Profesi Menulis Cerita Anak
Ditulis oleh seorang dosen Universitas
Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Buku ini membahas
tentang sastra anak yang relatif masih sedikit. Padahal, perkembangan masih
kognisi, emosi dan keterampilan anak tidak bisa lepas dari peran karya sastra.
OLEH AGNES LIDYA
Karya sastra merupakan bagian penting
yang tidak dipisahkan dari kehidupan anak. Anak
dengan dunianya yang penuh imajinasi begitu bersahabat dengan sastra
(cerita), karena dalam cerita, dunia imajinasi anak bisa terwakili, lewat
sastra anak bisa mendapatkan dunia yang lucu, indah, sederhana, dan dan nilai
pendidikan yang menyenangkan sehingga
tanpa dirasakan cerita sangat efektif dalam nilai moral dan edukasi pada
anak. Serta pemakaian bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan mudah dipahami oleh anak.
Dunia Sastra anak
Buku
sastra anak sangat penting terhadap perkembangan anak, maka pada masa sekarang
ini banyak orangtua yang sejak dini telah memperkenalkan anak-anaknya pada
dunia cerita, bahkan buku ini menjadi rubrik yang disukai oleh anak-anak (hal
1).
Dengan demikian, sastra anak adalah sastra
yang dari segi isi dan bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual
dan emosional anak. Karya sastra
mempunyai keinginan besar dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Dengan
kesadaran inilah, maka karya sastra menjadi bagian penting yang perlu dikaji
dalam peneliti dan akademisi, sehingga kemajuan kecerdasan anak bisa terus
ditingkatkan dengan meningkatkan mutu cerita dan cara pengajarannya.
Buku ini memberi pengetahuan tentang
sastra anak dengan sifatnya yang “pengantar”, karena masih bersifat
mengantarkan pembaca dapat dibagi menjadi empat: (1) penjelaan seputar hakikat
dunia sastra, (2) kajian teori satra, yang menekankan pada pendekatan stukturalisme,
semiotika, dan sosiologi sastra, (3) aplikasi teori dalam menganalisis karya
sastra anak seperti puisi, cerita dan gambar , (4) kiat berproses kreatif dalam
menulis cerita anak (hlm 3).
Dengan
demikian, menulis sebagai suatu keterampilan merupakan rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan kegiatan personal dan universal. Kegiatan personal ini lebih
mengarah pada kebiasaan-kebiasaan dan style
dalam melakukan kegiatan menulis yang universal yaitu mencari gagasan,
mengolah gagasan, menuliskan gagasan, dan mengedit tulisan. Kegiatan
universalnya mengarah pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya intelektual yaitu
menyimak dengan cermat setiap isu yang berkembang di masyarakat, berdiskusi dan
membaca. Tanpa ketiga kegiatan intelektual seperti ini, dapat dipastikan
kegiatan menulis tidak akan terjadi (hal 154).
Kekuatan Imajinasi Anak
Menulis
merupakan hasil ungkapan pengetahuan dan perasaan seseorang dengan kata-kata.
Tulisan yang didasarkan dengan logika perasaan atau jiwa menghasilkan karya
sastra seperti, puisi, cerpen, diary,
novel yang ditulis bebas dengan menggunakan kekuatan imajinasi. Menjadi seorang
penulis kegiatan ini berkaitan dengan kepribadian yang kreatif , tanpa memiliki
kepribadian yang kreatif maka seseorang tidak suka dan hobi menulis.
Buku tipis yang isinya 186 halaman
sangat menarik untuk dibaca, sehingga anak dapat mengerti dan menguasai
kerangka dasar teori sastra anak sebagai dasar untuk menjelaskan hakikat karya
sastra sebelum akhirnya dapat memahami karya sastra dan dapat mengambil nilai-nilai
dalam hubungannya dengan kehidupan yang sesungguhnya.
Seorang anak dapat membuat hasil
karya yang dapat membangkitkan kembali sastra anak. Buku yang dituliskan oleh
Heru Kurniawan dapat dijadikan suatu media mendidik dan mencerdaskan anak
karena cerita anak seperti dunia yang tidak dapat terpisahkan.
AGNES LIDYA
Fakultas Sastra
Jurusan Sastra Indonesia
Universitas Pamulang
Jurusan Sastra Indonesia
Universitas Pamulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar