2013/07/01

cerpen cinta



KADO TERAKHIR UNTUK KU
            Du……….um….. du……….um Du…….um itu lah stom kapal ketika tiba di pelabuhan, semua oaring bersiap-siap untuk keluar. Kapal pun berhenti nakado dan awak kapal melemparkan tali ke darmaga dan tangga pun mulai diturunkan. Satu persatu mulai turun dari kapal termasuk aku, aku yang sudah lama meninggalkan kota kelahiran ku, dengan hangat mnnghirup udara di sekitar darmaga yaitu darmaga Ipi Ende salah satu darmaga yang ada di kotaEnde.
Di tengah-tengah keramaian aku meliahat seorang wanita yang sedang sibuk, mondar-mandir di pelabuhan itu. Pandangan ku selalu mengarahkannya, dalam hati kecil ku, aku berkata “kok dia mirip sekali dengan wanita yang aku cintai” namun aku berusaha untuk mendekatinya.  Tapi dengan kondisi yang begitu rame sehingga pandangan ku tertutup, wanita itu pun hilang di tengah-tengah keramaian.
Aku pun pergi menuju ke angkot, ternyata wanita tadi yang aku melihat di kerumunan orang banyak sedang duduk di sudut darmaga. Wanita yang mirip dengan kekasih ku membuat aku penasaran untuk menemuinya.
Ketika aku menghampirinya dan berdri di depannya, oh ternyata wanita ini adalah kekasihku. Begitu kagetnya dia melihat ku. Dengan tergesah-gesah dia pergi melarikan dariku, aku mengejarnya, di depan gerbang aku mendapatkannya.
Aku merangkulnya dan bertanya kenapa kamu lari dari ku? Apasalahku dan kenepa kamu melihatku seperti kamu melihat seorang penjahat yang mengaksiakan niat jahatnya.  Fitra sudah lima tahun kita pacaran tapi mengapa kamu begitu takut melihat ku. Tanya ku kepadanya.
Bibir yang penuh dengan air mata, bergemetar dia menceritakan “sayang maafkan aku, aku terpaksa menyembunyikan ini dari mu, aku tidak mau membuat kamu kecewa dan putus asa. Aku tau begitu sakitnya hati setelah lima tahun berpacaran.”  Fitra menambahkan.
Aku semakin penasaran, dalam hati aku bertanya sebenarnya ada apa dengan Fitra.  Dia pun melanjutkan ceritanya “sayang! Aku masih mencintai mu tapi apa boleh buat kalau cinta kita tak mungkin selamanya.  Mendengar perkataan itu aku langsung memotong omongannya “aku masih mencintai mu Fitra dan aku tidak peduli apa yang terjadi dengan ku.
Tapi Fitra adalah seorang gadis  yang selalu menuruti orang tuanya, dengan suaranya yang lembut dia berkata: “sayang! Kalau kamu saying sama aku minta tolong mengertilah dengan ku, saat ini aku benar-benar bingung, meninggalkan pria yang aku cintai demi keinginan orang tua ku.  Fitra menambahkannya.
Orang tua dan keluarga ku sudah menjodohkan ku dengan laki-laki lain, laki-laki itu adalah anaknya om aku sendiri.  Aku menolak perjodohan itu, karena aku masih memiliki mu, tapi orang tua ku memaksa dan berkata kami tidak akan merestui mu kalau kamu menikah dengan laki-laki lain.  Dan mereka mengancam ku bila aku menikah dengan laki-laki lain mereka tak menganggapa ku sebagai anaknya.  Fitra melanjutkan ceritanya.
Oh…….. dengan suara lembut aku bertanya: “keneapa orang tua kamu harus menjodohkan kamu denga anak om mu?” orang tua ku menginginkan agar hubungan darah anatra keluarga aku dan keluarga om ku tetep bersatu. JawabFitra
Hati ku begitu sakit mendengerkan cerita itu. Dengan terpaksa aku mengiklaskanya untuk mencintai laki-laki lain.  Oke lah Fit aku iklas, aku mengerti apa yang kamu rasakan, semoga kamu bahagia. Kata ku sambil menatap wajahnya.  Dan kami pun memutuskan agar di antara kami tetap saling berkomunikasi.  Dan mulai saat itu hubungan kami putus dan tidak lama dia menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya.


Tidak ada komentar: