2014/01/13

Soft News (Profil)

Hanya sebagai Tim Pengajar
                        


Pukul 14.00 WIB tepatnya waktu jam habis mata kuliah Semantik yang baru saja diajarkan kembali oleh dosen yang berkelahiran kota Pacitan 12 Juni 1984, pengganti Almarhum pak Sodikin yaitu dosen yang sebenarnya pengajar Semantik, sudah pergi ke rahmatullah karena sudah dipanggil oleh maha pencipta. Setelah mengajar dosen yang menjadi pengganti Almarhum ini, ia langsung mendekati saya, siap diwawancarai tanpa beres-beres terlebih dahulu, mungkin karena waktu pulang, pak dosen ini tidak tergesah-gesah untuk cepat-cepat pulang. Dhafid Wahyu Utomo yang sering dikenal dengan sebutan pak Dhafid adalah seorang laki-laki pengajar dari Tim Pengajar di Universitas Pamulang Fakultas Sastra Indonesia ia mempunyai ciri khas tersendiri diantara dosen-dosen yang lain, dengan postur badannya yang tinggi, berrambut lurus dengan belahan tengah depan rambutnya, baju kemeja panjang dengan paduan celana bahan berwarna hitam, gesper berwarna hitam pengikat pinggang agar tidak lepas, ditambah sepatu pantopelnya berwarna hitam dan tas rensel yang sering ia bawa dipundaknya, plus senyumnya yang indah menawan yang sering ia pasang pada saat belajar dimulai.
Pria asal jawa ini, yang terlihat muda ternyata ia sudah berstatus sudah menikah, dan sudah mempunyai dua anak, yang pertama berjenis kelamin laki-laki sudah bersekolah, Sekolah Dasar kelas empat, sedangkan yang kedua berjenis kelamin perempuan masih bayi dengan umur dua bulan. Pada awalnya pak dosen ini dahulu bersekolah, Sekolah Dasar Suka Damai 1, SMP Negeri 5 Ponorogo, dan SMA Bakti Ponorogo, dilanjut lagi ke perguruan tinggi dimulai dari S1 yang berjurusan Pendidikan Bahasa Inggris sampai S2 yang berjurusan Linguistik di Universitas Gajah Mada. Dhafid Wahyu Utomo ternyata ia bukan saja berperan sebagai dosen di Universitas Pamulang melainkan ia juga sebagai dosen di Universitas Tirtayasa Tangerang. Di sini saya hanya sebagai dosen tidak tetap, bisa juga sebagai sampingan, sedangkan di Universitas Tirtayasa Tangerang saya sebagai PNS dan bisa dibilang dosen tetap di sana. Ujarnya. Karena mengikuti jalur kuliah, masa bekerjanya pertama kali pada awal tahun 2010 sebelumnya di Universitas Tirtayasa Tangerang yaitu sebagai Dosen dan sampai sekarang dengan tambahan mengajar di Universitas Pamulang. Hasil upah yang didapatkannya selama sebulan tidak pasti seberapa, dari hasil gabungan Universitas Tirtayasa Tangerang dengan Universitas Pamulang dalam jumlah keseluruhan bisa berjumlah 4-7 Jutaan.  
Saya mengajar mata kuliah Semantik karena pak Wildan yang memanggil saya sebagai pengganti Almarhum, dan karena saya disini sebagai pengajar jadwalnya hanya satu hari di Universitas Pamulang, pak Wildan jadwalnya sudah penuh, maka saya lah yang harus turun tangan, kalau tidak diajar kan akan berdampak pada mahasiswanya entah nilainya nol dalam mata kuliah Semantik atau mengulang kembali bersamaan dengan junior.Ujarnya. dosen yang sering disapa dengan panggilan pak Dhafid, suka merasakan kebosanan dalam pekerjaannya sebagai Dosen, untuk mengindarkan kebosanan tersebut salah satunya dengan cara meminta cuti untuk berlibur bersama keluarga atau jika sedang padatnya pekerjaan dan tidak bisa ditinggal maka dengan cara dibawa nyaman, rasa senang, hati senang dan menikmati setiap bekerja.  

Narasumber : Dhafid Wahyu Utomo S. Pd., M.A.
NIP : 198407122010121007
No. Tlp : 0817733749

1 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Perhatikan kalimat ini sangat tidak efektif -> "Pukul 14.00 WIB tepatnya waktu jam habis mata kuliah Semantik yang baru saja diajarkan kembali oleh dosen yang berkelahiran kota Pacitan 12 Juni 1984, pengganti Almarhum pak Sodikin yaitu dosen yang sebenarnya pengajar Semantik, sudah pergi ke rahmatullah karena sudah dipanggil oleh maha pencipta"

Perhatikan pula yang ini, saling bertentangan -> mungkin karena waktu pulang, pak dosen ini tidak tergesah-gesah untuk cepat-cepat pulang.

Sebenarnya mau nulis apa?