SANGKURIANG
Diceritakan
kembali oleh
Agnes
Lidya
Pada
suatu hari ada seorang putri yang bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cantik,
cerdas, dan sangat manja. Suatu hari ketika sedang menenun di beranda istana,
dia merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai
berkali-kali. Dia sangat marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang
ingin mengambilkan pintalannya itu. Kemudian, datanglah seekor anjing yang bernama
Tumang, Dayang Sumbi dengan sumpahnya dia harus menikahi anjing tersebut. Mereka
hidup bahagia dan di karuniai seorang anak yang bernama Sangkuriang.
Sangkuriang
adalah hasil pernikahan Dayang Sumbi dan Tumang, dia mempunyai kekuatan sakti
seperti ayahnya. Dalam masa pertumbuhannya selalu di temani oleh seekor anjing
bernama Tumang. Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing setia bukan
sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh seorang pemuda yang gagah perkasa.
Pada
suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi ke hutan bersama anjingnya untuk berburu rusa.
Sangkuriang merasa putus asa setelah mencari tanpa hasil.tetapi sangkuriang
tidak ingin mengecewakan ibunya. Dengan terpaksa dia mengambil panah dan
mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging kepada
ibunya. Dayang sumbi mengira itu daging rusa, merasa gembira atas hasil yang di
dapat Sangkuriang.
Setelah
Dayang Sumbi mengetahui semuanya atas perbuatan Sangkuriang yang tidak wajar,
Dayang sumbi sangat marah sekali kepada Sangkuriang, dia memukul Sangkuriang
hingga pingsan tepat di keningnya. Sangkuriang sadar tepat di keningnya pukulan
ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar.
Dari
dahi keluar tetesan keringat. Tangannya yang sedang memegang palu terlihat kaku
sambil memegang plastik yang berisikan paku dan melihatnya ke arah pohon-pohon.
Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang
menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Dayang Sumbi pun di
usir dari kerajaan ayahnya dan Sangkuriang pergi mengembara untuk mengetahui
keadaan dunia luar.
Setelah
beberapa tahun kemudian, dia bertemu dengan seorang wanita cantik yang bernama
Dayang Sumbi, wanita itu adalah ibunya sendiri. Sebelumnya mereka pun tidak
saling mengenal. Dalam waktu cepat
Sangkuriang pun melamarnya dan Dayang Sumbi menerima dengan senang hati.
Saat
Dayang Sumbi sedang mengelus rambut tunangannya, dia melihat bekas luka yang
lebar di dahi Sangkuriang. Akhirnya Dayang Sumbi menyadari bahwa dia menikahi
anaknya sendiri, lalu dia segera membatalkan pernikahannya.
Setelah
Dayang Sumbi berfikir, dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawanian
oleh Sangkuriang. Syarat yang telah di berikan oleh Dayang Sumbi adalah
Sangkuriang harus membuat bendungan yang bisa menutupi bukit, lalu membuat
perahu yang menyusuri bendungan tersebut. Semuanya itu harus selesai sebelum
fajar menyingsing. Sangkuriang bekerja keras untuk membuat perahu dalam waktu sehari,
dia selalu berusaha demi menikah dengan Dayang Sumbi dan Sangkuriang ingin
mengabulkan permintaan Dayang Sumbi.
Dayang
Sumbi sangat kebingungan dengan ucapan Sangkuriang, dengan keadaan ini semua. Ketika
berbicara seperti itu dia meninggalkan Sangkuriang, lalu pergi ke sungai untuk
menenangkan dirinya. Dia duduk di bawah pohon besar sambil melemparkan
batu-batu kecil ke sungai dan memikirkan hal itu yang tidak mungkin terjadi.
Di
sungai itu dia bertemu dengan seorang laki-laki yang sedang berburu musang, dia
kaget ketika ada seorang yang datang menghampirinya. Laki-laki itu adalah
seorang Raja yang bernama Raja Pati. Raja Pati mendekatkan Dayang Sumbi yang
terlihat sangat lemas dan sedang banyak pikiran.
Mereka
berdua duduk di bawah pohon, Dayang Sumbi menceritakan itu semua kepada Raja
Pati apa yang sedang terjadi saat ini. Raja Pati memberikan nasehat kepada Dayang
Sumbi dan menyuruh pulang untuk menyelesaikan masalah yang ada. Dayang Sumbi
ragu-ragu untuk pulang ke rumah. raja pun menawarkannya untuk tinggal bersama
istri dan anak-anaknya.
Ketika
Dayang Sumbi kembali kerumah sore hari. Sangkuriang pun bertanya-tanya. Tiba-tiba
wajah Sangkuriang kesal, dia memandangi terus Dayang Sumbi. Dayang Sumbi dengan tegasnya dia segera membatalkan
pernikahannya.
Sangkuriang merasa kecewa setelah mendengar apa yang
telah di ucap oleh Dayang Sumbi, dia menyadari bahwa dirinya telah di bohongi. Dengan
sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi.
Sangkuriang menendang perahu buatannya yang hampir jadi
ke tengah hutan. Perahu itu berada di sana dalam keadaan terbalik dan membentuk
Gunung Tangkuban Perahu. Bendungan yang di buat oleh Sangkuriang menyebabkan
seluruh bukit di penuhi air membentuk sebuah danau di mana Sangkuriang dan
Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak lagi terdengar kabarnya hingga kini.
1 komentar:
Kilas baliknya bagian mana?
Posting Komentar