MALAM MINGGU
Oleh : Nur Kholis Majid
Malam minggu pukul sepuluh kududuk di depan warung
tegal, seberang rel kereta, samping
rumah Pak RT. Malam yang ramai dengan langit cerah ditemani bintang-bintang dan
bulan purnama yang bersinar terangi malam. Muda-mudi berpasangan berlalu-lalang
di jalanan menghabiskan malam yang panjang. Ya, malam minggu adalah malam yang
spesial bagi mereka yang suka bersenang-senang. Namun mereka ak sadar terseret
waktu yang sombong.
Lampu jalanan terang kekuningan menghiasi malam. Kulihat
bocah kecil bermain di pinggir jalan tak kenal akan medan, tempat dia bermain.
Berlari, tertawa riang, dan teriak kegirangan bermain kejar-kejaran dengan
kakaknya. Ayahnya dengan senyum bahagia melihat anak-anaknya bersuka ria meski
waktu telah berganti malam. Kudengar suara tek-tek nyaring, melintas penjual
nasi goreng keliling menggunakan gerobak berwarna hijau, dengan lampu petromak
terang menampakkan isi gerobaknya, menabuh wajan memanggil pembeli.
Satu jam tak terasa kududuk sendiri merenung dalam nyanyian
hati. Sepinya waktu kala sendiri menanti mimpi, menatap langit yang tak peduli.
Suasana masih terlihat sama, masih
banyak orang berlalu-lalang entah apa tujuan.
Suara motor berisik mengganggu kesunyian hatiku. Kuhembuskan nafas panjang
menikmati dalam-dalam angin yang tanpa henti menghempaskan wajahku. Namun terasa
angin malam itu menusuk tulang menaikkan bulu kudukku.
Suara knalpot yang berbunyi dari kendaraan sadarkan diriku
dari lamunan panjang. Kurasa malam ini semakin larut, namun ku masih terjaga di
malam ini. Aku terpaku melihat bayang yang tak tentu, melintas sebuah angan
dikala menutup mata. Sebuah keindahan alam terang cahaya bulan purnama sampai
ke bumi, membuat bahagia siapapun yang melihatnya. Ku termangu dalam kebisuan, entah
apa yang kurasa, sembunyikan makna yang tertunda. Detik kini berganti menit,
detik demi detik pun berlalu tak mungkin kembali. Malam semakin larut karena
putaran waktu yang begitu cepat. Kubertanya dalam hati, kemana ? Kemana
perginya orang-orang dan muda-mudi berpasangan yang berlalu-lalang tadi ?
Kenapa aku sendiri di malam yang seindah ini ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar