Deskripsi
Mahasiswa Berprestasi
Siang itu aku masuk
kedalam ruang 621, aku melihat ada pintu kaca yang berwarna hitam gelap, saat
aku buka pintu itu, terasa sangat dingin sekali, seakan udara itu merasa benci
kepada ku karena sejak tadi ia berada didalam sendiri, udara yang keluar dari
AC yang berada sekitar dua meter dihadapan ku. Dan bangku-bangku mahasiswa yang
terlihat sangat berantakan, bekas para mahasiswa belajar dikelas ini.
Aku melihat ada seorang wanita di tengah-tengah
bangku yang berantakan itu. Wanita itu sendirian saja sambil menunduk memakai
hanset yang ia tempelkan ditelinganya, sambil ia geleng-gelangkan kepalanya,
wanita yang dengan penampilan apa adanya, dengan kaos panjang, celana jeans
yang ngetat, dan memakai kerudung yang hanya ia bentuk sesuai dengan bentuk
wajahnya. Disebelah kiriku kini tertempel papan tuis yang besar dan panjang,
papan tulis itu sangat kotor dan penuh coretan dari seorang dosen yang memberikan
materi kepada mahasiswanya. Dalam ruangan yang sunyi, dan dingin ini hanya ada satu orang wanita yang
dari tadi menunduk sambil mendengarkan musik. Tidak memperdulikan siapa orang
yang masuk kedalam ruangan itu, aku pun menegurnya seakan-akan ia tidak perduli
dengan sapaanku. Wanita yang bernama Nida Aisyah, yang biasa di sapa dengan
panggilan Nida.
Wanita cantik ini hanya
terdiam dan asyik sendiri. Seolah ruangan itu hanya milik dia seorang. Nida ini
berasal dari kota bogor ia jauh-jauh dari Bogor datang kesini untuk menuntut
ilmu, Universitas ini juga menyediakan fasilitas yang memadai dan juga biaya
kuliah nya yang ealtif murah yang bisa dijangkau oleh semua orang tanpa harus
merasa keberatan dengan biaya yang ditawarkan. Tapi suatu ketika ia merasakan
lelah dengan keadaan semua ini, dengan rumah yang jauh dan kendaraan yang
langka dari arah rumahnya, karena ia harus melangkahkan kaki beribu-ribu menter
untuk mencapai Universitas Pamulang ini. Jadi ia memutuskan untuk memilih
tinggal dirumah kos, meskipun ia harus mengeluarkan uang yang cukup banyak
dalam sebulan nya. Tapi ia tidak perduli dengan semua itu, ia hanya suatu hari
takut kondisi ia drop dan ia ketinggalan mata kuliah satu-persatu. Meskipun
biaya itu ia dapatkan dari orang tuanya, tapi ia tetap bangga karena ia
memiliki orang tua yang sangat sayang kepadanya.
Entah kenapa sampai
saat ini sampai ia sekarang berada di semester 5, ia belum ada kemauan untuk
bekerja, padahal peluang untuk bekerja banyak sekali yang ditawarkan kepadanya,
apalagi mata kuliah yang ia amabil itu ia Teknik Informatika. Dalam ujarannya
ia sangat menyukai mata kuliah ini, mungkin pada awalnya saya kira IT di Unpam
sistem pembelajarannya tentang desain grafis dan sebagainya, tepi ternyata IT
di Unpam ini hanya memperdalam tentang progtammer jadi kita itu dijadikan
sebagai seseorang yang merancang aplikasi bukan sebagai pengguna. Awalnya
memang sangat berat untuk saya jalani tapi lama-kelamaan saya menjadi terbiasa,
sampai saat ini saya masih menjalani program studi ini, ini juga berkat
dukungan orang tua yang selalu mendorong saya agar lebih semangat lagi kuliah
nya, dan bagi saya sangat rugi sekali bila kita satu hari saja tidak mengikuti
mata kuliah ini, karena dijurusan ini kita diajarkan bagaimana menyelesaikan
suatu permasalahan yang orang-orang anggap itu sulit untuk dipecahkan tetapi
dengan menggunakan metode-metode IT masalah tersebut menjadi mudah diselesaikan
dengan proses input dan output.
Wanita kelahiran Bogor,
07-April-1993, ini sangat pandai memainkan computer, dengan bekal yang seadanya
ia terkadang sukses membenarkan komputer-komputer yang memiliki
kerusakan-kerusakan yang tidak begitu parah, ia pun merasa bangga, ia tidak
mengharapkan uapah dari orang yang telah ia tolong, bagi ia ilmu itu wajib
diberikan kepada siapapun bagi yang membutuhkan. Tanpa harus meminta
balasannya.
Aku pun ikut duduk
dihadapannya, yang hanya berjarak sekitar satu meter dihadapanku, AC pun
semakin lama aku rasakan semakin dingin, karena bisa dibilang saat ini ruangan
ini kosong, ruangan yang penuh dengan sampah mahasiswa yang berserakan
dimana-mana, sehingga mengundang binatang kecil yang tega menggigit diri kita
sampai gatal dan merah, meskipun nyamuk yang berterbangan dikelas ini tidak
begitu banyak tapi bagiku, merasa tidak nyaman sekali jika ruang belajar
mengajar kita dipenuhi dengan nyamuk-nyamuk yang mendekati, lalu dengan teganya
ia menggigit kita sampai merah dan gatal.
Sudah sepuluh menit
saya berada disini Nida pun masih asyik mendengarkan music dengan hensetnya
yang panjang dan berwarna putih ini, sangat focus sekali dengan music yang
dengarkan. Nida masih mempertahankan kuliahnya disini meskipun sesekali ia
merasakan jenuh yang tiba-tiba datang, untuk melepas jenuh biasanya saya main
atau kumpul-kumpul bersama dengan keluarga saya dirumah. Hanya beberapa orang
saja yang tidak mendukung saya dengan fakultas uang saya ambil dan saya jalani
hingga sekarang, tapi bagi saya pendapat mereka tidak begitu penting, yang
penting bagi saya hannyalah komentar dan dukungan dari orang tua saja, yang
berperan sangat penting dalam keberlangsungan sistem belajar saya. Meskipun
dikelas saya hanya beberapa saja wanitanya, yang lebih banyak dalam kelas saya
adalah laki-laki, tetapi saya tidak berputus asa untuk berada dikelas ini. Cara
yang mudah ketika kita menemukan kesulitan dalam aplikasi atau sistem computer
kita adalah jalan satu-satunya adalah kita tidak boleh panik dan berputus asa,
hadapi semua dengan kepala dingin dan sanatai cari solusi yang terbaik.
Aku masih terdiam dan
mencoba untuk menyapanya untuk yang keempat kalinya, hei.. hei…, akhirnya ia
pun mendengar sapaan ku, dengan wajah yang kaget dan bingung, karena ia tidak
mengenalku, dan mungkin wajahku sangat terasa asing dihadapannya, ia pun
satu-persatu melepaskan henset yang dari tadi menempel ditelinga nya yang
menjadi teman ini selama di ruangan yang
dingin ini, seakan sebentar lagi tubuhku ini akan membeku seperti batu es yang
berbentuk balok.
Tapi aku merasa tidak
sia-sia, meskipun aku harus masuk kedalam ruangan yang dingin, dengan bangku
yang berantakan, papan tulis yang kotor penuh dengan coretan, binatang yang
dari tadi menyambutku dengan mereka menerbangkan diri mereka disamping kanan
dan kiri telingaku terasa sangat pengang, dengan banyaknya sampah yang
berserakan, dan lampu yang sedikit gelap karena hanya lampu belakang yang dari
menyala, tapi pada akhirnya wanita yang aku anggap aneh ini. Mau menjawab
sapaan ku dengan kata: siapa ya ?????
Akupun melakukan
perbincangan yang santai yang pada awalnya ia merasa tidak mengerti dan tidak
paham dengan semua pertanyaan yang ia anggap ini aneh. Tapi aku tidak ingin
berputus asa, karena kita sesama wanita pasti ia mengerti dengan apa yang aku
rasakan, aku ingin tahu sedikit tentang dia, tapi pada akhirnya ia mau
memberikan semua informasi yang ingin aku dapatkan dari dirinya. Meskipun
sebelumnya aku sudah memberikan janji kepadanya, mungkin saja ia lupa dengan
obrolan kita semalam yang kita saling memberikan janji, dengan jawaban “ok,
siip”.
Aku sekarang sudah
mengenali dia dan daftar temanku sekarang menjadi bertambah, tapi dari sini
kita bisa saling mengetahui berbagai jenis fakultas, ia pun termasuk mahasiswa
yang berprestasi berkat kegigihan dan semangatnya yang masih gigih untuk
menjalani aktifitas perkuliahan ia sehingga samapai semester 5 ini.
Dan ia pun patut
mencontohkan kepada adik-adiknya, anak dari 3 bersaudara ini, sangat
dibanggakan oleh orang tuanya, apalagi IP ia selalu besar hanya kemarin saja IP
ia turun karena sempat beberapa hari ia tidak masuk karena sakit, jadi IP yang
ia dapatkan 3,2, ia sangat kecewa dan menyesal, tapi mau bagaimana lagi, ini
sudah takdik jadi ia harus menerima semua ini dengan tulus dan ikhlas.
Ia pun berjanji kepada
dirinya sendiri untuk lebih serius dan menekuni semua peljaran yang telah ia
dapat, apalagi ia masih belia belum ada yang memiliki jadi ia masih bebas untuk
melakukan hal apapun selama hal itu positif dan baik bagi semuanya.
1 komentar:
Seperti membaca curhatan, cerita. Teknik menulis berita harap diperhatikan. Pun dengan pilihan kata.
Posting Komentar