ULFAH JULIANTI
Suatu kali, usai memperlihatkan sikap menyebalkan lewat sebuah wawancara radio, Yulia mengambil jalan pintas menuju rumahnya. Sial, rupanya polisi sedang merazia. Sialnya lagi, pacar Yulia, Gerry yang semobil bareng mereka, membawa narkoba. Sebelum disatroni polisi, Gerry kabur. Tak ayal lagi Petris dan Yulia jadi tersangka pemilik narkoba itu. Keduanya digiring ke kantor polisi.
Lantaran ngeri pada ancaman hukuman mati buat pemilik narkoba, Petris dan Yulia nekat kabur. Keduanya terdampar di sebuah perkampungan di pinggiran Jakarta. Tak ada yang mengenali Petris sebagai penyanyi pop ternama. Petris heran. Yulia cuma berujar pendek, “Nggak semua orang nonton MTV.”
Oke, nggak semua orang menonton MTV. Tapi, rasanya semua orang menonton infotainment. Walau tak pernah melihat video klip seorang artis, tak mungkin mereka tak pernah melihat seorang artis ternama muncul di infotainment.
SINOPSIS FILM MENDADAK DANGDUT
Dua
tahanan wanita yang masih muda bergegas memasuki sebuah toko kecil yang menjual
barang kebutuhan sehari-hari. Alih alih membeli barang yang diperlukan, mereka
menuju kekamar kecil di bagian belakang toko. Di dalam kamar kecil ini mereka
menemukan jendela terbuka yang hanya cukuo untuk di lewati tubuh manusia.
Mereka melarikan diri dari kawalan polisi sangar yang niscaya akan membawa
mereka ke penjara.
Rudi
Soedjarwo sutradara film ini, adalah salah satu sutradara muda yang termasuk
paling produktif akhir-akhir ini. Semenjak kemunculan film pertamanya, Bintang
Jatuh, di tahun 2000, ia membuat semakin banyak film yang jarak penciptaannya
tidak terlalu jauh. Mendadak dangdut adalah salah satu dari sepuluh film yang
masuk seleksi penjurian Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 2006, dan film ini juga masuk
dalam seleksi yang dilakukan oleh MTV Movie Awards 2006.
Petris
(Titi Kamal), seorang penyanyi pop terkenal. Ia dikagumi bukan hanya karena
suara merdunya, tapi juga lirik-lirik penuh makna yang ia ciptakan. Kendati
pintar, Petris sombong bukan main. Ia mempekerjakan kakaknya, Yulia
(Kinaryosih), sebagai manajer. Petris memperlakukan kakaknya bak seorang babu
yang bisa seenaknya disuruh-suruh.
Suatu kali, usai memperlihatkan sikap menyebalkan lewat sebuah wawancara radio, Yulia mengambil jalan pintas menuju rumahnya. Sial, rupanya polisi sedang merazia. Sialnya lagi, pacar Yulia, Gerry yang semobil bareng mereka, membawa narkoba. Sebelum disatroni polisi, Gerry kabur. Tak ayal lagi Petris dan Yulia jadi tersangka pemilik narkoba itu. Keduanya digiring ke kantor polisi.
Lantaran ngeri pada ancaman hukuman mati buat pemilik narkoba, Petris dan Yulia nekat kabur. Keduanya terdampar di sebuah perkampungan di pinggiran Jakarta. Tak ada yang mengenali Petris sebagai penyanyi pop ternama. Petris heran. Yulia cuma berujar pendek, “Nggak semua orang nonton MTV.”
Oke, nggak semua orang menonton MTV. Tapi, rasanya semua orang menonton infotainment. Walau tak pernah melihat video klip seorang artis, tak mungkin mereka tak pernah melihat seorang artis ternama muncul di infotainment.
Meski
banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, tidak banyak ulasan atau analisis
kritis yang dibuat mengenai film ini. Sebagian besar tulisan yang membahas film
ini berwujud tulisan popular maupun ulasan informative dalam surat kabar dan
majalah. Eric sasono menganggap bahwa ketiadaan erotisme dalam film ini adalah
persoalan yang serius, karena “goyang para penyanyi organ tunggal sampai saat
ini masih membuat goyang ngebor inul tampak seperti tarian qasidahan” (2007).
Konsentrasi
pada erotisme akan menjungkirbalikan visi film ini untuk menjadikan dangdut
sebagai arena negoisasi dan penciptaan pemaknaaan yang berbeda. Ruang
perkampungan miskin akan kembali identic dengan hal-hal yang tidak pada
tempatnya, seperti misalnya kekerasan dan pelecehan seksual.
Eric
sasono gagal untuk melihat betapa kompleksnya factor ruang mempengaruhi
pembentukan identitas dan representasi Patrice; ia tidak berhaisl menemukan
betapa justru daktor ruang inilah yang mengubahsecara total konsep identitas
yang di pegang oleh Patrice. Pembahasan
karakter tokoh Patrice tidak bias dipisahkan dari kompleksitas pengaruh ruang
tersebut.
Film
ini menarik untuk dikaji karena berhasil menggambarkan bagaimana pergeseran
identitas individu dalam konteks perkotaan di satu pihak sulit terjadi dan di
pihak lain pada saat yang sama bias terjadi dengan mudah. Disamping itu,
kemamuan individu untuk berpindah dengan mudah dari satu konteks yang lain dalam ruang lingkup perkotaan
menjadi kekuatan positif bagi individu tersebut maupun masyarakat dimana ia
berada.
GOEGRAFI BUDAYA, REPRESENTASI DAN
IDENTITAS
Identitas
dibentuk oleh konotasi-konotasi yang muncul ketika manusia hidup pada suatu
tempat atau lokasi tertentu. Dengan demikian, geografi budaya membahas
bagaimana ruang dan tempat dibentuk oleh- serta membentuh – kepercayaan beserta
nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat yang menghuni suatu tempat tertentu,
yang dengan sendirinya membentuk identitas masyarakat.
Geografi
budaya percaya bahwa tempat bukanlah sesuatu yang bersifat independen atau
terpisah dari manusia. Justru, tempat tercipta sebagai produk dari
kondisi-kondisi sosial tertentu yang menciotakan tempat tersebut (Giles dan
Middleton 1999 : 105). Selain iterprestasi budaya, perlulah memahami
representasi dan identitas mengenai representasi.
Representasi
membentuk individu serta menciptakan identitas kolektif suatu masyarakat karena
didalam representasi inilah makna diciptakan. Dengan adanya system representasi,
penciptaan makna dan pembentukan identitas menjadi semakin jalin menjalin
karena salam system representasilah keterhubungan ini terjadi.
Identitas
adalah mutni produk dari konstruksi sosial. Identitas selayanknya dipahami
sebagai sesuatu yang bersifat tetap dan tidak berubah, namun sebagai “an
emotionally charged description of ourselves” (Barker 2000:166). Dengan
demikian identitas bersifat sementara karena identisas bias berubah bergantung
pada konteks dimana individu berada. Dalam pembentukan identitas ada dua proses
yang terjadi, yaitu penolakan dan penerimaan karena identitas berarti menolak
hal-hal yang bertentangan dan merangkul hal-hal yang sesuai dengan identitas
tersebut.
IDENTITAS, REPRESENTASI, DAN
PEMAKNAAN DALAM MENDADAK DANGDUT
Film
mendadak dangdut diawali dengan adegan Patrice menyanyikan lagu pop, yang
dikenal luas oleh public. Dia percaya bahwa identitas dirinya sebagai penyanyi
pop dan segala fasilitas dan kemudahan yang bias ia nikmati merupakan dua hal
yang tidak terpisahkan. Hal yang menarik
terjadi dalam adegan berikutnya. Patrice dan Yulia berusaha melarikan diri dari
kejaran polisi. Mereka berdua berlari memasuki perkampungan padat penduduk
sampai akhirnya tiba dan berhenti di sebuah pertigaan.
Bila
kita amati seksama, mereka berdua berlari memasuki perkampungan yang semakin ke
dalam semakin buruk dan tidak teratur kondisinya. Hal ini seolah-olah memberi
petunjuk pada kita bahwa kini Patrice dan Yulia memasuki suatu wilayah baru
yang akan menjurus ke hal-hal yang semakin negative berkenaan dengan identitas
mereka.
Identitas
Patrice menjadi tidak berate diperkampungan dimana Patrice dan Yulia melarikan
diri dari kejaran polisi. Hanya tinggal dirinya sendiri dan Yulia yang masih
percaya akan identitas Patrice sebagai oenyanyi Pop. Bahkan Rizal pun sama
sekali tidak mengenal Patrice sebagai penyanyi Pop terkenal.
Dalam
fil ini, Rudi Soejarwo tidak memperlihatkan adanya tatapan laki-laki yang
intens terhadap sosok Patrice. Bahkan tatapan laki-laki bias dikatakan absen
dalam film ini. Ketika tatapan laki-laki ditempat-tempat elir justru seringkali
menelan bulat-bulat tubuh perempuan dan bahkan digunakan sebagai sarana untuk mencari
uang karena tatapan ini mampu menyuguhkan kenikmatan yang intensif bagi mereka
yang memiliki uang. Rudi tidak memberi kesempatan pada laki-laki untuk
meletakkan perempuan dalam posisi subordinat melalui tatapan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar