2013/05/14

deskripsi berbagai kejadian dalam waktu yang lama



Pasar Malam
Aku melewati jalan raya jalan ini juga merupakan jalan pintas. Sekitar pukul lima sore, jalan raya yang mmebentang dari barat ke timur di sepanjang tepi kiri jalan ini dengan panjang sekitar 100 meter lebar dua meter. sedikit demi sedikit sudah mulai di penuhi oleh para pedagang sayur, buah, baju, alat-alat rumah tangga dan lain-lain. para pedagang ini mulai merapihkan dagangannya untuk di jual, motor-motor yang di parkirkan dihalam parkir itupun sudah mulai banyak. para pedagang di jalan raya ini tampak membentuk dua deretan panjang dari barat ke timur.
Deretan pertama berada sepanjang pagar yang membatasi jalan raya sedangkan deretan ke dua membentuk garis yang sejajar dengan pertama, tetapi tepat  di depan rumah para penduduk. pada deretan jalan kelihatan para pedagang sayur, buah, ikan asin serta satu dua pedagang peralatan dapur dari plastik. Pada deretan di depan rumah penduduk ada dua pedagang pop ice, pedagang tahu goreng, pedagang kopi, dan satu pedagang warung nasi yang mengambil tempat saling berjauhan satu sama lain, di ujung kanan pelataran parkir ditengah dan diujung kiri. Semua pedagang ini bermacam-macam ada yang menggunakan gerobak, motor, mobil, dan ada juga yang dipikul.
Di sela-sela mereka kembali kelihatan para pedagang pakaian yang memajang dagangan mereka di lantai aspal pelataran dengan beralaskan terpal berwarna biru. Para pedagang nasi sudah siap melayani langganan  mereka di sekeliling gerobak para pedagang nasi diletakkan bangku-bangku panjang, sebagian dibagian dalam warung nasi tersebut, diletakkan di atas bilah-bilah papan yang di susun menutupi parit diantara pagar dan terotoar jalan raya, para pedagang yang menggunakan gerobak lainnya pun menggunakan hal-hal yang sama. Di atas trotoar menggunakan lampu-lampu yang bersistem paralel sibuk mengisi dan membersihkan lampu-lampu yang sebentar lagi dinyalakan dan siap untuk di pakai oleh para pedagang.
Masing-masing didekat mereka orang-orang sibuk menawarkan sayur-mayur seperti kangkung, bayam, kacang panjang, jagung, kol, dan sebagainya, sayuran ini diturunkan dari mobil-mobil losbak dan meletakkan sayuran ini dengan begitu saja di trotoar di samping pedagang bakso yang sedang disiapkan sore ini belum begitu banyak kelihatan orang berbelanja agaknya karena sepanjang hari tadi turun hujan jalanpun menjadi becek orang-orang pada malas untuk keluar rumah. Di halaman parkir yang dipakai berdagang itu sendiri banyak kelihatan genangan air, terutama di lobang-lobang kecil aspal yang cukup lebar.
Di ujung kanan, didekat bak sampah, selain ada genangan air ada pula bau dari tumpukkan-tumpukkan sampah yang menyesakkan nafas, tercium sampai ke jalan raya. Bau itu masih tercium ketika pukul tengah malam itu aku masih berada di tengah-tengah pasar malam ini dan kebetulan yang pada saat itu aku dan teman-temanku sedang merasakan lapar kami pun segera menghampiri tukang sate tusuk yang berada di sekitar lima meter dari lapangan parkir yang semakin penuh saja oleh motor dan mobil memarkirkan motornya kini pun satu-persatu motor itu mulai berpergian dan parkiran ini pun sedikit luang. Seluruh pelataran jalan raya saat ini sudah di penuhi oleh para pedagang yang sangat semangat untuk mendagangkan dagangannya kepada para pembeli atau konsumen.
Para pedagang pun kini sudah dipenuhi oleh para pembelanja (ibu-ibu) yang sedang memenuhi kebutuhan pokok mereka masing-masing. Udara yang dingin membuat kami merasakan semakin lapar saja aku pun memutuskan untuk makan sate bersama dengan teman-temanku sambil melihat-lihat keadaan sekitar. Kami duduk-duduk di sebrang depan jalan karena disanalah mangkalnya beberapa tukang sate dan mie ayam, yang tidak jauh dari gundukkan-gundukkan sampah. Bau yang cukup tajam pun menusuk ke hidung kami, tapi enaknya sate ayam dan asap yang mengepul dari arang tempat pembakaran sate, dan bumbu kacangnya yang kental serta taburan bawang goreng dan acar yang menambah kenikmatan membuat kami merasa terlupakan oleh hal yang bau sampah itu, pembeli sate pun cukup banyak.
Terdengar sayup-sayup bunyi suling, makin lama makin keras ternyata bunyi ini merupakan sumber bunyi dari pedagang kue putu mayang, pedagang ini berjalan dengan perlahan sambil mendorong gerobak sepedanya. Kelihatannya semua orang sudah terbiasa dengan adanya pedagang kue putu mayang ini yang berjalan santai di tengah-tengah keramayan pasar malam ini, mereka pun hanya cuek dan tidak menegur apa-apa kepada pedagang itu. Di tengah perjalanan pedagang kue putu mayang ini seperti nya ada yang berminat membeli kue ini, karena itupun suling dari gerobaknya ini masih jelas terdengar oleh telingaku dan teriakan suara anak-anak yang merengek kepada ibu mereka agar di belikan kue putu mayang tersebut kue yang berwarna hijau muda ini yang terbuat dari tepung beras di cetak dari potongan-potongan bambu yang dibuat bolong ditengah untuk memasukkan adonan tepung dan diberi lelehan gula merah di dalamnya agar lebuih terasa manis dan gurih.
Apalagi disantap saat panas dan diberikan taburan dari parutan kelapa muda agar terasa lebih gurih lagi saat di makan. Seorang wanita yang sudah berumur berdagang lontong,ketan, bacang, leupet, yang sedang duduk beralaskan koran dekat kami semua perlengkapan dagangan nya seperti daun pisang, lontong, bacang, leupet, ketan , dll, diletakkan di atas bakul yang dibatasi oleh nampan ynag cukup besar. Sambil menawarkan barang dagangan nya kepada ibu-ibu yang sedang berlalu-lalang dihadapnya.
Ada seorang laki-laki yang sedang mengorek-ngorek bak sampah yanng berada di dekat kami dia banyak mendapatkan aqua-aqua gelas, botol-botol bekas, kaleng-kaleng bekas, dan juga kardus-kardus bekas. Tukang dagang yang membawa barang dagangan mereka menggunakan kardus dan sekarang pun kardus-kardus tersebut sudah terlihat kotor, kucel, dan agak basah karena terkena air hujan tadi. Tapi tetap saja barang-barang tersebut di masukkan ke karung besar yang dia bawa di belakang punggung bapak tua itu. Aku kira malam-malam  seperti ini sudah tidak ada lagi pemulung yang mencari barang-barang bekas di atas tumpukkan sampah namun kami tetap saja menikmati sate yang lezat di malam yang dingin ini, meskipun didekat tumpukkan-tumpukkan sampah. Pukul sepuluh malam sebuah gerobak sayur yang sedang mengangkut barang-barang mereka ke dalam gerobak tersebut untuk bergegas pulang ke rumah mereka masing-masing dengan wajah yang gembira karena membawa banyak uang, karena barang dagangan mereka sudah habis terjual.
Pedagang kue putu mayang pun sudah berbalik arah lagi dengan kayuhan sepeda yang semangat agar cepat sampai rumah dan membawa uang banyak karena semua barang dagangan nya telah habis terjual. Tidak lama kemudian dari arah timur warung nasipun sudah mulai merapihkan barang dagangan mereka segera dimasukkan ke dalam kontrakkan warung nasi tersebut. tak lama kemudian ada ibu-ibu yang berbondong-bondong dengan barang bawaan mereka yang mereka beli tadi di pasar malam, satu-persatu orang-orang pun mulai meninggalkan tempat ini untuk bersitirahat di rumah. Tinggal lah seorang petugas kebersihan jalan yang duduk sambil terkantuk-kantuk di depan rumah penduduk menunggu jalanan ini menjadi benar-benar sepi dan para pedagang pun sudah pulang semua, dengan sapu lidi di sebelah kanan dan pengki di sebelah kiri.
Terlihat orang-orang yang berlalu-lalang, tanpa memperdulikan sampah yang berserakan di sepanjang jalur lalu lintas pembelanja diantara kedua jalur pedagang itu. Jalur lalu lintas itu sendiri padat dengan pembelanja dan kuli-kuli yang sibuk mengangkuti barang-barang yang akan mereka bawa pulang. Di ujung kiri, sebelum meningglakan pelataran parkir, terlihat pedagang kopi dan gorengan yang baru datang sedang dikerubuti oleh para pembeli. Warung nasi pun sudah mulai mulai menutupi semua gorden-gorden dan pintu-pintunya. Tidak terasa sekarang sudah menujukkan tengah malam kami pun bergegas untuk pulang, saat berjalan hanya terlihat gerobak pedagang ketoprak saja.
Para tukang sate dan mie ayam sekarang sudah tidak ada di tempat tadi mereka berjualan. Tukang ojek yang dari hanya terdiam kaku kini pun mulai mendekat, sekarang memenuhi gerbang maupun pintu keluar dari pasar malam itu. Di atas bale-bale warung kopi terlihat beberapa tukang ojek yang sedang tertidur pulas karena kecapean, dan terselubung oleh sarung dan jaket yang mereka bawa. Tukang kopi pun tetap buka dan masih saja ramai terlihat para pedagang yang masih mau mengobrol dengan orang-orang sekitar, ada pula warga penduduk yang sengaja bergadang di warung kopi tersebut karena ada pertandingan sepak bola mereka pun saling taruhan untuk melihat dan mendukung team yang mereka sukai dan pembeli kopi pun semakin malam semakin banyak saja yang berdatangan ke warung kopi ini.
Tukang gorengan masih melakukan jual-beli, dan pembelinya ternyata cukup banyak, agaknya beberapa dari pedagang ini, baiknya menggunakan gerobak maupun dipikul. Sepertinya mereka pun akan bergadang sampai pagi. Akupun langsung tidur pulas di kamarku karena aku merasa lelah dan ingin segera beristirahat dengan nyaman di dalam kamarku. Pagipun tiba kalau saja temen-temenku tidak membangunkan aku mungkin aku hari ini sudah kesiangan untuk berlari pagi di hari minggu ini.
Kami pun melewati jalan raya. Jalan raya, start biasa kami lari ternyata pasar malam yang semalam di penuhi oleh para pedagang, kini di penuhi oleh berbagai macam kendaraan yang melintasi jalan raya ini, tetapi agaknya belum begitu ramai pengendara motor dan mobil, mungkin mereka masih beristirahat karena sejak semalaman tadi mereka di manjakan oleh jajanan-jajanan yang unik, murah, dan lucu yang tersedia di pasar malam, mungkin juga mereka lelah karena sudah seharian beraktifitas.
Mungkin jalan ini akan ramai jika cuaca sudah mulai siang hari. Tapi aku tetap enjoy dan asyik melakukan lari pagi bersama teman-temanku. Berakhirlah sebuah cerita pasar malam yang unik dan mulai lah berfungsi jalanan ini sebagai jalan raya dan jalan pintas kembali seperti jalan-jalan yang lain.
Akan tetapi malam minggu depan pasar malam ini akan ada lagi, karena pasar malam ini hanya ada setiap satu minggu sekali tepat nya setiap malam minggu, dan kabarnya berbelanja di pasar malam ini lebih murah dan barang-barang yang di dagang kan kabarnya baru semua.

Tidak ada komentar: