PEWARIS TUNGGAL
Malam yang penuh dengan kegelapan, seorang wanita hamil yang bernama Natalia sedang
duduk di beranda rumah sambil mengelus-elus perutnya. Hujan badai dan angin yang begitu kencang
membuat hati Natalia ketakutan Tak lama kemudian petir menyambar pohon kayu
di sekitar rumahnya. Wanita itupun
terkejut dan terjatuh sampai perutnya terbentur di babatuan, darah mengalir
melalui cela-cela pahanya, sampai ia harus dilarikan ke rumah sakit.
Kekurangan
peralatan medis dan tenaga dokter, terpaksa bayi yang ada di dalam kandungan
tidak bisa diselamatkan. Duka dan lara menyelimuti
hati yang terluka. ketika Natalia masih
terbaring di ruang rawat tiba-tiba datanglah seorang dokter dan memanggil
Tommy, “ istri Natalia” Tommypun pergi ke ruangan dokter.
Ketika Tommy
menemui dokter dan memberitau bahwa
istrinya tak dapat lagi menghasilkan anak karena dalam proses operasi
mengeluarkan bayi yang telah meninggal di dalam kandungan ibu Natali, kami
telah menemukan bahwa ada beberapa masalah dengan kandungannya. “Kata dokter
itu” kami dari beberapa dokter telah sepakati untuk mencopot kandungan tersebut dan saya mohon
saudara merahasiakan itu dari pasien karena pasien belum terlalu pulih, saya
takut terjadi apa-apa denganya. Dokter menmbahkan.
Ditengah
pembicaraan antara dokter dengan Tommy datanglah ibu Natalia berdiri di depan
pintu, dan ia mendengarkan pembicaraan mereka.
Disaat tommy berbalik muka ia melihat istrinya sedang menangis di depan
pintu.
Tommy kamu tak
usah lagi sembunyi masalah ini dari aku, karena apa yang kamu bicarakan telah
aku dengar, dan aku pasrah apa yang telah terjadi dengan diriku ini. “kata
Natalia sambil menangis”.
Sebelum pulang
ke rumah Tommy dan Natali bersapakat untuk menyembunyikan rahasia ini dari keluraga
besar karena mereka takut betepa kecewahnya ayah dan ibu yang telah menantikan
kedatangan cucu mereka.
Wanita yang
sudah lama menikah dengan Tommy Wangge dari keluaraga besar Ambros Wangga. Keluarga
yang sangat terpengaruh di kota Ende, kota yang berada di tengah-tengah
pulau Flores terpaksa bersedih mengingat dirinya tak bisa menghasilkan momongan
bagi keluarga Wangge. Tangis yang tak
bisa menahan dari hari ke hari mengingat anak yang telah pergi mendahuluinya.
Menahan rasa sakit,
rahasia yang telah mereka sembunyi dari
keluaragan besarnya membuat hati Natalia merasa berdosa karena telah menipu
semua keluarga besar Wangge, hari demi hari ia terus berpikir dengan cara apa
sehingga dia bisa memberikan keluarga ini seorang anak, tapi itu tak mungkin
karna kandungannya telah dicopot.
Dengan sepeda
bututnya dia mengelilingi kota yang tak beguti jauh dari tempat tinggalnya
untuk menghibur diri sekaligus mencari solusi bagaimana cara mendaptkan anak
lagi. Sampailah dia di sebuah toko
majalah mulailah ia membukanya satu persatu dan membaca majalah itu, tapi tak
ada hasil yang ia inginkan agar mendapat momongan lagi dari rahimnya sendiri,
Natalia pun putus asa dan ia langsung pergi meninggalkan ruangan itu, sesampai
di depan pintu ia melihat penjual Koran keliling melewati di depannya sambil
berteriak Koran…Koran…ko…r…a…n.
kebetulan halaman awal Koran itu mengisi berita tentang olah raga sepak
bola dan ia salah satu wanita yang menggemari olah raga sepak bola itu.
Natalia pun
memanggil tukang Koran dan mebelinya, duduklah ia di samping pintu toko majalah
itu, dan memulai membaca Koran yang ia beli tadi. Setelah selesai membaca berita sepak bola ia membuka
halaman berikutnya dan di halaman itu memberitakan lelaki menikah lagi demi
mencari pewaris tunggal karena istrinya tak memberikan anak.
Ketika selesai
membaca dengen tergesah-gesah ia melipat Koran dan pergi dari tempat itu. Akan tetapi ia tidak menemui suaminya di
rumah dan ia menelpon suaminya agar menemui ia di sebuah taman yaitu taman Ria
sebuah taman yang berada di pesisir pantai.
Dengan ombak
yang begitu kencang dan suasana begitu sepih Natalia duduk menunggu suaminya
seorang diri, tak lama kemudian Tommy datang dan menghampirinya. Ketika Tommy duduk karena mereka sangat
menantikan”,sambil bicara Natalia langsung menyodorkan Koran ke suaminya. Kamu harus menikah lagi, Natalia menambahkan
gumamnya.
Mendenger
perkataan itu Tommy begitu terkejut dan ia langsung menarik napas panjang sambil
berkata, istriku! aku tak mungkin menikah lagi dengan orang lain karena aku
begitu cinta sama kamu dan hanya kamu satu-satunya untukku. Kita bisa mengadopsi anak sebagai anak kita,
Tommy menambahkan.
Tapi aku tak
bisa menahan diri melihat keluarga ini menaruh harapan dari aku sedangkan aku
tak bisa memberikan anak, dan tak bisa memberikan harapan yang tak pasti ini
sedangkan ayah dan ibumu sangat menginginkan cucu serta sebagai pewaris
keluarga ini. Kata Natalia sambil
memandang wajah suaminya.
Wajah Natalia
penuh dengan airmata dan kesedihan yang menyelimutinya karena suaminya
terus-terus menolak permintaannya.
Melihat wajah Natalia penuh dengan airmata Tommy langsung berkata
baiklah sayang aku akan menikah lagi tapi di antara aku dan kamu tidak ada
perceraian.
Suatau hari
Tommy pergi ke suatu kota, ketika di perjalanan Tommy berpapasan dengan teman
SMAnya dulu, dia menceritakan semua masalahnya.
Ketika mendengar curhatan Tommy temannya merasa terharu dan dia pun
langsung memberikan arahan, kawan sebaiknya kamu jangan menikah lagi, dulu tetanggaku
pernah mengalami masalah yang sama mungkin masalah kamu ini lebih rumit
dibandingkan dengan dia.
Dulu tetangga
aku pernah membayar seorang pelacur dari penyanyi coffe, mereka jadi kontrak
tanpa ikatan pernikahan, dan perempuan itu dibayar sesuai perjanjian yang telah
mereka sepakati. Kalau bung mau aku akan
memberikan nomor handphone beberapa wanita yang bekerja sebagai perempuan
pelacur. Tommy pun menerima tawaran dari
temannya itu.
Ketika selesai
pembicaraan Tommy pamit pulang sampai di perjalanan dia ketemu dengan seorang
wanita yang sedang mabuk keluar dari coffe.
Wanita itu berdiri di tengah-tengah jalan dan menghentikan mobil, rasa
takut dan gelisah terpaksa Tommy memberhentikan mobilnya dan menaikan wanita
itu ke dalam mobilnya.
Mulut yang penuh
dengan bauh alcohol, wanita itu mendekati Tommy dan menawarkan dirinya, dan
berkata kalau kamu mau biar membayarku hanya dengan harga seratus ribu sekali
main. Aku bukan hanya mencari kepuasan
akan tetapi aku ingin mencari wanita yang bisa memberikan aku anak. Kata Tommy dengan sedikit gugup. Apa? Kamu ingin mendapatkan anak dari rahim seorang
pelacur? Kata wanita itu sangat heran.
Kenapa tidak? Bukan semua wanita itu bisa melahirkan dan kenapa aku
harus malu mendapatkan anak dari Rahim seorang pelacur yang penting anak itu
darah dagingku sendiri.
Wanita itu
sedikit kesal dia begitu marah dengan kelakuan Tommy, tapi Tommy selalu berkata
sopan kepadanya. Apa kamu
sungguh-sungguh mendapatkan anak dari rahim seorang pelacur? Kata wanita itu
sambil menatap wajah Tommy. Aku serius,
aku tidak bohong. jawab Tommy. Kenapa kamu sangat menginginkan itu? Tanya
wanita itu. Nona aku sudah menikah dan
istriku tidak bisa memberikan anak.
Jawab Tommy. Apa karena istri
kamu mandul? Tanya pelacur itu. Bukan, istriku
mengalami kecelakaan kecil ketika kandungannya berusia tujuh bulan. Jawab Tommy.
Mendengar cerita dari Tommy pelacur itu merasa terharu.
Ketika pelacur
itu hendak turun dia berkata kalau kaka serius janganlah denganku, aku akan
kenalin kamu ke temanku dia lebih cantik dan lebih mudah empat tahun
dariku. Kalau kamu mau ketemu sekarang
nanti kamu telephone aja atau kamu bisa datang langsung ke solafide tempat dia
bekerja, dan wanita itu namanya Monika.
Meski dengan
perasaan yang begitu sulit untuk membiarkan tubuhnya di sentuh oleh wanita
lain, Tommy harus terpaksa melaksanakan itu semua demi permintaan
istrinya. Tommy mengambil handphone dan
menelphon wanita yang dimaksudkan oleh pelacur tadi.
Kring….kring…kring
tanda panggilan masukk dari handphone Monika, tanpa adanya pelanggan Monika
segera mengangkat handphonenya. Tanpa
basah basih Tommy langsung mengatakan bahwa aku ingin bertemu denganmu nona,
dan aku siap untuk mebayarmu asalkan kamu siap membantuku. Kata Tommy lewat telephone.
Mendengar
perkataan itu Monika begitu senang karena Tommy siap membayar berapa saja yang
ia minta. Tanpa bersabar dan rasa ingin
tahu Monika langsung menanyakan dalam masalah apa yang harus ku bantu? Tapi
Tommy hanya menjawab dengan kalimat sederhana, aku ingin bertemu denganmu dan
masalah nanti aku bicarakan disaat kita ketemu.
Dan aku mau kalau bisa ini malam kita langsung ketemu. Tommy menambahkan.
Tapi aku belum
kenal kamu dan aku tak mungkin mempercayai begitu saja, jawab Monika dengan
sedikit menutipi kebohongannya. Aku akan
kesena dengan mengendarai mobil Accord berwarna silver dan aku minta kamu menunggu aku di depan gerbang, kata Tommy
kepadanya.
Tidak lama
kemudian Tomy tiba di tempat itu, dia memarkir mobilnya di pinggir jalan. Ketika mobilnya diparkir dia melihat sosok
seorang wanita yang sedang membuka pintu gerbang. Wanita dengan penampilannya
yang begitu sederhana dan sedikit dekil membuat Tommy tidak percaya kalau
perempuan yang dia maksud tadi adalah wanita itu.
Dengan sedikit
keraguan Tommy terpaksa harus menunggu di dalam mobilnya. Sekitar sepuluh menit lamanya Tommy kembali
menelphone dan menanyakan keberadaan wanita itu. Nona kamu di mana? Kok sudah sepuluh menit
aku menunggumu tapi kamu tak kunjung datang?
Aku ada di gerbang dan sudah sepuluh menit lamanya aku juga
menunggumu. Jawab Monika. Jadi dari tadi yang berdiri di gerbang itu
adalah kamu? Tanya Tommy. Ya, jawab
Monika.
Segeralah
Tommy menemui Monika yang sedeng berdiri di depan gerbang, dan mengajaknya ke
mobil, dan pergilah mereka meninggalkan tempat itu. Dengan rasa malu Tommy memandang Monika dan
bertanya, suadah berapa lama nona bekerja sebagai wanita penghibur? Jawab
Monika sudah dua tahun lebih aku bekrja sebagai PSK. Dan belum satu orang pun yang berani
membayarku lebih, dan tidak pernah membawaku keluar. Melihat penampilanya yang tak
enak dipandang Tommy segara membawa Monika ke salon.
Ketika sampai
di depan salon monika begitu heran karena berlawanan apa yang dia bayangkan, kata
Monika kepada Tommy, Tom kok kita kesini bukannya kita harus nginap di hotel?
Jawab tommy kepadanya nona aku ingin kamu membantuku dan untuk saat ini
janganlah kamu banyak bertanya. Dan kamu
jangan banyak berkomentar ketika kita sudah berada di dalam salon nanti.
Setelah pulang
dari salon Tommy dan Monika langsung menuju ke Hotel yang jaraknya begitu jauh
dengan tempat tinggalnya, dan kebetulan hotel itu Tommy akan melakukan
pertemuan dengan rekan bisnisnya. Ketika
tiba di dalam kamar Monika tampaknya begitu menggoda dan langsung dia membuka
celana dan bajunya lalu menggodai Tommy, akan tetapi Tommy hanya mengatakan
maaf aku lagi tidak enak badan.
Monika
tampaknya begitu kesal, dan ia begitu marah. Tommy diam-diam mendekatinya dan
berkata; Nona aku bawa kesini bukan hanya untuk menampiaskan nafsu birahiku,
akan tetapi aku ingin kamu mau mebantuku, kata Tommy dengan lemah lembut. Lalu Monika menjawab mau bayar berapa agar
aku bisa membantu kamu? Kata Monika dengan sedit sombong. Aku akan mebayarmu tiga ratus juta asalkan
kamu bisa memberikan aku anak. Jawab Tommy. Woooooow tiga ratus juta? Kata Monika dalam
hati.
Tommy
melanjutkan pembicaraannnya aku akan memberikan lebih kalau kamu berhasil
memberikan aku anak. Aku mau tapi, tapi
apa alasanya sehingga kamu sangat menginginkan anak dari aku? Tanya Monika. Tak
sepantasnya kamu mendapatkan anak dari seorang pelacur. Monika
menambahkan. Istriku sangat
menginginkanya dan semua ini atas kemauan istriku. Jawab Tommy. Sudah dua tahun kami menikah, disaat istriku
sedang hamil tujuh bulan dia mendapatkan kecelakaan dan terpaksa anak yang di
dalam kandungannya tak diselamatkan. Dan
kandungan istriku terpaksa diangkat agar mencegah keselamatan istriku sender. Tommy menjelaskannya.
Mendengar
penjelasan Tommy, Monika merasa sedih dan berdiam sejenak, lalu dengan nada
yang halus ia berkata sungguh mulia hati istrimu, dan aku mau kamu mengenal aku
dengan istrimu. Hati Tommy merasa senang ketika Monika ingin ketemu dengan
istrinya, dan Tommy langsung menelpon Natalia bahwa Monika setujuh dan dia siap
untuk membantu kita.
Sebelum Tommy
meninggalkan hotel itu, Tommy memberikan uang kepada Monika dan berkata besok
kita akan ketemu di bandara karena kita harus tinggalkan kota ini, serta aku
akan mengenali istriku di kamu.
Keesokan
harinya berangkatlah Tommy dan istrinya ke bandara, sebelum keberangkatan Tommy
pamit sama ayah dan ibunya. Ayah aku
akan pergi ke Australia karena ada
urusan penting dalam bisnis perusahan kita dan aku akan membawa istriku karena
aku sangat lama berada di Australia.
Setelah pamit
Tommy dan istrinya segera naik mobil dan menuju ke bandara. Setibanya di
bandara Natalia bertanya kepada Tommy; Tom di mana Monika kok dia belum tiba
juga sih? Ketika se.lesai bertanya
datanglah Monika dari arah barat lalu Tommy mengatakan kepada istrinya itu
Monika dia sedang menujui kesini.
Ketika sampai
di Australia mereka tinggal di apartemen miliknya. Suatu saat Tommy keluar
untuk acara pertemuan dengan rekan-rekan bisnisnya, sedangkan Natalia dan
Monika pergi ke super market untuk berbelanja peralatan serta makanan. Disaat mau pulang ke apartemen, Natalia
membicarakan dengan Monika katanya; sebentar lagi Tommy datang menjemput kita
dan aku mau kamu dan Tommy pulang sendirian karena Tommy tidak akan tidur
denganmu kalau aku masih di sana. Ketikaka Tommy datang nanti kamu bilang saja
kalau aku pergi ke Bank.
Tak lama
kemudian Tommy datang, ketika barang-barang dinaikan ke mobil Tommy bertanya di
mana Natalia? Natalia pergi ke Bank dan dia bilang kita pulang duluan. Tommy begitu panik ketika hari sudah malam
Natalia tak kunjung datang. Tak lama
kemudian Natlia mengirim pesan bahwa ini malam dia menginap di hotel dan dia
tidak bisa pulang kerena jalanan sudah tutup.
Karena begitu kesepian Tommy pun tidur dengan Monika.
Pada pagi
harinya Natalia baru pulang ke apartemen, sesampai di apartemen Tommy dan
Natalia baru bangun dari tidur. dua
bulan lamanya Monika tiadak perna datang bulan disaat konsultasi dengan dokter ternyata Monika
positif hamil, mendengar berita itu hati Tommy dan Natalia sangat senang.
Setelah masuk
usia tujuh bulan mereka mengabarkan ke ayah dan ibunya bahwa mereka belum
pulang karena Natalia sedang hamil dan dokter melarang agar jaga pulang kata
Tommy dalam telephone. Mendengar berita
itu ayah dan ibunya sangat senang dan mereka ingin sekali ketemu dengan calon
cucu mereka walaupun masih dalam kandungan. Tapi Tommy melarang agar ayah dan
ibunya tidak usah menyusul mereka ke Australia.
Ketika Monika
melahirkan dan mendapatkan anak laki-laki
mereka semua sangat senang, tetapi Monika tidak tegah harus menyerahkan
anak itu kepada Tommy dan Natalia. Tetapi Tommy dengan suaranya yang
lembut. Kamu dan bayi ini tidak akan
terpisah kamu bisa datang setiap saat asalkan kamu mau. Monika aku sudah menanggap kamu sebagai
adikku, aku mohon kamu memberikan anak itu dan kamu bisa tinggal bersama
kami. Kata Natlia sambil menangis.
Pulanglah mereka ke kampung dan anak mereka mendapatkan berkat dari
ayahnya. Ayah dan ibunya sangat senang
karena sudah lama merindukan kedatangan cucu mereka. Dan Monika pun tinggal bersama dalam satu
rumah dengan Tommy dan Natalia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar