PAGI HARI DIPUNCAK
Pagi sebelum
fajar, suasana yang damai dan tenang disebuah Villa kawasan Puncak
Bogor.Matahari yang masih terselimuti embun pagi masih membuat suasana disini semakin
dingin. Pancaran sinar matahari yang biasanya menerangi daerah Puncak kini menjadi
begitu sangat dingin dan sejuk, rasanya seperti sedang berada di dalam lemari es.
Pada saat
sekarang ini, kebanyakan masyarakat sudah terbangun dari tidur. Yang masih tersisa
rasa dingin menemani tubuh ini. Tak terdengar suara kendaraan , yang ada hanya ketenangan
dan udara segar yang aku rasakan saat ini.
Pintu gerbang
yang terletak kira-kira seratus meter di depanku, yang malam tadi tak pernah terbuka,
karena banyaknya binatang dan orang-orang yang mencurigakan masuk kedalam rumah.
Di
sekelilingku yang jelas terdengar adalah suara jangkrik serta gemerisik suara tetesan
air hujan yang mengguyur kawasan Bogor. Mang Karta adalah salah satu penjaga
Villa sekaligus tukang kebun. Mulai melakukan aktifitas pada pagi-pagi sekali.
Burung-burung
gereja berterbangan di antara dedaunan poho ncemara dan angsana, sesekali terdengar
suara binatang disela-sela keheningan ini.
Dari
sebelah kiri , di pelataran villa terdengar sayup-sayup suara percakapan yang mirip suara Mang Karta dan Bi Minah.
Ternyata mereka semua sedang membereskan dan membersihkan villa berserta halamannya.
Mang
Karta dan Bi Minah telah selesai membersihkan pelataran villa tempatku menginap.
Mataharipun mulai memancarkan sinarnya dari sela- sela daun, seketika rasa
hangat menyeruak ditubuhku. Sebentar lagi tempat ini akan ramai hiruk-pikuk oleh
suara teman-temanku.
Pukul sepuluh
nanti semua teman-temanku termasuk aku sendiri akan pulang. Para pedagang akan berkumpul di sekitar villa
untuk menjajakan barang dagangnya. Aku pun sudah akan tiba di rumah. Semantara tempatku
menginap akan terlihat sepi dan hening sepanjang malam terkecuali ada orang-orang
luar yang menginap disana dan tempat ini akan terlihat ramai kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar