2013/04/20

"KAMAR TIDUR"


DESKRIPSI SEBUAH RUANGAN,
PENGEMBANGAN OBSERVASI MENURUT SPASI DAN WAKTU

"KAMAR TIDUR"

Tepat pukul sembilan malam, malam yang damai di kamar tidurku. Bulan sabit yang indah di temani satu bintang yang bersinar di sebelah kirinya. Kulangkahkan kaki menuju kamar yang terletak di bagian depan ruang tamu sebelah kanan. Kubuka gorden bermotif  polos berwarna ungu muda sehingga membuat pintu kamar tidak terlihat dari luar. Tepat di depan pintu terdapat  jendela dengan daun pintu berwarna cokelat tua yang sudah ditutup sejak tadi.
            Meskipun ukurannya tidak terlalu luas, hanya tiga kali empat meter tetapi isinya penuh dengan barang-barang layaknya kamar seorang gadis remaja yang beranjak dewasa sepertiku.

Dinding cat yang berwarna ungu muda, warna kesukaanku. Dinding dibelakang tempat tidurku terdapat foto-fotoku, kaligrafi namaku, serta tempelan-tempalan kertas yang bergambar burung hantu serta tupai yang lucu, terdapat pula tempelan kupu-kupu yang berwarna merah muda sehingga membuat dinding kamarku semakin ramai dengan tempelan-tempelan itu. Di sampingnya terdapat meja belajar, ukurannya tidak terlalu besar.
Dinding sebelah kanan berjajar foto-foto yang sengaja dipajang agar tidak terlalu polos. Dari ujung  kanan terpajang fotoku bersama teman-teman SMA ku dulu, dari bingkai berwarna ke emas-emasan itu. Sejajar dengan foto itu, terpajang piagam kelulusanku yang berwarna hijau bergaris putih, piagam itu kudapat ketika perpisahan SMA. Di tengahnya terpajang banyak kupu-kupu. Hiasan hupu-kupu tepatnya, karena bentuk dan warnanya mirip sekali dengan aslinya. Ku pandangi satu per satu hiasan itu, seolah berimajinasi kupu-kupu itu akan terbang kesana-kemari di sekitar kamarku. Di ujung kiri, terlihat satu buah  sterefoam  yang diberi alas kertas kado bergambar kucing dengan warna dasar ungu muda berkombinasi dengan warna putih. Banyak sekali foto-foto yang tertempel di sana. Foto-foto pribadi dipisah dengan fotoku bersama teman-teman. Dari jauh sudah tidak terlalu tampak jelas, karena tinta dari foto-foto itu sudah sedikit pudar.
Kuarahkan pandanganku ke sebelah kanan tempat tidur. kulihat tape recorder berwarna hitam berukuran cukup besar bersimpan di atas meja belajar. Di bawahnya tersusun rapi buku-buku dan kerta-kertas lengkap dengan alat tulis lainnya. Di sampingnya terdapat laptop lengkap dengan aksesorisnya seperti speaker bulat dengan warna merah muda, headset besar berwarna biru, mouse angry birds dan modem smart. Tak jauh dari meja belajar yang di atasnya laptop, terlihat lemari berpintu dua, berwarna cokelat bergaris-garis dari kayu. Di dalamnya tersusun empat tingkat di pintu sebelah kanan dan gantungan baju di pintu sebelah kiri.
Sejenak kurebahkan tubuhku ke sebuah ranjang tempat tidur yang memenuhi hampir dari setengah ruang itu. Semakin terasa dengan seprei berwarna  hijau muda bermotif bundaran-bundaran seperti ular melingar, ditemani dua bantal, dan satu selimut yang serasi. Di ujung ranjang selalu tersimpan selimut berwarna hijau muda. Boneka beruang, babi yang semuanya berwarna merah muda selalu setia menjadi pelengkapnya.
Sudah hampir satu jam aku berada di kamar. Ku lihat jam dinding yang terpampang di atas gantungan tas. Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. Seperti biasa, aku nyalakan laptop  yang terletak di atas meja belajar. Aku beranjak dari tempat tidur kemudian nyalakan mp3. Lagu yang aku dengarkan hampir tidak pernah diubah-ubah. Suara Connie Talbot penyanyi kecil berusia lima tahun yang berasal dari Amerika Serikat sudah mulai terdengar suara merdunya.
Aku kembali merebahkan tubuhku di tempat tidur. Mendengarkan lagu-lagu Connie Talbot sambil membaca buku. Salah satu mata kuliah yang besok akan kupelajari di kampus.


2 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Foto dan deskripsi yang menarik. Semakin baik mendeskripsikan. Hmmm... cerita tentang nikahannya Hendri mana?

Anonim mengatakan...

ibu sayaga ikut ke kondangan hendri, soalnya hrs krja, hehe