Hanya
sebagai Tim Pengajar
Pukul
14.00 WIB tepatnya waktu jam habis mata kuliah Semantik yang baru saja
diajarkan kembali oleh dosen yang berkelahiran kota Pacitan 12 Juni 1984,
pengganti Almarhum pak Sodikin yaitu dosen yang sebenarnya pengajar Semantik, sudah
pergi ke rahmatullah karena sudah dipanggil oleh maha pencipta. Setelah
mengajar dosen yang menjadi pengganti Almarhum ini, ia langsung mendekati saya,
siap diwawancarai tanpa beres-beres terlebih dahulu, mungkin karena waktu
pulang, pak dosen ini tidak tergesah-gesah untuk cepat-cepat pulang. Dhafid
Wahyu Utomo yang sering dikenal dengan sebutan pak Dhafid adalah seorang
laki-laki pengajar dari Tim Pengajar di Universitas Pamulang Fakultas Sastra
Indonesia ia mempunyai ciri khas tersendiri diantara dosen-dosen yang lain,
dengan postur badannya yang tinggi, berrambut lurus dengan belahan tengah depan
rambutnya, baju kemeja panjang dengan paduan celana bahan berwarna hitam,
gesper berwarna hitam pengikat pinggang agar tidak lepas, ditambah sepatu
pantopelnya berwarna hitam dan tas rensel yang sering ia bawa dipundaknya, plus
senyumnya yang indah menawan yang sering ia pasang pada saat belajar dimulai.
Pria
asal jawa ini, yang terlihat muda ternyata ia sudah berstatus sudah menikah,
dan sudah mempunyai dua anak, yang pertama berjenis kelamin laki-laki sudah
bersekolah, Sekolah Dasar kelas empat, sedangkan yang kedua berjenis kelamin perempuan
masih bayi dengan umur dua bulan. Pada awalnya pak dosen ini dahulu bersekolah,
Sekolah Dasar Suka Damai 1, SMP Negeri 5 Ponorogo, dan SMA Bakti Ponorogo,
dilanjut lagi ke perguruan tinggi dimulai dari S1 yang berjurusan Pendidikan
Bahasa Inggris sampai S2 yang berjurusan Linguistik di Universitas Gajah Mada. Dhafid
Wahyu Utomo ternyata ia bukan saja berperan sebagai dosen di Universitas
Pamulang melainkan ia juga sebagai dosen di Universitas Tirtayasa Tangerang. Di sini saya hanya sebagai dosen tidak
tetap, bisa juga sebagai sampingan, sedangkan di Universitas Tirtayasa
Tangerang saya sebagai PNS dan bisa dibilang dosen tetap di sana. Ujarnya. Karena
mengikuti jalur kuliah, masa bekerjanya pertama kali pada awal tahun 2010 sebelumnya
di Universitas Tirtayasa Tangerang yaitu sebagai Dosen dan sampai sekarang
dengan tambahan mengajar di Universitas Pamulang. Hasil upah yang didapatkannya
selama sebulan tidak pasti seberapa, dari hasil gabungan Universitas Tirtayasa
Tangerang dengan Universitas Pamulang dalam jumlah keseluruhan bisa berjumlah
4-7 Jutaan.
Saya mengajar mata kuliah Semantik
karena pak Wildan yang memanggil saya sebagai pengganti Almarhum, dan karena
saya disini sebagai pengajar jadwalnya hanya satu hari di Universitas Pamulang,
pak Wildan jadwalnya sudah penuh, maka saya lah yang harus turun tangan, kalau
tidak diajar kan akan berdampak pada mahasiswanya entah nilainya nol dalam mata
kuliah Semantik atau mengulang kembali bersamaan dengan junior.Ujarnya.
dosen yang sering disapa dengan panggilan pak Dhafid, suka merasakan kebosanan
dalam pekerjaannya sebagai Dosen, untuk mengindarkan kebosanan tersebut salah
satunya dengan cara meminta cuti untuk berlibur bersama keluarga atau jika sedang
padatnya pekerjaan dan tidak bisa ditinggal maka dengan cara dibawa nyaman,
rasa senang, hati senang dan menikmati setiap bekerja.
Narasumber : Dhafid
Wahyu Utomo S. Pd., M.A.
NIP : 198407122010121007
No. Tlp : 0817733749
1 komentar:
Perhatikan kalimat ini sangat tidak efektif -> "Pukul 14.00 WIB tepatnya waktu jam habis mata kuliah Semantik yang baru saja diajarkan kembali oleh dosen yang berkelahiran kota Pacitan 12 Juni 1984, pengganti Almarhum pak Sodikin yaitu dosen yang sebenarnya pengajar Semantik, sudah pergi ke rahmatullah karena sudah dipanggil oleh maha pencipta"
Perhatikan pula yang ini, saling bertentangan -> mungkin karena waktu pulang, pak dosen ini tidak tergesah-gesah untuk cepat-cepat pulang.
Sebenarnya mau nulis apa?
Posting Komentar