2014/01/11

SOFT NEWS PROFIL


Misbah Priagung Nursalim
MAHASISWA 1000 PRESTASI


Sejak SMA, Misbah Priagung Nursalim aktif dalam berbagai organisasi baik dalam ruang lingkup sekolahnya maupun di masyarakat. Pengalaman organisasinya diiringi dengan hobi menulisnya. Kegiatan positif seperti itu terus dijalaninya hingga ke perguruan tinggi.

OLEH AYU SAFITRIA

Saat saya mengunjunginya, mahasiswa kelahiran Cilacap, 17 Januari 1991 itu sedang duduk di bangku kelasnya terlihat serius membaca sebuah novel karya Okky Madasari. Menggunakan kemeja bergaris warna biru tua dan memakai kacamata seperti biasanya.

Misbah sangat gemar membaca, kegemarannya itu dituangkannya dalam kegiatan positif dengan menulis karya-karya tulis. Sejak September 2010, mahasiswa jurusan Sastra Indonesia ini mengaku telah banyak mengirimkan karya tulisnya ke berbagai media. Penolakan sering dialaminya namun, tak sedikit karyanya dimuat di media cetak seperti koran KOMPAS dan koran SINDO. “Gak main yang skala lokal soalnya gak ada duitnya” ujarnya.

Melakukan kegiatan yang positif itu baginya selain menguji kemampuan dan menambah pengalaman, kegiatan memanfaatkan kemampuan itu sebagai ajangnya menambah uang saku karena jika karyanya dimuat, beberapa jumlah rupiah pun didapatnya mulai dari 800 ribu didapatnya dari koran SINDO dan 1,5 juta dari harian KOMPAS.

Jenis karya tulis yang sering dikirimnya ke media cetak adalah artikel opini, dirinya sering menulis tentang “Suara Mahasiswa” yang menurutnya sangat asik untuk dibahas melihat dirinya adalah seorang mahasiswa. “Lebih enak koran SINDO yang memang mempunyai halaman khusus mahasiswa,” ujarnya, beberapa hari lalu.

Tidak hanya itu, mahasiswa semester akhir ini aktif di berbagai organisasi yang ruang lingkupnya pada bidang akademik dan di lingkungan masyarakat. Sejak duduk di bangku SMA dirinya pernah menjabat sebagai ketua MPK (Majelis Perwakilan Kelas), IASN (Ikatan Alumni SMKN Nusawungu), FORDIMAS (Forum Diskusi Masyarakat). “Forum Diskusi Masyarakat itu merupakan induk dari organisasi PKS, tapi saya yang mendirikannya bersama teman-teman,” ujarnya.

Segudang pengalamannya itu dikembangkannya hingga kini  di perguruan tinggi menjabat sebagai ketua HIMA Sastra Indonesia pada 2013 lalu. Misbah mengakui, semua hal itu tidak mudah menjalaninya. Ia harus membangun sebuah organisasi dari awal hingga berusaha mengembangkannya, menyadarkan banyak mahasiswa yang acap kali menilai apa yang dilakukannya sebagai hal yang berlebihan.

Selain hobi menulis dan pengalaman organisasinya, banyak perusahaan yang menghargai usaha dan prestasinya itu. Misbah pun banyak  mendapatkan biaya bantuan studi berupa beasiswa diantaranya beasiswa kampus UNPAM senilai 2,1 juta, beasiswa dari YAMAHA senilai 4,2 juta, beasiswa dari JAMSOSTEK senilai 1,5 juta dan beasiswa dari PERTAMINA. Tak hanya karya, pengalaman organisasi dan beasiswa tetapi dirinya juga adalah mahasiswa yang aktif dan rajin di kelasnya, tak jarang dia mendapatkan nilai IPK yang memuaskan. Sudah selayaknya Misbah ini mendapat julukan mahasiswa dengan seribu prestasi.


1 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Cukup baik, bisa ditambahkan tulisan yang pernah dipublikasikan.