KEGIATAN DI PASAR SERPONG
Saya melewati Pasar Serpong sekitar pukul 23.00WIB. Halaman parkir yang
membentang dari selatan ke utara di
sepanjang tepi Jalan Raya Serpong, dengan panjang sekitar 100 meter dan lebar
20 meter, sedikit demi sedikit pasar ini sudah mulai dipenuhi oleh para
pedagang yang baru berdatangan untuk menaruh sayuran yang akan besok pagi mereka jual di Pasar Serpong ini. Mobil
truk yang terparkir di halaman itu
menandakan bahwa sayuran siap untuk di turunkan.
Para pedagang di halaman maupun
dikiosnya masing-masing ini tampak sibuk menggotong dan membereskan
sayuran-sayuran yang baru mereka bawa dari kebun. Pada deretan luar terlihat
pedagang sayur, buah serta toko obat-obatan dan sepeda yang berada tepat di
depan pedagang sayur ini sekarang
masih terlihat masih tutup, wajar karena sekarang
masih terlihat masih sangat malam. paling depan biasanya terdapat
pedagang-pedagang makanan yang biasa berjualan mulai dari pagi hari sampai sore
hari, mulai dari pedagang bubur ayam, mie ayam, bakso, gorengan, ketupat
sayur dan tak lupa juga di pasar Serpong banyak aneka kue basah yang biasa di
jual oleh ibu-ibu lanjut usia. Hampir semua pedagang makanan menggunakan
gerobak tak terkecuali para pedagang kue basah yang sering menggunakan nampan
atau meja untuk menaruh jualannya tersebut.
Waktu fajar, para pedagang sayuran, buah, ikan,
ayam, daging, dan aneka makanan sudah siap melayani langganan mereka. Di
sekeliling gerobak pedagang makanan biasanya mereka meletakan bangku serta meja
panjang yang biasa digunakan untuk para pembali yang ingin menikmati makanan
itu langsung di tempat penjual makanan ini, para pedagang yang menggunakan
gerobak lainnya pun melakukan hal yang sama. Di pasar orang-orang yang akan
menjual kantong kresek sibuk membersihkan dan membereskan dagangannya yang
sebentar lagi akan mereka tawarkan kepada para pembeli yang membutuhkan kantong
kresek yang ukurannnya cukup besar.
Pagi ini cukup banyak orang yang berbelanja,
sepertinya hari ini para ibu-ibu sudah mendapatkan uang belanja bulanan dari
suaminya. Jalanan becek dan orang-orang masih tetap sibuk memillih dan menawar
sayuran yang akan mereka beli. Di halaman depan pasar yang dipakai para
pedagang itu banyak terlihat genangan air, terutama di lobang-lobang aspal yang
cukup banyak jumlahnya. Di ujung kanan pasar, didekat bak besar tempat
pembuangan sampah selain ada genangan air ada pula bau yang menyesakkan nafas,
tercium sampai ke jalan raya.
Bau itu masih tercium, ketika sekitar pukul setengah tujuh pagi itu aku dan ibu
ku hendak berbelanja ke pasar Serpong untuk membeli beberapa macam sayuran dan
ikan segar. Udara cukup dingin aku dan ibu ku memutuskan untuk sarapan terlebih
dahulu sebelum melanjutkan berbelanja sayuran, sambil menghilangkan rasa dingin
ini.
Aku dan ibu duduk di bangku tempat
bubur ayam, untuk mengisi perut kami yang sedang lapar, tempat ini tak jauh
dari bak pembuangan sampah. Bau, memang, panas kompor tukang bubur ayam
ditambah dengan asap yang mengepul dari beberapa panci tukang bakso dan
pedagang makanan lainnya, sedikit menghalau bau itu. Pembeli bubur ayam pun
cukup banyak.
Terdengar sayup-sayup bunyi gitar,
makin lama makin keras; seoran ganak kecil. Di berjalan pelan-pelan dengan
menggunakan kakinya, sambil terus memetik tali senar gitarnya. Sepertinya semua
orang sudah terbiasa dengan suara genjrengan gitar anak kecil itu, mereka
menegur dan memberi komentar kepada anak kecil itu, tapi tidak banyak yang
memasukkan uang ke dalam kantong bekas bungkus permen. Dia terus bejalan sambil
benyanyi ke ujung kiri, sosoknya hilang dari pandangan ku dan tak lama kemudian
pun suara gitarnya lenyap ditelan kebisingan tawar menawar orang yang sedang
berjual beli.
Para wanita pedagang kue beralaskan
secarik koran bekas sedang duduk sambil menawarkan kue dagangannya di dekat aku
dan ibu. Semua pelengkapannya serta aneka kue, nampan dan pelastik untuk
membungkus makanan. Pagi ini banyak seklai
pembeli kue, dan beberapa pedagang kue
yang sudah habis lalu mereka mulai pergi satu pesatu pulang kerumahnya
masing-masing.
Seorang anak kelihatan mengorek-ngorek
bak tempat pembungan sampah. Anak kecil itu kelihatan mendapatkan kardus bekas
yang sudah lusuh serta beberapa bekas
botol minuman pelastik.
Pada sekitar pukul tujuh lewat
seperempat pagi, pedagang
gerobak ketoprak di dorong, mereka baru sampai ke tempat merekan biasa mangkal.
Tidak lama kemudian dari arah toko obat banyak para ibu-ibu yang baru datang
untuk berbelanja kebutuhannya sehari-hari.
Seorang juru parkir liar terlihat
sedang sibuk memberekan motor yang sedang diparkirkan. Jalur lalu lintas pasar
itu sendiri padat dengan pembeli dan kuli-kuli yang sibuk mengangkuti
barang-barang para pembeli dan penjual.
Kegiatan setiap hari di Pasar Serpong
tidak jauh berbeda dengan pasar-pasar umumnya. Dan kegiatan pasar itu sendiri
tidak akan sepi pengunjung mulai dari pagi hari
sampai pagi hari laginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar