2013/04/27

deskripsi dengan pengembangan observasi menurut wakktu dan spasi


GERSANG DI PAMULANG

-          Mia Pratiwi -

Pukul sebelas, suatu terik di Pamulang. Matahari begitu tepat berada di atas kepalaku  memancarkan sinar dan panas menyengat kulitku yang begitu terasa gersang ketika aku sedang di luar. Rasanya berbeda sekali dengan ketika aku berada di ruangan berAC yang rasanya sejuk dan segar seperti sedang menenggak minuman yang didalamnya berisikan es.
Pada waktu seperti sekarang ini, biasanya perjalanan macet karena bertepatan dengan waktunya bubar sekolah atau jam makan siang mahasiswa bahkan orang kantoran. Paling hanya terlihat beberapa ojek yang mangkal dan angkot yang ngetem (menunggu penumpang) sambil kipas-kipas kegerahan. Bukan hanya karena panas teriknya matahari tapi juga karena padatnya kendaraan yang membuat cuaca terasa gersang.
Bunderan pamulang yang tepat berada di depan kampus yang selalu padat merayap dikelilingi motor dan mobil juga angkutan umum yang lalu lalang pun membuat keadaan menjadi semakin pengat dan sangat menyengat karena saut menyaut suara klakson dan ocehan ocehan kasar dari supir angkot yang membuat panas telinga. Beda sekali dengan saat sore tiba atau sekitar jam dua, jalanan begitu teratur sepi dan terasa sejuk dengan hembusan angin sore.
Di depan gerbang kampus dan di depan polsek sudah siap ojek yang mangkal untuk mengantarkan mahasiswa atau anak sekolah, begitu juga dengan angkot yang mengantre yang tidak mau kalah dengan ojek yang siap mengangkut anak sekolah ataupun mahasiswa yang hendak pulang. Begitu jelas terasa panasnya siang itu karena asap-asap kendaraan dan suara-suara klakson menandakan kesabaran orang-orang.

1 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Perhatikan penulisan "didalamnya", pengat itu apa ya? Cukup deskripsi, hanya saja seperti tak selesai.