Menyunting dalam Naskah
Bahwa
di dalam buku ini, pengarang yang belatarbelakang pendidikan perguruan tinggi
di negerinya sendiri, menjabarkan bahwa menjadi seorang penyunting (editor)
ternyata bukanlah tugas yang biasa saja. Jika ingin menyandang jabatan itu,
seseorang harus memikirkan bahwa dia memiliki tanggung jawab untuk melengkapi
dirinya dalam dunia yang luas, yaitu dunia literatur. Jadi, seorang penyunting
tidak hanya bermodal ejaan yang baik dan benar saja, akan tetapi harus memiliki
"beban" sebagai seorang penyunting yang baik dan benar pula.
Oleh
Latifah Albaniah
Menyunting dalam kamus besar bahasa Indonesia
berarti menyiapkan naskah siap cetak atau siap untuk diterbitkan dengan
memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan,
diksi atau piliihan kata, dan struktur kalimat). Dari definisi tersebut
terkandung pengertian bahwa menyunting merupakan kegiatan memeriksa dan
memperbaiki naskah.
Penyuntingan
Naskah
Sebagai
pengarang, ia menjelaskan bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
seorang penyunting naskah sebelum memulai menyunting naskahnya dalam arti
sesungguhnya. Di sini pengarang menjelaskan bahwa pada dasarnya, tugas seorang
penyunting naskah adalah membuat sebuah naskah dapat dibaca. Akan tetapi, bukan
hanya itu. Seorang penyunting naskah pun harus dapat membuat naskah itu enak
dibaca. Jadi, naskah yang sudah dibuat dan digarap penulis itu mesti “diolah
kembali” oleh penyunting naskah sebelum sampai kepada pembaca (hal 37) . Untuk
dapat melaksanakan penyuntingan naskah dengan baik, pengarang mengemukakan
bahwa seorang penyunting naskah perlu memeriksa dalam ejaannya, tatabahasa,
kebenaran fakta, legalitas, konsistensi, gaya penulis, konvensi penyuntingan
naskah serta gaya penerbit atau disebut gaya selingkung (hal 38).
Kemampuan
Menulis
Beberapa
syarat untuk menjadi penyunting naskah. Salah satunya adalah kemampuan menulis.
Tentu bukan menulis dalam pengertian menulis fiksi (seperti novel, cerpen, dan
puisi) melainkan menulis nonfiksi. Hal ini pengarang menganggap penting karena
dalam tugas seseorang sehari-hari, seseorang penyunting naskah pada suatu
ketika harus menulis surat atau konsep surat, menulis biografi singkat, menulis
sinopsis naskah serta menulis indeks (hal 113).
"Buku Pintar Penyuntingan Naskah" yang
ditulis oleh Pengarang yang berkelahiran di daerah Padangmatinggi, Sumatra
Utara. Benar-benar dapat dijadikan salah satu referensi bagi para penyunting,
khususnya yang baru saja menggeluti bidang ini. Isinya tidak hanya hal-hal
teknis seputar penyuntingan, akan tetapi beberapa bab menjelaskan mengenai
tugas-tugas, syarat, dan hal-hal yang harus diperhatikan seorang editor.
Bagian-bagian tersebut dapat membangkitkan semangat untuk lebih mengembangkan diri
atau untuk menguji apakah saat ini seseorang telah menjadi editor yang baik dan
benar.
Data Buku:
Judul: Buku Pintar Penyuntingan Naskah
Penulis: Pamusuk Eneste
Penerbit: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Cetakan: November 2009
Tebal: 268 Halaman
ISBN: 979-22-1640-5
Latifah Albaniah
Fakultas Sastra
Jurusan Sastra Indonesia
Universitas Pamulang
Jurusan Sastra Indonesia
Universitas Pamulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar