2013/04/19

Deskripsi dengan Pengembangan Spasi dan Waktu



Gara-gara Wedges

-Mia pratiwi-

Hari begitu cerah, siang begitu terik pukul 10.30 tepat aku masih berada di dalam kelas, sedangkan teman-teman sudah menunggu di depan gerbang kampus. Bukan kepengen banget di samperin ke kelas tapi.. karena sepatu! Sebelumnya aku dan temanku Novia tukar pakai sepatu alhasil aku gak bisa jalan, maksudnya sih bukan tidak bisa jalan, tapi aku gak bisa pake wedges. Sampai akhirnya temanku pun datang menghampiriku di kelas untuk menukar kembali sepatu kami. Sebelum temanku datang menukar lagi sepatu kami saya sudah mencoba berjalan dengan memakai wedges, dan hasilnya aku kesulitan saat berjalan sampai-sampai aku hampir jatuh di depan banyak orang, rasanya malu banget. Oleh karena itulah aku memilih tetap berada di kelas ketika semua teman sudah berkumpul di depan gerbang, alesannya jelas karena aku gak mau jatuh dan menanggung malu di depan orang-orang yang ada di kampus.
Setelah kami sudah berkumpul lengkap kira-kira sekitar pukul 11.00 kami semua bergegas berangkat dengan dipayungi teriknya matahari menuju tempat Bang Hendri yang hari itu sedang menjadi pengantin, iya kami semua akan hadir di acara pernikahan Bang Hendri ketua kelas kami sastra Indonesia semester empat pagi. Tapi gara-gara wedges itu yang semula niatnya bisa berangkat lebih awal karena hari itu hanya satu mata kuliah pun jadi sedikit terlambat “maaf yah teman-teman”. Saya berkata sambil nyengir bersalah sudah menyita waktu.
Lalu perjalananpun dimulai, dalam kata lain di mulai pula hambatan selanjutnya, yaa kira-kira sudah beberapa lama kami semua dalam perjalanan keluh kesah kepanasan namun agak sedikit nyasar jam sudah menunjukan pukul 11.35 masih panas dan sedikit kehausan kami semua sudah memasuki daerah lokasi tempat acara pernikahan Bang Hendri di laksanakan sampai pada pukul 11.45 kami semua pun sampai sambil mengelap keringat dan merapikan dandanan. Terlihat sangat serasi dengan membaurnya warna tenda ungu dan disambut oleh kedua mempelai yang juga mengenakan baju berwarna ungu, pasangan yang serasi cantik dan tampan Bang Hendri dengan setelan pakaian pengantin terlihat gagah dan istrinya dengan kebaya terlihat anggun bagaikan raja dan permaisuri.
Kedatangan kami pun disambut dengan hangat,disambut oleh pihak keluarga dari mempelai wanita, lalu kami semua juga memberi selamat kepada kedua mempelai dan barulah kami dijamu dengan hidangan-hidangan khas acara hajatan, tepat jam 12.00 pas waktunya makan siang kami semua pun sudah siap duduk di meja tamu dengan piring masing-masing yang sudah teriisi dengan menu makan siang pastinya “selamat makan”. Tidak berlama-lama setelah berbincang-bincang dan bersenda gurau bersama sang pengantin tidak lupa pula ambil gambar bersama sang pengantin kami pun pamit pulang.

2 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Wedgesnya membuat cerita menarik tp jatuhnya narasi nih Mia

pulpenamiami mengatakan...

iya bu.. kayanya kalo di terusin jadi cerpen,hehee