Sehat yang Utama, Prestasi
Belakangan
Pukul
tujuh malam minggu, saya bertemu dengan Ade Surya Tohaga atau Surya panggilan
akrabnya. Saya bertemu di tempat dia melatih yaitu di aula SMK Sasmita Jaya.
Ketika saya sudah sampai di gerbang sekolah Sasmita Jaya, saya harus berjalan
menuju lorong panjang di sudut ruangan sekolah itu. Ketika saya sampai dan
melihat dari kejauhan, ruangan itu bagi saya tidak terlalu cocok untuk latihan
Taekwondo seperti ini. Ruanganya cukup sempit dan benar-benar tersisihkan dari
ruangan lainnya.
Suara
gemuruh hujan diluar yang terdengar jelas di dalam ruangan bercampur dengan suara
teriakan-teriakan dari murid-murid Surya, suara-suara itu terus mengiringi
langkah saya untuk bertemu dengan Surya. Saya takjub melihat begitu banyak
murid Surya saat itu, kurang lebih sekitar 25 anak. Dari 25 anak itu memang
lebih banyak anak laki-laki dibandingkan anak perempuannya. Mereka semua
berseragam rapi dengan baju dan celana putih yang menjadi ciri pemain
Taekwondo. Surya pun menyambut
kedatangan saya dengan hangat.
Surya
sudah tiga tahun melatih Taekwondo di Universitas Pamulang bahkan dia sendiri
yang mendirikan kegiatan Taekwondo ini sejak tahun 2010. “Saya membuka pertama
kali kegiatan Taekwondo ini, alasannya sih hanya satu biar anak-anak UNPAM bisa
latihan dan menjadi sehat semua, masalah prestasi sih itu belakangan yang
terpenting sehat untuk diri masing-masing”. ujar Mahasiswa Jurusan Teknik
Informatika semester akhir ini.
Surya
melatih Taekwondo bukan saja di Universitas Pamulang melainkan juga di TK dan SD
Alfath (Cirende), Pesantren Al-Manar Azhari (Cinere), Pesantren Al Hamidiyah
(Depok), SMP Yadika 12 (Cinere) dan SD Lazuardi (Cinere). Ia melatih
murid-muridnya dalam satu pertemuan kurang lebih antara satu sampai tiga jam
tergantung kepada situasi dan juga kondisi cuacanya. Bukan hal mudah bagi Surya
untuk membagi jadwal melatihnya tetapi dia memiliki waktu kosong untuk
beristirahat pada hari rabu dan juga kamis.
Surya
sendiri belajar Taekwondo dari umur 12 tahun dan selama itu dia selalu berlatih
dengan rajin sampai akhirnya dia mendapat black
belt pada 5 Maret 2011. Mendapatkan black
belt sendiri itu tidak mudah harus melewati greading atau kurikulum dasar sampai dengan tingkat atas.
“Dalam
Taekwondo ada sepuluh tingkatan seperti: putih, kuning, kuning strip, hijau,
hijau strip, biru, biru strip, merah, merah strip, dan terakhir hitam. Dan
banyak tes yang harus dihadapi misal tendangan, pukulan, tangkisan, kuda-kudaan
dan ada teknik dasar juga teknik
jurusnya” jelas Surya.
Taekwondo
sendiri menurut Surya adalah olahraga yang tidak memiliki batasan usia. "Memang
lebih baik belajar Taekwondo itu sejak dini karena memang kalau belajar sejak
dini akan menjadi lebih paham dan memiliki bekal yang cukup, tetapi tidak ada
salahnya juga kalau memang orang tua ingin belajar Taekwondo asalkan memiliki kemauan
dan juga usaha yang kuat, pasti akan tercapai semuanya" kata Surya.
Dua
medali perak dan juga satu medali perunggu pernah dipersembahkan murid-murid
Surya untuk Universitas Pamulang. Tiga medali itu diraih oleh Cathy Aqmerilda
(Sastra Inggris) dan Yeremia Lubis (Teknik Mesin) yang mendapat medali perak,
dan medali perunggu diraih oleh Siti Syarafina Haryono (Manajemen). Semua
medali itu di dapat dalam kejuaraan Jakarta Taekwondo festival 7 Sejabodetabek
untuk even pemula pada tahun 2012. Penghargaan itu Merupakan kebanggaan
tersendiri bagi Surya sebagai pelatih mereka.
Surya
mendirikan Unit kegiatan Taekwondo ini tidak ada fasilitas biaya atau gaji dari
pihak kampus. Pendapatan yang dia dapat hanyalah 35.000 ribu rupiah setiap
bulan dari anak muridnya. Uang tidaklah menjadi alasan utamanya untuk melatih
yang utama baginya adalah membuat semua orang menjadi sehat dan juga berbagi
ilmu kepada semuanya.
Nama : ADE SURYA TOHAGA
Lahir :
Jakarta, 30 Desember 1987
Pendidikan : Fakultas Teknik Informatika
1 komentar:
Fokusnya sudah baik, tinggal membuat penutup yang lebih menarik.
Posting Komentar