2013/05/20

DESKRIPSI DENGAN PENGEMBANGAN OBSERVASI MENURUT SPASI DAN WAKTU



SENJA DI RUMAH
Hendri Adinata

            Pukul lima, suatu senja yang damai di rumah. Matahari yang sudah condong jauh ke barat masih memancarkan sisa cahaya melalui daun rambutan dan pepohonan tepat di hadapanku. Pancaran sinar yang biasanya tajam dan menyengat di siang hari bulan Mei ini, sekarang terasa sejuk dan sepoi, rasanya seperti sedang berada di ruangan dengan jendela  terbuka.
            Pada saat sekarang ini, kebanyakan masyarakat sudah pulang ke rumah masing-masing. Yang masih tersisa adalah tukang steam motor dan beberapa orang yang sibuk dengan tanaman kembang hiasnya. Masih terdengar suara kebisingan motor yang berada di depan hadapan rumahku. Beberapa orang menunggu kendaraan yang duduk sembari meneguk minuman teh botol.
            Di sebelah kiri rumahku, ada rumah kerabat dan di dalam rumahnya terdapat pekarangan yang luas di dalam pekarangan ada pohon rambutan yang baru saja berkembang. Pemilik rumah ini sedang membetulkan beberapa buah sound sistem dan beberapa alat musik yang masih berserakandi lantai. Di hisapnya sebuah batang  rokok yang masih menyala dan secangkir kopi tepat di sampingnya.
            Ketika pandanganku arahkan ke samping ada pedagang warung kopi yang sedang melayani beberapa pembeli. Pembelinya mulai dari anak sampai orang tua.  Di sampingnya ada sebuah gubuk kecil. Di sekelilingku yang terdengar jelas gemerisik sapu lidi Ibu Dadang, seorang  Ibu rumah tangga, menyapu halaman depan dengan tidak leluasa, terhalang lalu-lalang seenakknya anak-anak bermain seolah-olah mereka tidak menghiraukannya.
            Seseorang anak membawa beberapa burung, dilepasnya burung  ke atas. Dengan leluasa burung itu terbang dan di bentangkan kedua sayap, kiri dan kanan. Beberapa waktu, terdengar suara cicit kedua burung kembali dari udara dan menghampiri majikannya.Di ujung jalan, ada beberapa anak yang riang bermain sepeda. Mereka saling bergantian dan saling mendahului sepeda temannya, mereka masih duduk di sekolah dasar. Sebelum azan magrib mereka pulang, karena malamnya mereka harus belajar dan mengerjakan tugas sekolahnya.
            Ibu dadang baru saja telah selesai membersihkan pekarangan di hadapan rumahnya. Mataharipun sudah mulai hampir hilang dari pandanganku. Seseorang Bapak tua menggunakan sarung, baju koko, dan peci berjalan ke gang menuju masjid. Karena sebentar lagi seseorang akan mengumandangkan azan magrib, sayapun bergegas kembali ke rumah menuju ke kamar mandi. Sebuah handuk besar, ku sangkutkan di bahu lalu kutempatkan di gantungan kamar mandi dan ember besar yang sudah menampung air bersih.
            Pukul tujuh malam, masyarakat di sekitar mengadakan pengajian malam sabtu bersama yang bertempat di masjid Al Mujahidin. Para masyarakat yang sudah melepaskan lelah, mereka sudah mulai keluar rumah menuju masjid untuk membaca beberapa ayat-ayat Al Qur’an. Aku pun sudah akan tiba di masjid, sementara para jamaah yang belum tiba, mereka akan menyusul pengajian

Tidak ada komentar: