2013/06/15

DONGENG DENGAN GAYA KILAS-BALIK


SANGKURIANG

Diceritakan kembali oleh

Agnes Lidya
                                         


Pada suatu hari ada seorang putri yang bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cantik, cerdas, dan sangat manja. Suatu hari ketika sedang menenun di beranda istana, dia merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Dia sangat marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang ingin mengambilkan pintalannya itu. Kemudian, datanglah seekor anjing yang bernama Tumang, Dayang Sumbi dengan sumpahnya dia harus menikahi anjing tersebut. Mereka hidup bahagia dan di karuniai seorang anak yang bernama Sangkuriang.
  Sangkuriang adalah hasil pernikahan Dayang Sumbi dan Tumang, dia mempunyai kekuatan sakti seperti ayahnya. Dalam masa pertumbuhannya selalu di temani oleh seekor anjing bernama Tumang. Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing setia bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh seorang pemuda yang gagah perkasa.
Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi ke hutan  bersama anjingnya untuk berburu rusa. Sangkuriang merasa putus asa setelah mencari tanpa hasil.tetapi sangkuriang tidak ingin mengecewakan ibunya. Dengan terpaksa dia mengambil panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging kepada ibunya. Dayang sumbi mengira itu daging rusa, merasa gembira atas hasil yang di dapat Sangkuriang.
Setelah Dayang Sumbi mengetahui semuanya atas perbuatan Sangkuriang yang tidak wajar, Dayang sumbi sangat marah sekali kepada Sangkuriang, dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Sangkuriang sadar tepat di keningnya pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar.
Dari dahi keluar tetesan keringat. Tangannya yang sedang memegang palu terlihat kaku sambil memegang plastik yang berisikan paku dan melihatnya ke arah pohon-pohon.  Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Dayang Sumbi pun di usir dari kerajaan ayahnya dan Sangkuriang pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
Setelah beberapa tahun kemudian, dia bertemu dengan seorang wanita cantik yang bernama Dayang Sumbi, wanita itu adalah ibunya sendiri. Sebelumnya mereka pun tidak saling  mengenal. Dalam waktu cepat Sangkuriang pun melamarnya dan Dayang Sumbi menerima dengan senang hati.
Saat Dayang Sumbi sedang mengelus rambut tunangannya, dia melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang. Akhirnya Dayang Sumbi menyadari bahwa dia menikahi anaknya sendiri, lalu dia segera membatalkan pernikahannya.
Setelah Dayang Sumbi berfikir, dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawanian oleh Sangkuriang. Syarat yang telah di berikan oleh Dayang Sumbi adalah Sangkuriang harus membuat bendungan yang bisa menutupi bukit, lalu membuat perahu yang menyusuri bendungan tersebut. Semuanya itu harus selesai sebelum fajar menyingsing. Sangkuriang bekerja keras untuk membuat perahu dalam waktu sehari, dia selalu berusaha demi menikah dengan Dayang Sumbi dan Sangkuriang ingin mengabulkan permintaan Dayang Sumbi.
Dayang Sumbi sangat kebingungan dengan ucapan Sangkuriang, dengan keadaan ini semua. Ketika berbicara seperti itu dia meninggalkan Sangkuriang, lalu pergi ke sungai untuk menenangkan dirinya. Dia duduk di bawah pohon besar sambil melemparkan batu-batu kecil ke sungai dan memikirkan hal itu yang tidak mungkin terjadi.
Di sungai itu dia bertemu dengan seorang laki-laki yang sedang berburu musang, dia kaget ketika ada seorang yang datang menghampirinya. Laki-laki itu adalah seorang Raja yang bernama Raja Pati. Raja Pati mendekatkan Dayang Sumbi yang terlihat sangat lemas dan sedang banyak pikiran.
Mereka berdua duduk di bawah pohon, Dayang Sumbi menceritakan itu semua kepada Raja Pati apa yang sedang terjadi saat ini. Raja Pati memberikan nasehat kepada Dayang Sumbi dan menyuruh pulang untuk menyelesaikan masalah yang ada. Dayang Sumbi ragu-ragu untuk pulang ke rumah. raja pun menawarkannya untuk tinggal bersama istri dan anak-anaknya.
Ketika Dayang Sumbi kembali kerumah sore hari. Sangkuriang pun bertanya-tanya. Tiba-tiba wajah Sangkuriang kesal, dia memandangi terus Dayang Sumbi. Dayang Sumbi  dengan tegasnya dia segera membatalkan pernikahannya.
Sangkuriang merasa kecewa setelah mendengar apa yang telah di ucap oleh Dayang Sumbi, dia menyadari bahwa dirinya telah di bohongi. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang  Sumbi.
Sangkuriang menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada di sana dalam keadaan terbalik dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu. Bendungan yang di buat oleh Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit di penuhi air membentuk sebuah danau di mana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak lagi terdengar kabarnya hingga kini.










1 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Kilas baliknya bagian mana?