Ini adalah sepenggal tentangku dan cerita hidupku. Terlahir
dari sebuah keluarga sederhana di tanah Sunda. Tepatnya pada 27 Juli 1992.
Sukabumi adalah kota dimana aku terlahir dan dibesarkan. Nama bapak ku Wawas
Wahyudy dan ibu ku Nani Suryany. Aku adalah anak pertama dari empat bersaudara.
Adik perempuan ku yang petama baru saja duduk di kelas 2 SMA. Sedangkan yang
kedua duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar. Dan adik bungsu ku Fadly, dia baru
masuk Taman Kanak-kanak tahun Lalu.
Aku memang terlahir di kota Sukabumi, tetapi masa kecilku ku
habiskan di kota kelahiran nenek ayah ku dan ibu ku, yaitu kota Cianjur dan
kota Salabintana. Waktu aku TK aku tinggal bersama kakek dan nenek ku di Cianjur. Beranjak masuk
Sekolah Dasar, aku hijrah ke tempat kakek nenek ku yang ada di Salabintana.
Selama hampir 6 tahun aku tinggal bersama kakek dan nenek dari ayah ku. Setelah
lulus SD, baru aku tinggal di rumah ayah dan ibu ku di Sukabumi.
Keluarga ku hancur ketika usia ku dua taun, semenjak
kejadian itu hidupku terpisah dari ayah dan ibuku. Ibu kandung ku pergi
meninggalkan aku dan ayah ku. Selang beberapa tahun kemudian, saat aku masuk
Sekolah Mmenengah Pertama Allah memberi sosok mamah baru. Setelah sekian lama
hidupku terombang ambing migrasi kesana kemari.
Tapi apa yang terjadi, aku pikir dengan hadirnya sosok mamah
baru di hidupku, hidupku akan lebih baik dan lebih bahagia dibanding ketika aku
tinggal bersama kakek nenek ku. Kejamnya ibi tiri pernah kualami waktu itu, dan
itu mimpi buruk bagiku. Semenjak kejadian-kejadian itu aku alami, aku selalu
berdoa di dalam hati,” ya Allah aku ingi pergi dari rumah neraka ini dan
menjauh dari mereka”.
Singkat cerita, tak terasa seberapa sakit beban fisik dan
mental yang kurasakan. Di tahun 2010, aku lulus SMA. Ayah ku, berkeinginan
setelah aku lulus SMA, aku langsung melanjutkan pendiidkan di UMMI ‘
Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Tapi kutolak keras keinginan ayah ku.
Diam-diam aku melamar pekerjaan di Depnaker Sukabumi. Dan hasilnya,
Alhamdulilah aku lulus tes dan keterima kerja di PT.Midi Utama Indonesia.
Singkat cerita, aku pergi meninggalkan rumah dan bertekad merantau
ke kota Tanggerang dengan niat ingin hidup mandiri dan bisa melanjutkan
pendidikan ku dengan biaya sendiri. Rasanya hati ini senang sekali. Bahagia
akhirnya aku bis keluar dari mimpi buruk itu.
Satu, dua, tiga, empat, lima bulan aku merasa nyaman tinggal
di kota orang. Bebas tak ada yang melarang ku, ini hidupku sesukaku. Bulan
keenam , ada ras rindu menyelinap di hatiku. Bahkan aku rindu mamah tiri ku, dan
ketiga adik tiriku. Setelah hampir enam bulan berada di kota Tanggerang,
tiba-tiba aku mendengar kabar dari bibi ku, bahwa mamah ku masuk rumah sakit
dan akan dioprasi. Waktu itu mamah, terkena penyakit usus buntu. Bibi meminta
aku pulang, untuk menemani mamah yang pada malam 23 oktober 2011 akan dioprasi.
Saat menemani mamah d ruang oprasi, hatiku bergetar hebat,
jantungku tak hentinya berdetak kencang, mataku merah mengeluarkan air mata.
Dokter bilang, ada yang ingin ade sampaikan terlebih dahulu pada mamah ade.
Amarah dan rasa benciku hilang saat itu, ku bisikan lapaz allah ditelinga mamah
ku berulang-ulang, kubacakan doa-doa dan kubisikan “ Mamah harus kuat, ikha ada
disamping mamah, ikha mau mamah berjuang untuk ikha, ikha sayang mamah”.
2 komentar:
Kisah hidupmu akan makin menyentuh jika dideskripsikan dengan baik tidak sekadar narasi.
Kisah hidupmu akan makin menyentuh jika dideskripsikan dengan baik tidak sekadar narasi.
Posting Komentar