MENGKAJI SASTRA DALAM DUNIA ANAK
Buku
yang membahas sastra anak relatif masih sedikit. Padahal, perkembangan bahasa,
emosi, dan keterampilan anak tidak lepas dari peran karya sastra. Oleh karena
itu Heru Kurniawan, mengkaji sastra lewat bukunya yaitu “Sasatra Anak”.
Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa karya sastra merupakan bagian penting yang
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak. Anak dengan dunianya yang penuh
dengan imajinasi menjadi begitu dekat dengan sastra, karena dalam cerita, dunia
imajinasi anak bisa terwakili. Lewat sastra anak bisa mendapatkan dunia yang
indah, lucu, sederhana serta nilai-nilai pendidikan yang menyenangkan. Dengan
begitu mengapa buku ini menjadi salah satu buku wajib untuk pedoman dalam mempelajari cara mengkaji sastra anak (hal
1).
Sebagai
penulis, Heru Kurniawan yang terlahir di desa terpencil, Pamenggar, daerah
Pantai Utara (Berebes). Ingin mengkaji anak-anak melalui sastra. Hal ini
dilakukan karena anak-anak merupakan sumber inspirasi yang pada umumnya banyak
menggunakan media sastra, misalnya seperti dongeng, cerita pendek, puisi dan
lain-lain. Anak selalu menjadi topik atau bahan cerita untuk si pengarang
membuat suatu karya sastra nya. Dengan begitu pembaca yang pada umumnya tidak
mengetahui cara atau pengkajiaan karya sastra tersebut dapat dengan mudah
mempelajari melalui buku “Sastra Anak”.
Buku
yang ditulis oleh Heru Kurniawan ini menjelaskan kajian strukturalisme pada
cerita anak, kajian strukturalisme pada puisi anak, kajian sosiologi sastra
pada cerita anak, kajian semiotika pada gambar anak, dan penulisan kreatif cerita anak.
Buku
terbitan Graha Ilmu ini merupakan buku yang secara menyeluruh membahas teori
pendekatan sastra melalui kajian-kajiaan
dalam sastra anak. Dengan demikian,
sastra anak, pada aspek internal karyanya itu bersifat tertutup, yaitu harus
disesuaikan dengan perkembangan intelektual dan emosional anak. Akan tetapi,
pada aspek eksternalnya, yang melibatkan penulis dan pembaca, sastra anak itu
bersifat terbuka. Artinya, siapa saja boleh menulis dan membaca karya sastra
anak, sehingga semakin banyak masyarakat berpartisipasi dalam mencipta dan
membaca karya sastra anak, maka pemahaman masyarakat terhadap anak semakin baik
(hal 5).
Buku
186 halaman ini merupakan salah satu buku yang dibutuhkan untuk mampelajari
sastra anak melaluai kajian sastra, dengan berpegangan kepada ruang lingkup
dunia sastra anak. Buku “Sastra Anak” yang ditujukan untuk kalangan umum,
tetapi tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu buku pedoman di sekolah
ataupun universitas.
Dengan
latar belakang anak-anak, seseorang dapat membuat karya yang mampu
membangkitkan kembali sastra anak. Dengan pedoman buku tentang teori-teori
sastra anak seperti yang dibuat oleh Heru Kurniawan. Memudahkan penulis muda
untuk membuat tulisan atau karya pertamanya melalui cerita dari anak-anak,
dengan dilandasi dari kajian-kajian yang didapat dari buku “Sastra Anak”.
Seseorang diharapkan dapat dengan mudah membuat tulisan dan pemahaman mengenai
dunia sastra anak.
Kajian-kajian
yang terdapat dalam buku ini merupakan cara penulis untuk membuat bagaimana
pembaca dapat memahami serta ikut pula membuat karya sastra yang akan ditujukan
untuk anak-anak. Keperihatinan penulis buku ini akan dunia anak yang semakin
sempit, terlihat dari banyaknya penulis yang lebih memilih karya sastra dewasa
atau yang melambangkan kisah cinta yang lebih banyak diterbitkan. Maka untuk itulah buku ini sampai dibuat dan
diharapkan bukan hanya sebagai landasan teori untuk dipahami, tetapi bagaimana
si pembaca dapat membuat karyanya
sendiri dengan mengangkat sastra anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar