Pasar
Malam
Aku
melewati jalan raya jalan ini juga merupakan jalan pintas. Sekitar pukul lima sore,
jalan raya yang mmebentang dari barat ke timur di sepanjang tepi kiri jalan ini
dengan panjang sekitar 100 meter lebar dua meter. sedikit demi sedikit sudah
mulai di penuhi oleh para pedagang sayur, buah, baju, alat-alat rumah tangga
dan lain-lain. para pedagang ini mulai merapihkan dagangannya untuk di jual, motor-motor
yang di parkirkan dihalam parkir itupun sudah mulai banyak. para pedagang di
jalan raya ini tampak membentuk dua deretan panjang dari barat ke timur.
Deretan
pertama berada sepanjang pagar yang membatasi jalan raya sedangkan deretan ke
dua membentuk garis yang sejajar dengan pertama, tetapi tepat di depan rumah para penduduk. pada deretan
jalan kelihatan para pedagang sayur, buah, ikan asin serta satu dua pedagang
peralatan dapur dari plastik. Pada deretan di depan rumah penduduk ada dua
pedagang pop ice, pedagang tahu goreng, pedagang kopi, dan satu pedagang warung
nasi yang mengambil tempat saling berjauhan satu sama lain, di ujung kanan
pelataran parkir ditengah dan diujung kiri. Semua pedagang ini bermacam-macam
ada yang menggunakan gerobak, motor, mobil, dan ada juga yang dipikul.
Di
sela-sela mereka kembali kelihatan para pedagang pakaian yang memajang dagangan
mereka di lantai aspal pelataran dengan beralaskan terpal berwarna biru. Para
pedagang nasi sudah siap melayani langganan
mereka di sekeliling gerobak para pedagang nasi diletakkan bangku-bangku
panjang, sebagian dibagian dalam warung nasi tersebut, diletakkan di atas
bilah-bilah papan yang di susun menutupi parit diantara pagar dan terotoar
jalan raya, para pedagang yang menggunakan gerobak lainnya pun menggunakan
hal-hal yang sama. Di atas trotoar menggunakan lampu-lampu yang bersistem
paralel sibuk mengisi dan membersihkan lampu-lampu yang sebentar lagi
dinyalakan dan siap untuk di pakai oleh para pedagang.
Masing-masing
didekat mereka orang-orang sibuk menawarkan sayur-mayur seperti kangkung,
bayam, kacang panjang, jagung, kol, dan sebagainya, sayuran ini diturunkan dari
mobil-mobil losbak dan meletakkan sayuran ini dengan begitu saja di trotoar di
samping pedagang bakso yang sedang disiapkan sore ini belum begitu banyak
kelihatan orang berbelanja agaknya karena sepanjang hari tadi turun hujan
jalanpun menjadi becek orang-orang pada malas untuk keluar rumah. Di halaman
parkir yang dipakai berdagang itu sendiri banyak kelihatan genangan air,
terutama di lobang-lobang kecil aspal yang cukup lebar.
Di
ujung kanan, didekat bak sampah, selain ada genangan air ada pula bau dari
tumpukkan-tumpukkan sampah yang menyesakkan nafas, tercium sampai ke jalan
raya. Bau itu masih tercium ketika pukul tengah malam itu aku masih berada di
tengah-tengah pasar malam ini dan kebetulan yang pada saat itu aku dan
teman-temanku sedang merasakan lapar kami pun segera menghampiri tukang sate
tusuk yang berada di sekitar lima meter dari lapangan parkir yang semakin penuh
saja oleh motor dan mobil memarkirkan motornya kini pun satu-persatu motor itu
mulai berpergian dan parkiran ini pun sedikit luang. Seluruh pelataran jalan
raya saat ini sudah di penuhi oleh para
pedagang yang sangat semangat untuk mendagangkan dagangannya kepada para
pembeli atau konsumen.
Para
pedagang pun kini sudah dipenuhi oleh
para pembelanja (ibu-ibu) yang sedang memenuhi kebutuhan pokok mereka
masing-masing. Udara yang dingin membuat kami merasakan semakin lapar saja aku pun
memutuskan untuk makan sate bersama dengan teman-temanku sambil melihat-lihat
keadaan sekitar. Kami duduk-duduk di sebrang depan jalan karena disanalah
mangkalnya beberapa tukang sate dan mie ayam, yang tidak jauh dari
gundukkan-gundukkan sampah. Bau yang cukup tajam pun menusuk ke hidung kami,
tapi enaknya sate ayam dan asap yang mengepul dari arang tempat pembakaran
sate, dan bumbu kacangnya yang kental serta taburan bawang goreng dan acar yang
menambah kenikmatan membuat kami merasa terlupakan oleh hal yang bau sampah
itu, pembeli sate pun cukup banyak.
Terdengar
sayup-sayup bunyi suling, makin lama makin keras ternyata bunyi ini merupakan
sumber bunyi dari pedagang kue putu mayang, pedagang ini berjalan dengan
perlahan sambil mendorong gerobak sepedanya. Kelihatannya semua orang sudah
terbiasa dengan adanya pedagang kue putu mayang ini yang berjalan santai di
tengah-tengah keramayan pasar malam ini, mereka pun hanya cuek dan tidak
menegur apa-apa kepada pedagang itu. Di tengah perjalanan pedagang kue putu
mayang ini seperti nya ada yang berminat membeli kue ini, karena itupun suling
dari gerobaknya ini masih jelas terdengar oleh telingaku dan teriakan suara
anak-anak yang merengek kepada ibu mereka agar di belikan kue putu mayang
tersebut kue yang berwarna hijau muda ini yang terbuat dari tepung beras di
cetak dari potongan-potongan bambu yang dibuat bolong ditengah untuk memasukkan
adonan tepung dan diberi lelehan gula merah di dalamnya agar lebuih terasa
manis dan gurih.
Apalagi
disantap saat panas dan diberikan taburan dari parutan kelapa muda agar terasa lebih
gurih lagi saat di makan. Seorang wanita yang sudah berumur berdagang
lontong,ketan, bacang, leupet, yang sedang duduk beralaskan koran dekat kami
semua perlengkapan dagangan nya seperti daun pisang, lontong, bacang, leupet,
ketan , dll, diletakkan di atas bakul yang dibatasi oleh nampan ynag cukup
besar. Sambil menawarkan barang dagangan nya kepada ibu-ibu yang sedang
berlalu-lalang dihadapnya.
Ada
seorang laki-laki yang sedang mengorek-ngorek bak sampah yanng berada di dekat
kami dia banyak mendapatkan aqua-aqua gelas, botol-botol bekas, kaleng-kaleng
bekas, dan juga kardus-kardus bekas. Tukang dagang yang membawa barang dagangan
mereka menggunakan kardus dan sekarang pun
kardus-kardus tersebut sudah terlihat kotor, kucel, dan agak basah karena
terkena air hujan tadi. Tapi tetap saja barang-barang tersebut di masukkan ke
karung besar yang dia bawa di belakang punggung bapak tua itu. Aku kira malam-malam seperti ini
sudah tidak ada lagi pemulung yang mencari barang-barang bekas di atas
tumpukkan sampah namun kami tetap saja menikmati sate yang lezat di malam yang
dingin ini, meskipun didekat tumpukkan-tumpukkan sampah. Pukul sepuluh malam sebuah gerobak sayur yang
sedang mengangkut barang-barang mereka ke dalam gerobak tersebut untuk bergegas
pulang ke rumah mereka masing-masing dengan wajah yang gembira karena membawa
banyak uang, karena barang dagangan mereka sudah habis terjual.
Pedagang
kue putu mayang pun sudah berbalik arah lagi dengan kayuhan sepeda yang
semangat agar cepat sampai rumah dan membawa uang banyak karena semua barang
dagangan nya telah habis terjual. Tidak lama kemudian dari arah timur warung
nasipun sudah mulai merapihkan barang dagangan mereka segera dimasukkan ke
dalam kontrakkan warung nasi tersebut. tak lama kemudian ada ibu-ibu yang
berbondong-bondong dengan barang bawaan mereka yang mereka beli tadi di pasar
malam, satu-persatu orang-orang pun mulai meninggalkan tempat ini untuk
bersitirahat di rumah. Tinggal lah seorang petugas kebersihan jalan yang duduk
sambil terkantuk-kantuk di depan rumah penduduk menunggu jalanan ini menjadi
benar-benar sepi dan para pedagang pun sudah pulang semua, dengan sapu lidi di
sebelah kanan dan pengki di sebelah kiri.
Terlihat
orang-orang yang berlalu-lalang, tanpa memperdulikan sampah yang berserakan di
sepanjang jalur lalu lintas pembelanja diantara kedua jalur pedagang itu. Jalur
lalu lintas itu sendiri padat dengan pembelanja dan kuli-kuli yang sibuk
mengangkuti barang-barang yang akan mereka bawa pulang. Di ujung kiri, sebelum
meningglakan pelataran parkir, terlihat pedagang kopi dan gorengan yang baru
datang sedang dikerubuti oleh para pembeli. Warung nasi pun sudah mulai mulai
menutupi semua gorden-gorden dan pintu-pintunya. Tidak terasa sekarang sudah
menujukkan tengah malam kami pun
bergegas untuk pulang, saat berjalan hanya terlihat gerobak pedagang ketoprak
saja.
Para
tukang sate dan mie ayam sekarang sudah
tidak ada di tempat tadi mereka berjualan. Tukang ojek yang dari hanya terdiam
kaku kini pun mulai mendekat, sekarang memenuhi
gerbang maupun pintu keluar dari pasar malam itu. Di atas bale-bale warung kopi
terlihat beberapa tukang ojek yang sedang tertidur pulas karena kecapean, dan terselubung
oleh sarung dan jaket yang mereka bawa. Tukang kopi pun tetap buka dan masih
saja ramai terlihat para pedagang yang masih mau mengobrol dengan orang-orang
sekitar, ada pula warga penduduk yang sengaja bergadang di warung kopi tersebut
karena ada pertandingan sepak bola mereka pun saling taruhan untuk melihat dan
mendukung team yang mereka sukai dan pembeli kopi pun semakin malam semakin banyak saja yang berdatangan ke warung
kopi ini.
Tukang
gorengan masih melakukan jual-beli, dan pembelinya ternyata cukup banyak,
agaknya beberapa dari pedagang ini, baiknya menggunakan gerobak maupun dipikul.
Sepertinya mereka pun akan bergadang sampai pagi. Akupun langsung tidur pulas
di kamarku karena aku merasa lelah dan ingin segera beristirahat dengan nyaman
di dalam kamarku. Pagipun tiba kalau saja temen-temenku tidak membangunkan aku
mungkin aku hari
ini sudah kesiangan
untuk berlari pagi di hari minggu ini.
Kami
pun melewati jalan raya. Jalan raya, start biasa kami lari ternyata pasar malam
yang semalam di penuhi oleh para pedagang, kini di penuhi oleh berbagai macam
kendaraan yang melintasi jalan raya ini, tetapi agaknya belum begitu ramai
pengendara motor dan mobil, mungkin mereka masih beristirahat karena sejak semalaman tadi mereka di manjakan oleh jajanan-jajanan
yang unik, murah, dan lucu yang tersedia di pasar malam, mungkin juga mereka
lelah karena sudah seharian beraktifitas.
Mungkin
jalan ini akan ramai jika cuaca sudah mulai siang
hari. Tapi aku tetap enjoy dan asyik melakukan lari pagi bersama teman-temanku.
Berakhirlah sebuah cerita pasar malam yang unik dan mulai lah berfungsi jalanan
ini sebagai jalan raya dan jalan pintas kembali seperti jalan-jalan yang lain.
Akan
tetapi malam minggu depan pasar malam
ini akan ada lagi, karena pasar malam ini hanya ada setiap satu minggu sekali
tepat nya setiap malam minggu, dan
kabarnya berbelanja di pasar malam ini lebih murah dan barang-barang yang di dagang
kan kabarnya baru semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar