2014/01/27

Soft News Review Buku


MENGKAJI SASTRA DALAM DUNIA ANAK

Buku yang membahas sastra anak relatif masih sedikit. Padahal, perkembangan bahasa, emosi, dan keterampilan anak tidak lepas dari peran karya sastra. Oleh karena itu Heru Kurniawan, mengkaji sastra lewat bukunya yaitu “Sasatra Anak”. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa karya sastra merupakan bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak. Anak dengan dunianya yang penuh dengan imajinasi menjadi begitu dekat dengan sastra, karena dalam cerita, dunia imajinasi anak bisa terwakili. Lewat sastra anak bisa mendapatkan dunia yang indah, lucu, sederhana serta nilai-nilai pendidikan yang menyenangkan. Dengan begitu mengapa buku ini menjadi salah satu buku wajib untuk pedoman dalam  mempelajari cara mengkaji sastra anak (hal 1).
Sebagai penulis, Heru Kurniawan yang terlahir di desa terpencil, Pamenggar, daerah Pantai Utara (Berebes). Ingin mengkaji anak-anak melalui sastra. Hal ini dilakukan karena anak-anak merupakan sumber inspirasi yang pada umumnya banyak menggunakan media sastra, misalnya seperti dongeng, cerita pendek, puisi dan lain-lain. Anak selalu menjadi topik atau bahan cerita untuk si pengarang membuat suatu karya sastra nya. Dengan begitu pembaca yang pada umumnya tidak mengetahui cara atau pengkajiaan karya sastra tersebut dapat dengan mudah mempelajari melalui buku “Sastra Anak”.
Buku yang ditulis oleh Heru Kurniawan ini menjelaskan kajian strukturalisme pada cerita anak, kajian strukturalisme pada puisi anak, kajian sosiologi sastra pada cerita anak, kajian semiotika pada gambar anak,  dan penulisan kreatif cerita anak.
Buku terbitan Graha Ilmu ini merupakan buku yang secara menyeluruh membahas teori pendekatan sastra  melalui kajian-kajiaan dalam sastra anak.  Dengan demikian, sastra anak, pada aspek internal karyanya itu bersifat tertutup, yaitu harus disesuaikan dengan perkembangan intelektual dan emosional anak. Akan tetapi, pada aspek eksternalnya, yang melibatkan penulis dan pembaca, sastra anak itu bersifat terbuka. Artinya, siapa saja boleh menulis dan membaca karya sastra anak, sehingga semakin banyak masyarakat berpartisipasi dalam mencipta dan membaca karya sastra anak, maka pemahaman masyarakat terhadap anak semakin baik (hal 5).
Buku 186 halaman ini merupakan salah satu buku yang dibutuhkan untuk mampelajari sastra anak melaluai kajian sastra, dengan berpegangan kepada ruang lingkup dunia sastra anak. Buku “Sastra Anak” yang ditujukan untuk kalangan umum, tetapi tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu buku pedoman di sekolah ataupun universitas.
Dengan latar belakang anak-anak, seseorang dapat membuat karya yang mampu membangkitkan kembali sastra anak. Dengan pedoman buku tentang teori-teori sastra anak seperti yang dibuat oleh Heru Kurniawan. Memudahkan penulis muda untuk membuat tulisan atau karya pertamanya melalui cerita dari anak-anak, dengan dilandasi dari kajian-kajian yang didapat dari buku “Sastra Anak”. Seseorang diharapkan dapat dengan mudah membuat tulisan dan pemahaman mengenai dunia sastra anak.
Kajian-kajian yang terdapat dalam buku ini merupakan cara penulis untuk membuat bagaimana pembaca dapat memahami serta ikut pula membuat karya sastra yang akan ditujukan untuk anak-anak. Keperihatinan penulis buku ini akan dunia anak yang semakin sempit, terlihat dari banyaknya penulis yang lebih memilih karya sastra dewasa atau yang melambangkan kisah cinta yang lebih banyak diterbitkan.  Maka untuk itulah buku ini sampai dibuat dan diharapkan bukan hanya sebagai landasan teori untuk dipahami, tetapi bagaimana si pembaca dapat  membuat karyanya sendiri dengan mengangkat sastra anak.


Tidak ada komentar: