MENGENAL ANAK LEWAT SASTRA
Buku ini ditulis karena, buku yang
membahas sastra anak relatif masih sedikit. Padahal, perkembangan kognisi,
emosi, dan keterampilan anak tidak bisa lepas dari peran karya sastra. Dunia
anak yang sulit dipahami menjadi sasaran isi dari buku ini.
OLEH
AGUS AHMAD SALIM ZAJAR
T
|
eori
dan berbagai pendekatan ilmu sastra, serta pemakaian bahasa sehari-hari semakin
melengkapi keunggulan buku ini. Sama sekali bukan tentang mainan yang disukai
anak dan bagaimana cara memainkannya, tetapi lebih dalam dari mengenal luar
dalam dunia yang dipahami anak.
Melalui sastra
Anak
dan dunianya yang penuh imajinasi menjadi begitu bersahabat dengan sastra,
karena dalam cerita, dunia imajinasi anak bisa terwakili. Lewat sastra, anak bisa
mendapatkan dunia yang lucu, indah, sederhana, dan nilai pendidikan yang
menyenangkan. Sehingga tanpa dirasakan, cerita menjadi sangat efektif dalam
menanamkan nilai moral dan edukasi pada anak.
Banyak
yang berpikir bahwa sastra anak adalah karya sastra yang hanya dibuat atau
dikarang oleh seorang anak. Tetapi jauh lebih sulit dari yang dibayangkan.
Bahwa sastra anak adalah bagaimana pengarang dewasa membuat karya sastra yang
dapat ditangakap oleh pemahaman anak, yang dapat tersampaikan sesuai dengan dunia
anak, tanpa mengurangi nilai positifnya.
Dengan
melihat pentingnya sastra terhadap perkembangan anak, maka pada masa sekarang
ini, banyak orang tua yang sejak dini telah memperkenalkan anak-anaknya pada
dunia cerita. Orangtua lebih suka anak-anaknya belajar dan bermain dengan
buku-buku bacaan daripada dengan media lain, misalnya game dan televisi. Penyediaan buku bacaan sastra kepada anak-anak
yang tepat sejak dini, sejak masih bernama anak, diyakini akan membantu
literasi dan kemauan mambaca anak pada perkembangan usia selanjutnya. Yang
lebih penting lagi, dengan cerita, anak bisa mendapatkan nilai-nilai pekerti
yang menunjang perkembangan budi pekerti (hlm 2).
Demikian
pula kemampuan orangtua maupun para pengajar dalam pemahaman dunia anak sangat
dibutuhkan. Bagaimana mengetahui pendangan seorang anak terhadap apa yang
dilihatnya dan dibacanya. Sedangkan bagi para pengarang karya sastra seperti
buku cerita, puisi, drama diharuskan paham dengan dunia anak. Sehingga
pengaplikasiannya pada karya sastra yang dihasilkan sehingga tidak mengharuskan
anak untuk menginterpretasikan lebih tentang karya itu.
Buku
tipis yang isinya tebal ini menarik dan perlu dibaca, menjawab semua
uraian-uraian itu. Dengan berbagai penjelasan teori sastra, penulis dengan
latar belakang pendidikan perguruan tinggi di negeri sendiri menguraikan segala
hal tentang pemahaman dunia anak.
Tidak
hanya itu, buku ini juga membahas dengan spesifik kajian semiotika pada gambar
anak. Gambar-gambar yang dianggap tabu ternyata mengandung pamaknaan pada
hal-hal yang dipahami anak. Tidak hanya sebagai media hiburan anak, tetapi
gambar juga sebagai media penyampaian nilai moral kepada anak.
AGUS AHMAD SALIM ZAJAR
Mahasiswa
Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas
Sastra
Universitas
Pamulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar