2014/01/14

Soft News "Profile"


“Berawal Dari Ejekan”

Terik matahari mulai menyengat kulitku siang itu. Ketika pulang kuliah, teringat untuk mengerjakan tugas membuat profil seseorang yang berprestasi. Saya termotifasi untuk mewawancarai seseorang yang bernama Muhammad Gia Khalif yang saat ini duduk di semester delapan Fakultas Tehnik jurusan Tehnik Informatika, karna berdasarkan informasi yang telah saya dapat dari teman saya Robby Ubaidillah yang merupakan teman sekelas dari Muhammad Gia Khalif  mengetahui berbagai prestasi yang pernah di raih oleh Muhammad Gia Khalif tersebut, sehingga pada akhirnya saya dapat berjumpa dan mewawancarai Muhammad Gia Khalif. Dan pada akhirnya ketika saya menjumpainya di gedung B lantai 413 Universitas Pamulang.
Siang itu Muhammad Gia Khalif  menggunakan kemeja hitam pendek serta celana jeans abu yang panjang dan menggunakan tas ransel berwarna abu serta ia memakai kacamata yang terlihat minus.
Sama seperti mahasiswa pada umumnya, Muhammad Gia Khalif  yang lahir pada tanggal 26 Agustus Tahun 1989 ini bukanlah mahasiswa super jenius. Namun ada hal-hal khusus yang dimilki oleh Gia, sapaan akrabnya, hingga ia dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi di jurusan Tehnik Informatika pada kala itu. Dengan predikat ini, mahasiswa ini pernah mewakili Unpam dalam seleksi Mahasiswa Berprestasi tingkat Provinsi dalam Lomba “National Web Design Competition 2010”. Walaupun tidak memperoleh juara, namun ia bangga karena bisa mewakili UNPAM.
Ia dibesarkan di kota Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau. Jauh, menyeberang Pulau Jawa. Sebuah perjalanan panjang yang ditempuh Gia hingga akhirnya ia bisa duduk sebagai mahasiwa UNPAM.
Semasa sekolah, Gia mengaku bukanlah bintang kelas, tidak ada prestasi yang menonjol kala itu. Namun, tiba-tiba ada kejadian yang mampu mengubah paradigma belajarnya selama ini. “Berawal dari ejekan teman ini, saya ini bertekad untuk membuktikan bahwa diri saya bisa berprestasi,” (09/01/14) ujar pria kelahiran 26 Agustus dua puluh tahun silam Kemudian ia terpacu untuk membuktikan siapa sebenarnya dia. Usaha kerasnya berhasil, ia mendapatkan nilai tertinggi ulangan harian di bidang pelajaran Informatika dan sebagian besar temannya dibuat takjub.
Tercatat Gia mempu medongkrak peringkatnya sedikit demi sedikit, hingga ia menjadi nomor satu di kelasnya. Tren ini berlanjut pada mata pelajaran yang dia kuasai, yakni Informatika. Dalam ajang Olimpiade Tehnik Informatika tingkat provinsi Tembilahan, Gia berhasil merebut juara III.
Puncaknya ketika dia pergi ke kota Tanggerang Selatan untuk menjumpai neneknya, iapun melihat kampus di perempatan jalan yang tak jauh dari rumah neneknya itu dan pada akhirnya memutuskan untuk menimba ilmu di kampus Universitas Pamulang. “Perjalanan yang saya tempuh sudah sangat jauh, jadi saya harus bisa menjadi mahasiswa berprestasi!” (09/01/14) tutur mahasiswa itu dengan penuh keyakinan.
Sejak tahun pertama kuliah, sederet prestasi telah dibukukannya. Saat menyandang status mahasiswa baru, Gia telah menjadi juara I Lomba Sistem Oprasi Informatika Mahasiswa Tingkat UNPAM, hingga berkesempatan mewakili UNPAM pada tingkat Provinsi dalam Lomba “National Web Design Competition 2010”. Walaupun tidak memperoleh juara, namun ia bangga karena bisa mewakili UNPAM, cukup fenomenal sebagai mahasiswa baru ketika itu. ”Dalam waktu yang bersamaan, saya juga diundang untuk menjadi pemakalah pada Seminar yang bertemakan Kewirausahaan Berbasis Tekhnologi di kampus UNPAM Tahun 2010,” (09/01/14)  ungkap Gia yang menjadi pemakalah termuda pada Seminar tersebut.

Deretan prestasinya pun semakin beragam dan kompleks. Sebut saja Juara I Lomba Sistem Oprasi Informatika Mahasiswa Tingkat UNPAM,  Pemakalah Termuda dalam Seminar yang bertemakan Kewirausahaan Berbasis Tekhnologi di kampus UNPAM Tahun 2010.

Ketika ditanya mengenai motivasinya untuk menggapai prestasi-prestasi tersebut, jawabannya tak muluk-muluk, yaitu ingin membahagiakan orang tua. Sederhana memang, tapi Gia bisa membuktikan impiannya dengan catatan prestasi yang semua orang tua pasti bangga. ”Satu detik bagi saya itu sangat berharga karena setiap saya detik dibayar oleh orang tua, jadi saya harus menjadi yang terbaik,” (09/01/14)  tegasnya.


Gia sendiri mengakui bahwa dirinya sama dengan mahasiswa pada umumnya. Ia mengatakan bahwa dirinya bukanlah mahasiswa cerdas yang bisa langsung memahami materi perkuliahan dalam waktu singkat. ”Kalau akan ujian saya sering mempelajari materi berulang-ulang, bahkan sampai empat atau lima kali,” (09/01/14) tuturnya.

1 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Perhatikan bagian ini: "Terik matahari mulai menyengat kulitku siang itu. Ketika pulang kuliah, teringat untuk mengerjakan tugas membuat profil seseorang yang berprestasi. Saya termotifasi untuk mewawancarai seseorang yang bernama Muhammad Gia Khalif yang saat ini duduk di semester delapan Fakultas Tehnik jurusan Tehnik Informatika, karna berdasarkan informasi yang telah saya dapat dari teman saya Robby Ubaidillah yang merupakan teman sekelas dari Muhammad Gia Khalif " Terlalu naratif, unsur cerita lebih banyak dari berita. Tapi lebih baik dari tugas sebelumnya.