2014/01/12

soft news profil



Deskripsi Mahasiswa Berprestasi
Siang itu aku masuk kedalam ruang 621, aku melihat ada pintu kaca yang berwarna hitam gelap, saat aku buka pintu itu, terasa sangat dingin sekali, seakan udara itu merasa benci kepada ku karena sejak tadi ia berada didalam sendiri, udara yang keluar dari AC yang berada sekitar dua meter dihadapan ku. Dan bangku-bangku mahasiswa yang terlihat sangat berantakan, bekas para mahasiswa belajar dikelas ini.
Aku  melihat ada seorang wanita di tengah-tengah bangku yang berantakan itu. Wanita itu sendirian saja sambil menunduk memakai hanset yang ia tempelkan ditelinganya, sambil ia geleng-gelangkan kepalanya, wanita yang dengan penampilan apa adanya, dengan kaos panjang, celana jeans yang ngetat, dan memakai kerudung yang hanya ia bentuk sesuai dengan bentuk wajahnya. Disebelah kiriku kini tertempel papan tuis yang besar dan panjang, papan tulis itu sangat kotor dan penuh coretan dari seorang dosen yang memberikan materi kepada mahasiswanya. Dalam ruangan yang sunyi, dan  dingin ini hanya ada satu orang wanita yang dari tadi menunduk sambil mendengarkan musik. Tidak memperdulikan siapa orang yang masuk kedalam ruangan itu, aku pun menegurnya seakan-akan ia tidak perduli dengan sapaanku. Wanita yang bernama Nida Aisyah, yang biasa di sapa dengan panggilan Nida.
Wanita cantik ini hanya terdiam dan asyik sendiri. Seolah ruangan itu hanya milik dia seorang. Nida ini berasal dari kota bogor ia jauh-jauh dari Bogor datang kesini untuk menuntut ilmu, Universitas ini juga menyediakan fasilitas yang memadai dan juga biaya kuliah nya yang ealtif murah yang bisa dijangkau oleh semua orang tanpa harus merasa keberatan dengan biaya yang ditawarkan. Tapi suatu ketika ia merasakan lelah dengan keadaan semua ini, dengan rumah yang jauh dan kendaraan yang langka dari arah rumahnya, karena ia harus melangkahkan kaki beribu-ribu menter untuk mencapai Universitas Pamulang ini. Jadi ia memutuskan untuk memilih tinggal dirumah kos, meskipun ia harus mengeluarkan uang yang cukup banyak dalam sebulan nya. Tapi ia tidak perduli dengan semua itu, ia hanya suatu hari takut kondisi ia drop dan ia ketinggalan mata kuliah satu-persatu. Meskipun biaya itu ia dapatkan dari orang tuanya, tapi ia tetap bangga karena ia memiliki orang tua yang sangat sayang kepadanya.
Entah kenapa sampai saat ini sampai ia sekarang berada di semester 5, ia belum ada kemauan untuk bekerja, padahal peluang untuk bekerja banyak sekali yang ditawarkan kepadanya, apalagi mata kuliah yang ia amabil itu ia Teknik Informatika. Dalam ujarannya ia sangat menyukai mata kuliah ini, mungkin pada awalnya saya kira IT di Unpam sistem pembelajarannya tentang desain grafis dan sebagainya, tepi ternyata IT di Unpam ini hanya memperdalam tentang progtammer jadi kita itu dijadikan sebagai seseorang yang merancang aplikasi bukan sebagai pengguna. Awalnya memang sangat berat untuk saya jalani tapi lama-kelamaan saya menjadi terbiasa, sampai saat ini saya masih menjalani program studi ini, ini juga berkat dukungan orang tua yang selalu mendorong saya agar lebih semangat lagi kuliah nya, dan bagi saya sangat rugi sekali bila kita satu hari saja tidak mengikuti mata kuliah ini, karena dijurusan ini kita diajarkan bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan yang orang-orang anggap itu sulit untuk dipecahkan tetapi dengan menggunakan metode-metode IT masalah tersebut menjadi mudah diselesaikan dengan proses input dan output.
Wanita kelahiran Bogor, 07-April-1993, ini sangat pandai memainkan computer, dengan bekal yang seadanya ia terkadang sukses membenarkan komputer-komputer yang memiliki kerusakan-kerusakan yang tidak begitu parah, ia pun merasa bangga, ia tidak mengharapkan uapah dari orang yang telah ia tolong, bagi ia ilmu itu wajib diberikan kepada siapapun bagi yang membutuhkan. Tanpa harus meminta balasannya.
Aku pun ikut duduk dihadapannya, yang hanya berjarak sekitar satu meter dihadapanku, AC pun semakin lama aku rasakan semakin dingin, karena bisa dibilang saat ini ruangan ini kosong, ruangan yang penuh dengan sampah mahasiswa yang berserakan dimana-mana, sehingga mengundang binatang kecil yang tega menggigit diri kita sampai gatal dan merah, meskipun nyamuk yang berterbangan dikelas ini tidak begitu banyak tapi bagiku, merasa tidak nyaman sekali jika ruang belajar mengajar kita dipenuhi dengan nyamuk-nyamuk yang mendekati, lalu dengan teganya ia menggigit kita sampai merah dan gatal.
Sudah sepuluh menit saya berada disini Nida pun masih asyik mendengarkan music dengan hensetnya yang panjang dan berwarna putih ini, sangat focus sekali dengan music yang dengarkan. Nida masih mempertahankan kuliahnya disini meskipun sesekali ia merasakan jenuh yang tiba-tiba datang, untuk melepas jenuh biasanya saya main atau kumpul-kumpul bersama dengan keluarga saya dirumah. Hanya beberapa orang saja yang tidak mendukung saya dengan fakultas uang saya ambil dan saya jalani hingga sekarang, tapi bagi saya pendapat mereka tidak begitu penting, yang penting bagi saya hannyalah komentar dan dukungan dari orang tua saja, yang berperan sangat penting dalam keberlangsungan sistem belajar saya. Meskipun dikelas saya hanya beberapa saja wanitanya, yang lebih banyak dalam kelas saya adalah laki-laki, tetapi saya tidak berputus asa untuk berada dikelas ini. Cara yang mudah ketika kita menemukan kesulitan dalam aplikasi atau sistem computer kita adalah jalan satu-satunya adalah kita tidak boleh panik dan berputus asa, hadapi semua dengan kepala dingin dan sanatai cari solusi yang terbaik.
Aku masih terdiam dan mencoba untuk menyapanya untuk yang keempat kalinya, hei.. hei…, akhirnya ia pun mendengar sapaan ku, dengan wajah yang kaget dan bingung, karena ia tidak mengenalku, dan mungkin wajahku sangat terasa asing dihadapannya, ia pun satu-persatu melepaskan henset yang dari tadi menempel ditelinga nya yang menjadi teman ini selama di ruangan  yang dingin ini, seakan sebentar lagi tubuhku ini akan membeku seperti batu es yang berbentuk balok.
Tapi aku merasa tidak sia-sia, meskipun aku harus masuk kedalam ruangan yang dingin, dengan bangku yang berantakan, papan tulis yang kotor penuh dengan coretan, binatang yang dari tadi menyambutku dengan mereka menerbangkan diri mereka disamping kanan dan kiri telingaku terasa sangat pengang, dengan banyaknya sampah yang berserakan, dan lampu yang sedikit gelap karena hanya lampu belakang yang dari menyala, tapi pada akhirnya wanita yang aku anggap aneh ini. Mau menjawab sapaan ku dengan kata: siapa ya ?????
Akupun melakukan perbincangan yang santai yang pada awalnya ia merasa tidak mengerti dan tidak paham dengan semua pertanyaan yang ia anggap ini aneh. Tapi aku tidak ingin berputus asa, karena kita sesama wanita pasti ia mengerti dengan apa yang aku rasakan, aku ingin tahu sedikit tentang dia, tapi pada akhirnya ia mau memberikan semua informasi yang ingin aku dapatkan dari dirinya. Meskipun sebelumnya aku sudah memberikan janji kepadanya, mungkin saja ia lupa dengan obrolan kita semalam yang kita saling memberikan janji, dengan jawaban “ok, siip”.
Aku sekarang sudah mengenali dia dan daftar temanku sekarang menjadi bertambah, tapi dari sini kita bisa saling mengetahui berbagai jenis fakultas, ia pun termasuk mahasiswa yang berprestasi berkat kegigihan dan semangatnya yang masih gigih untuk menjalani aktifitas perkuliahan ia sehingga samapai semester 5 ini.
Dan ia pun patut mencontohkan kepada adik-adiknya, anak dari 3 bersaudara ini, sangat dibanggakan oleh orang tuanya, apalagi IP ia selalu besar hanya kemarin saja IP ia turun karena sempat beberapa hari ia tidak masuk karena sakit, jadi IP yang ia dapatkan 3,2, ia sangat kecewa dan menyesal, tapi mau bagaimana lagi, ini sudah takdik jadi ia harus menerima semua ini dengan tulus dan ikhlas.
Ia pun berjanji kepada dirinya sendiri untuk lebih serius dan menekuni semua peljaran yang telah ia dapat, apalagi ia masih belia belum ada yang memiliki jadi ia masih bebas untuk melakukan hal apapun selama hal itu positif dan baik bagi semuanya.

1 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Seperti membaca curhatan, cerita. Teknik menulis berita harap diperhatikan. Pun dengan pilihan kata.