“Berawal Dari Ejekan”
Terik
matahari mulai menyengat kulitku siang itu. Ketika pulang kuliah, teringat
untuk mengerjakan tugas membuat profil seseorang yang berprestasi. Saya termotifasi
untuk mewawancarai seseorang yang bernama Muhammad Gia Khalif yang saat ini duduk di semester delapan Fakultas Tehnik jurusan Tehnik Informatika, karna berdasarkan
informasi yang telah saya dapat dari teman saya Robby Ubaidillah yang merupakan
teman sekelas dari Muhammad Gia Khalif mengetahui
berbagai prestasi yang pernah di raih oleh Muhammad Gia Khalif tersebut,
sehingga pada akhirnya saya dapat berjumpa dan mewawancarai Muhammad Gia Khalif.
Dan pada akhirnya ketika saya menjumpainya di gedung B lantai 413 Universitas
Pamulang.
Siang
itu Muhammad Gia Khalif menggunakan kemeja hitam pendek serta celana jeans abu
yang panjang dan menggunakan tas ransel berwarna abu serta ia memakai kacamata
yang terlihat minus.
Sama
seperti mahasiswa pada umumnya, Muhammad Gia Khalif yang lahir pada tanggal 26 Agustus Tahun 1989
ini bukanlah mahasiswa super jenius. Namun ada hal-hal khusus yang dimilki oleh
Gia, sapaan akrabnya, hingga ia dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi di
jurusan Tehnik Informatika pada kala itu. Dengan predikat ini, mahasiswa ini
pernah mewakili Unpam dalam seleksi Mahasiswa Berprestasi tingkat Provinsi dalam
Lomba “National Web Design Competition 2010”. Walaupun tidak memperoleh juara,
namun ia bangga karena bisa mewakili UNPAM.
Ia
dibesarkan di kota Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau. Jauh, menyeberang Pulau
Jawa. Sebuah perjalanan panjang yang ditempuh Gia hingga akhirnya ia bisa duduk
sebagai mahasiwa UNPAM.
Semasa
sekolah, Gia mengaku bukanlah bintang kelas, tidak ada prestasi yang menonjol
kala itu. Namun, tiba-tiba ada kejadian yang mampu mengubah paradigma
belajarnya selama ini. “Berawal dari ejekan teman ini, saya ini bertekad untuk
membuktikan bahwa diri saya bisa berprestasi,” (09/01/14) ujar pria kelahiran 26
Agustus dua puluh tahun silam Kemudian ia terpacu untuk membuktikan siapa
sebenarnya dia. Usaha kerasnya berhasil, ia mendapatkan nilai tertinggi ulangan
harian di bidang pelajaran Informatika dan sebagian besar temannya dibuat
takjub.
Tercatat
Gia mempu medongkrak peringkatnya sedikit demi sedikit, hingga ia menjadi nomor
satu di kelasnya. Tren ini berlanjut pada mata pelajaran yang dia kuasai, yakni
Informatika. Dalam ajang Olimpiade Tehnik Informatika tingkat provinsi
Tembilahan, Gia berhasil merebut juara III.
Puncaknya
ketika dia pergi ke kota Tanggerang Selatan untuk menjumpai neneknya, iapun
melihat kampus di perempatan jalan yang tak jauh dari rumah neneknya itu dan
pada akhirnya memutuskan untuk menimba ilmu di kampus Universitas Pamulang.
“Perjalanan yang saya tempuh sudah sangat jauh, jadi saya harus bisa menjadi
mahasiswa berprestasi!” (09/01/14) tutur mahasiswa itu dengan penuh keyakinan.
Sejak
tahun pertama kuliah, sederet prestasi telah dibukukannya. Saat menyandang
status mahasiswa baru, Gia telah menjadi juara I Lomba Sistem Oprasi
Informatika Mahasiswa Tingkat UNPAM, hingga berkesempatan mewakili UNPAM pada
tingkat Provinsi dalam Lomba “National Web Design Competition 2010”. Walaupun
tidak memperoleh juara, namun ia bangga karena bisa mewakili UNPAM, cukup
fenomenal sebagai mahasiswa baru ketika itu. ”Dalam waktu yang bersamaan, saya
juga diundang untuk menjadi pemakalah pada Seminar yang bertemakan
Kewirausahaan Berbasis Tekhnologi di kampus UNPAM Tahun 2010,” (09/01/14) ungkap Gia yang menjadi pemakalah termuda pada
Seminar tersebut.
Deretan
prestasinya pun semakin beragam dan kompleks. Sebut saja Juara I Lomba Sistem
Oprasi Informatika Mahasiswa Tingkat UNPAM, Pemakalah Termuda dalam Seminar yang
bertemakan Kewirausahaan Berbasis Tekhnologi di kampus UNPAM Tahun 2010.
Ketika
ditanya mengenai motivasinya untuk menggapai prestasi-prestasi tersebut,
jawabannya tak muluk-muluk, yaitu ingin membahagiakan orang tua. Sederhana
memang, tapi Gia bisa membuktikan impiannya dengan catatan prestasi yang semua
orang tua pasti bangga. ”Satu detik bagi saya itu sangat berharga karena setiap
saya detik dibayar oleh orang tua, jadi saya harus menjadi yang terbaik,” (09/01/14)
tegasnya.
Gia
sendiri mengakui bahwa dirinya sama dengan mahasiswa pada umumnya. Ia
mengatakan bahwa dirinya bukanlah mahasiswa cerdas yang bisa langsung memahami
materi perkuliahan dalam waktu singkat. ”Kalau akan ujian saya sering mempelajari
materi berulang-ulang, bahkan sampai empat atau lima kali,” (09/01/14) tuturnya.
1 komentar:
Perhatikan bagian ini: "Terik matahari mulai menyengat kulitku siang itu. Ketika pulang kuliah, teringat untuk mengerjakan tugas membuat profil seseorang yang berprestasi. Saya termotifasi untuk mewawancarai seseorang yang bernama Muhammad Gia Khalif yang saat ini duduk di semester delapan Fakultas Tehnik jurusan Tehnik Informatika, karna berdasarkan informasi yang telah saya dapat dari teman saya Robby Ubaidillah yang merupakan teman sekelas dari Muhammad Gia Khalif " Terlalu naratif, unsur cerita lebih banyak dari berita. Tapi lebih baik dari tugas sebelumnya.
Posting Komentar