2013/05/15

Deskripsi dengan pengembangan observasi menurut spasi dan waktu


Deskripsi dengan pengembangan observasi menurut spasi dan waktu

Pagi hari di Alfamidi

     Pagi ini tepat pukul 06.30 WIB, aku tiba di depan halaman parkir sebuah minimarket tempat aku bekerja”Alfamidi” namanya, kulihat suasana toko masih sepi, pedagang yang biasanya berjualan di deretan etalase pedagang belum nampak satupun, halaman parkir terasa seperti lapangan bola karena hanya ada motor milik  karyawan yang terparkir. Kulangkahkan kakiku menuju pintu yang bertulisan sebelah kanan “ dorong” dan sebelah kiri “tarik”. Pintu itu cukup besar, terbuat dari kaca yang ditambah aksesoris tempelan sebuah produk popopk bayi. Kupegang pegangan pintu sebelah kanan lalu kudorong pintu kedalam, saat aku melewati pintu itu ada hawa dingin menyembur dikepalaku, kulihat nampak semburan hawa itu adalah udara yang dikeurkan oleh AC yang tepat berada diatas pintu masuk.
      Kulihat jam ditangan menunjukan pukul 06.45 WIB, lalu kuhelakan nafas sebentar sembari duduk disebuah tempat duduk yang terbuat dari besi almunium yang cukup tebal dan mengkilat warnanya, tepat berada disamping kanan pintu masuk tempat duduk itu diletakan, biasanya tempat duduk itu digunakan oleh costumer yang berbelanja di toko. Sambil duduk aku memandangi meja kasir yang ada diseblah pojok kanan tempat aku duduk, sambil menghela nafas aku berkata dalam hati “ kapal pecah “, lalu kupandangi seorang lelaki berbadan gemuk yang berjaga di shift malam yang sedari tadi berdiri didepan meja kasir, “ bereskan tempatmu” kataku sambil beranjak pergi meninggalkan lelaki gemuk yang kelihatan kurang senang dengan kata-kataku.
     Masuklah aku kedalam  sebuah ruangan yang bertuliskan,”Khusus Karyawan”. Mataku terbelalak bulat memandangi keadaan ruangan ini yang begitu berantakan. Gudang samping sangat ancur,kondisinya seperti tempat tidur anak lelaki yang usianya masih remaja, sangat berantakan. Kulihat kardus-kardus bekas produk-produk makanan ringan berceceran dimana-mana, tumpukan-tumpukan aqua yang tak jelas tumpukannya berada dipojok kanan gudang,  dipojok kiri gudang bergeletakan tabung gas tak tersusun rapi. Kulangkahkan kaki melewati tumpukan-tumpukan kardus yang berceceran,tak terlalu kuhiraukan dahulu, karena gudang yang berantakan ini sepertinya akan kurapihakan saat aku mulai bekerja nanti, lalu kunaiki anak tangga yang terbuat dari besi yang berada disebelah kanan pintu tempat aku tadi masuk. 
     Ada 30 anak tangga yang kulewati, sesampainya dipintu lantai 2 bau menyengat langsung menusuk hidungku, bau yang hampir setiap pagi hari ketika aku sampai di lantai 2. Kualihkan pandanganku kearah sebelah  kanan, sepatu karyawan pramu berceceran tak tentu posisinya berceceran dimana-mana, padahal sudah tersedia rak sepatu tapi sepertinya tak berguna sama sekali. Bau menyengat itu ternyata datang dari tumpukan sepatu karyawan, kaos kaki itu mungkin tidak pernah dicuci selama 3 minggu, hingga mengeluarkan bau yang cukup menusuk hidung.
      Tak terlalu kuhiraukan bau menyengat itu, aku langsung masuk ke sebuah ruangan yang bertuliskan “office” lalu kubuka pintu, di dalam ternyata sudah ada rekan kerjaku yang sudah menunggu, kulihat jam ternyata sudah jam 07.15 WIB. Akupun tersenyum manis padanya, telat 15 menit agaknya membuat muka rekanku kurang senang padaku. Langsung kupegang alih brangkas dan serah terima shif dengannya.
     Suasana kerja pagi hari ini berbeda dengan hari-hari bisanya, waktu terasa cepat, jarum jam ditanganku terus berputar tanpa jeda. Dari pukul 08.00 WIB, aku mmelakukan rutinitas kerjaku, seperti mereturen barang-barang expired, mendisplay produk-produk sponsor, menerima setiap barang-barang yang masuk ke toko, dan menemani kerja anak-anak pramu dan kasir. Kulihat dari kejauhan, pandangan ku lurus menatap kerumunan orang yang membeli sotonya bude elmi, pikiranku jadi terbawa suasana di warung soto bude elmi, bibirku terasa basah, dibasahi nikmatnya kuah soto bude elmi, hidungku terasa mencium wangi aroma soto khas buatan bude elmi, kubayangkan ada kuah soto dan nasi ditaburi bwang goreng yang disajikan diatas piring bulat, ditambah dengan aroma jeruk nipis yang segar, dan tak lupa secangkir es teh yang segar. Perutku ternyata belum aku isi sama sekali sejak dari tadi pagi. Dan  aku rasa perutku sudah berteriak-teriak minta diisi. Tanpa banyak menunggu aku langsung pergi  ke warung soto bude elmi.
     Setelah selesai istirahat, aku kembali ketempat aku bekerja tadi. Perut terasa nyaman rasnya, pikiranpun jadi tenang kalau perut sudah terisi. Kulihat satu persatu pramu dan kasir meminta izin istirahat padaku, hal yang sama diraskan ketika siang hari tiba. Hari ini toko lumayan ramai pengunjung, dari tdai kulihat banyak orang-orang yang keluar masuk pintu, meskipun sebagian pengunjung ada yang hanya datang ke ATM yang ada di sebelah kiri pintu masuk. Kasir yang berjaga di shif pagi ini juga, sering menyetor uang kepadaku atau hanya sekedar menukar uang adan meminta memvoid barang costumer yang tidak jadi dibeli.
    Karena ramainya suasana toko membuat waktu terasa cepat, tak terasa sudah pukul 15.30 WIB, itu tandanya aku harus mengclerek kasir-kasir yang jaga di shif pagi ini. Setelah selesai, aku kembali ke tempat awal aku bertemu dengan rekan kerjaku, kurapihkan barang-brang yang berda di ruangan office ini, dan kuhitung jumlah uang yang masuk hari ini yang nantinya akan disetorkan kepada perusahaan. Tepat pukul 16.00 WIB, rekan kerjaku Rani sesama pejabat menghampiriku. Dan kami berdua melakukan transaksi serah terima brangkas dan shift.
     Pukul 16.15 WIB, aku mulai bergegas pulang. kurapihykan barang-barangku, dan tak lupa absen pulang wajib diisi sebagai tanda, hari ini kita sudah melakukan absen. Sembari jalan menuju pintu yang bertulisan sebelah kanan”dorong” dan sebelah kiri “tarik”, aku menyapa rekan-rekan kerjaku dengan sapaan yang cukup bosan ditelinga, “ balik duluan yah”, kulihat diluar, ternyata matahari sudah mulai condong kebarat suasananya terasa sejuk dan nyaman, udara sore hari, meskipun hiruk pikuk keramaian disekitar belum juga usai, suara pluit tukang parkir masih terdengar, suara kendaraanpun ikut menghiasi suasana sore ini yang teduh.  Tidak sepeti tadi siang matahari masih betah diatas, panas terik matahari  pas menyinari seluruh alam.
     

Tidak ada komentar: