2013/06/01

Deskripsi dengan Pengembangan Observasi menurut Spasi dan Waktu


MALAM MINGGU
Oleh : Nur Kholis Majid


Malam minggu pukul sepuluh kududuk di depan warung tegal,  seberang rel kereta, samping rumah Pak RT. Malam yang ramai dengan langit cerah ditemani bintang-bintang dan bulan purnama yang bersinar terangi malam. Muda-mudi berpasangan berlalu-lalang di jalanan menghabiskan malam yang panjang. Ya, malam minggu adalah malam yang spesial bagi mereka yang suka bersenang-senang. Namun mereka ak sadar terseret waktu yang sombong.
Lampu jalanan terang kekuningan menghiasi malam. Kulihat bocah kecil bermain di pinggir jalan tak kenal akan medan, tempat dia bermain. Berlari, tertawa riang, dan teriak kegirangan bermain kejar-kejaran dengan kakaknya. Ayahnya dengan senyum bahagia melihat anak-anaknya bersuka ria meski waktu telah berganti malam. Kudengar suara tek-tek nyaring, melintas penjual nasi goreng keliling menggunakan gerobak berwarna hijau, dengan lampu petromak terang menampakkan isi gerobaknya, menabuh wajan memanggil pembeli.
Satu jam tak terasa kududuk sendiri merenung dalam nyanyian hati. Sepinya waktu kala sendiri menanti mimpi, menatap langit yang tak peduli. Suasana masih terlihat sama,  masih banyak orang berlalu-lalang entah apa  tujuan. Suara motor berisik mengganggu kesunyian hatiku. Kuhembuskan nafas panjang menikmati dalam-dalam angin yang tanpa henti menghempaskan wajahku. Namun terasa angin malam itu menusuk tulang menaikkan bulu kudukku.
Suara knalpot yang berbunyi dari kendaraan sadarkan diriku dari lamunan panjang. Kurasa malam ini semakin larut, namun ku masih terjaga di malam ini. Aku terpaku melihat bayang yang tak tentu, melintas sebuah angan dikala menutup mata. Sebuah keindahan alam terang cahaya bulan purnama sampai ke bumi, membuat bahagia siapapun yang melihatnya. Ku termangu dalam kebisuan, entah apa yang kurasa, sembunyikan makna yang tertunda. Detik kini berganti menit, detik demi detik pun berlalu tak mungkin kembali. Malam semakin larut karena putaran waktu yang begitu cepat. Kubertanya dalam hati, kemana ? Kemana perginya orang-orang dan muda-mudi berpasangan yang berlalu-lalang tadi ? Kenapa aku sendiri di malam yang seindah ini ? 

Tidak ada komentar: