2013/05/14

DESKRIPSI BERBAGAI KEJADIAN DALAM WAKTU YANG LAMA (II)


PASAR SERPONG
Agnes Lidya


            Sekitar pukul sembilan pagi, saya dan ibu saya mengunjungi pasar Serpong. Halaman parkir pasar yang membentang dari utara ke selatan di sepanjang tepi kiri Jalan Raya Serpong, dengan panjang sekitar 80 meter dan lebar 8 meter, sedikit demi sedikit sudah mulai di penuhi oleh para pedagang yang berjualan di pinggir jalan seperti pedagang sayuran, kue, dan sebagainya. Kendaraan mobil dan motor diparkir di halaman itu sudah mulai penuh.
          Sepanjang pagar yang membatasi halaman pasar dari Jalan Raya Serpong, pada deretan yang di dekat pagar ada pangkalan ojek, pedagang beras, pedangang plastik, dan pedagang buah pisang. Pada deretan dalam kelihatan pedagang bakso, mie ayam, es campur, ketoprak, nasi padang dan sebagainya yang saling berjauhan satu sama lain. Pedagang ini ada yang menggunakan gerobak. Di atas pasar kelihatan  pedagang baju, celana, peralatan shalat, seprai yang berjualan di toko-toko. Dan di bawahnya kelihatan para pedagang sayur, bumbu, daging, ikan segar, buah, telur dan sebagainya. Dagangan mereka  di simpan di atas meja yang disusun secara teratur.
Para pedagang nasi sudah siap melayani pelanggannya. Di sekeliling meja pedagang nasi diletakan bangku-bangku panjang. Para pedagang yang menggunakan gerobak lainnya melakukan hal yang sama. Orang-orang sibuk menurunkan sayur mayur seperti kangkung, bayam, daun singkong, cabe, kol, kacang panjang, dan sebagainnya dari truk mini, dan meletakkannya begitu saja di deretan pagar.
          Siang ini kelihatan banyak orang yang berbelanja walaupun panas orang-orang tetap berdatangan ke pasar Serpong. Di dalam pasar kelihatan orang yang sedang makan. Di ujung kanan, di dekat tangga terdapat banyak tumpukan sampah, yang menyesakkan nafas. Tercium sampai ke tempat parkiran. Bau itu tercium ketika pukul sebelas siang, saya dan ibu saya mampir di pasar untuk belanja sayuran. Cuaca yang cukup panas dan kami membeli es campur karena kehausan. Pukul setengah duabelas kami duduk di dalam pasar, karena di sanalah beberapa mangkalnya tukang minuman dan makanan, tidak jauh dari tumpukan sampah. Para pembeli pun cukup banyak.
          Terlihat seorang pengemis yang sedang duduk di tangga, sambil membawa tas kecil  dan aqua gelas kosong untuk menyimpan uang. Banyak yang memasukan uang ke dalam aqua yang di bawa oleh pengemis itu. Walaupun panas pengemis itu tetap duduk di tangga, demi mendapatkan uang dari orang-orang. Seorang perempuan sedang mencari sampah botol aqua, dimasukkan ke dalam karung yang dibawanya di punggungnya. Tidak ada yang memperhatikannya, kecuali saya. Namun saya dan ibu saya menikmati es campur.
          Pada pukul dua, sebuah gerobak pedagang sate padang didorong pergi.  Kosong habis terjual. Pedagang gorengan yang dekat dengan tukang sate padang itu juga sudah merapihkan dagangannya. Seorang penjaga tiket terlihat lebih semangat, karena makin siang para pengunjung pasar makin ramai saja. Seorang penjaga kebersihan, dengan sapu lidi dan pengki mulai menyapu sampah yang ada di halaman pasar. Dengan padatnya pengunjung pasar, petugas kebersihan sulit untuk membersihkannya dan jalur lalu-lintas itu padat dengan pembelanja dan kuli-kuli yang sibuk mengangkutkan barang ke dalam pasar.
          Pukul empat sore, tidak banyak pengunjung yang datang ke pasar karena para penjual sayur, daging, dan ikan segar sudah habis. Jarang sekali para pembeli yang datang sore, hanya ada pedagang kelapa dan telur saja yang yang masih buka. Selainnya sudah tutup. Orang-orang datang ke pasar sore itu mengunjungi ke lantai atas untuk membeli baju, karena hari Minggu para pembeli mengunjungi toko-toko baju.
          Tidak terasa hari sudah sore, matahari tidak terlihat lagi para pedagang sedikit demi sedikit sudah mulai tutup. Pukul setengah enam, truk sampah dan petugas kebersihan sudah datang ke pasar, karena sampah sudah numpuk dan berserakan di halaman pasar maka mereka segera membersihkannya. Akan tetapi sore itu pengunjungnya sudah mulai sepi.




Tidak ada komentar: