Tengah Malam di Warnet Angkasa
Tengah malam aku meninggalkan rumah untuk pergi ke warnet angkasa sepanjang
aku berjalan masih terlihat warung yang masih buka dan beberapa gerobak nasi goreng
yang masih siap menanti para pembeli, sehingga aku memberanikan diri untuk pergi
ke warnet (warung internet) yang melayani para pencinta sosial media, game
online, dan dunia maya meski mata tak semangat di siang hari tetapi para pelanggan
tetap nyaman dan damai di tempat duduknya masing-masing dengan mata terfokus ke
layar komputer meskipun sesekali terlihat lalu lalang untuk sekedar ke toilet
atau telah usai bermain dan bergegas pulang. Hanya terdengar suara alunan musik
kelasik dan percakapan beberapa anak muda di teras depan warnet angkasa ini,
walaupun tengah malam warnet ini tetap di penuhi para pencinta hiburan dunia
maya.
Udara yang menusuk tulang malam hari ini memang tidak begitu terasa di
dalam ruangan berbeda sekali pada saat aku keluar dari rumah menuju warnet
angkasa ini. Aku pun duduk di bagian pinggir kanan tepat samping pintu masuk
utama, yang terlihat selain monitor, keyboard dan mouse, terlihat juga di atas dinding AC yang diam tak menyala
seolah sedang beristirahat, dan di sampingnya terdapat jam dinding berwarna
hitam dengan angka-angka putih menunjukan tepat pukul 23:45, udara pun semakin
lama semakin mulai terasa masuk ke ruangan terlihat dari ayunan gorden
berwarna biru yang melambai-lambai tepat di balakang aku duduk.
Entah apa yang harus aku lakukan dan harus memulai dari mana untuk
memainkan komputer ini yang terpikirkan hanyalah tugas penulisan populer yang
belum aku kerjakan. Sesekali aku menengok kanan dan kiri dan merasakan suasana mulai
terasa sepi dan lebih tenang karena hanya beberapa saja yang terlihat masih
memainkan komputer nya, sebagian sudah pulang dan mungkin akan tidur karena
waktu sudah semakin larut. Aku pun masih tetap bertahan meskipun beberapa kali
mata mulai kelelahan, sesekali aku melihat jam di layar komputer dan terkejut
waktu sudah menunjukan pukul 1:55, lalu aku pun langsung menengok ke atas dan
melihat jam dinding yang semenjak tadi memperhatikanku, ternyata benar waktu
sudah pagi dan menunjukan pukul 2:00, hanya berbeda lima menit dari waktu yang
terdapat di komputer.
Akupun masih semangat untuk memainkan komputer, hingga tak terasa angin
mengganggu ku masuk dari belakang membuat tubuh ku kedinginan. Aku pun berbalik
dan menutup jendela rapat-rapat. Suara pun menjadi lebih tenang dan sunyi
berbeda sekali dengan waktu aku pertama kali masuk ke warnet angkasa ini,
alunan musik telah dimatikan menandakan waktu sudah larut dan ke bisinganpun
mulai dialihkan dengan ke sunyian. Anak-anak muda pun yang tadi berbincang di
teras depan sudah tidak ada hanya terlihat puntung rokok dan kulit kacang yang
berserakan, Aku merasa seperti sendirian
karena sudah tidak terdengar lagi adanya kehidupan, lalu aku mulai merasa gelisa
dan melihat jam kembali ternyata jarum pendek jam dinding menunjukan setengah
tiga, tampaknya ini waktu yang tepat untuk mensudahi kumputer yang aku mainkan
ini. Lalu aku bergegas untuk ke kasir dan membayar.
Dan ternyata suasana pun sepi seperti perumahan yang tidak berpenghuni
sudah tidak terlihat lagi adanya kehidupan, berbeda sekali seperti tadi aku
berangkat masih terlihat warung yang buka, dan beberapa tukang nasi goreng
yang mangkal. Aku berjalan dan jalanku mulai aku percepat walaupun sesekali aku
jumpai binatang malam yaitu tikus hitam yang berlalu lalang di jalanan mungkin
mereka seperti menyambut ku dan berkata selamat beristirahat.
2 komentar:
Perhatikan kalimat pertama terlalu panjang! hordeng coba cek di kamus, baku atau tidak? Jika tidak bakunya apa. Beberapa kali kata masih ditulis masi.Sudah memperlihatkan deskripsi.
iya bu seharus nya (masih)
yang benar (gorden)
*friyansyah
Posting Komentar