SENI TRADISIONAL REOG
Di tanah air kita ini tentunya banyak sekali keanekaragaman
kebudayaan, bahasa, dan juga adat istiadat. Hal ini bisa terjadi dikarenakan
secara geografis Negara Indonesia adalah Negara kepulauan, dimana antara satu
pulau dengan pulau yang lain jaraknya terpisahkan dengan lautan atau samudera. Salah
satu dari keanekaragaman budaya Indonesia itu sendiri adalah Seni dari Jawa
Timur tepatnya di Ponorogo, yaitu Seni Reog atau yang sering di sebut dengan
Reog Ponorogo.
Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala
singa yang dikenal sebagai Singa Barong. Singa Barong adalah raja hutan, yang
menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak
hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan
Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan
oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol
kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan
kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol
untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng Singa Barong yang
mencapai lebih dari 50kg hanya dengan menggunakan giginya. Populernya Reog Ki
Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Kertabumi mengambil tindakan dan menyerang
perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan
dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng Kutu
tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya
sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan
populer diantara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana
ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewondono,
Dewi Songgolangit, dan Sri Genthayu.
Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa
seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo
terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama
biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam,
dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang
pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki
kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari
laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang
harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan
lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan
lucu.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan
inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika
berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan.
Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang
tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya
pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain
yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut
kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan
kepuasan kepada penontonnya.
Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai
topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung
merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa
oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain
diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan
spiritual seperti puasa dan tapa.
Beberapa
karakter pemain dalam pementasan seni Reog :
-
Singo
Barong
Topeng
berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai “Singo Barong“, raja hutan, yang
menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak
hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan
Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya.
-
Jatilan
yang
diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi
simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit
-
Bujangganong
Pujangganong
atau Bujangganong adalah penari dan tarian yang menggambarkan sosok patih muda
( Patihnya Klana Sewandana) yang cekatan, cerdik, jenaka, dan sakti. Sosok ini
digambarkan dengan topeng yang mirip dengan wajah raksasa, hidung panjang, mata
melotot, mulut terbuka dengan gigi yang besar tanpa taring, wajah merah darah
dan rambut yang lebat warna hitam menutup pelipis kiri dan kanan.
-
Klana
Sewandana atau Klono
Penari dan
tarian yang menggambarkan sosok raja dari kerajaan Bantarangin ( kerajaan yang
dipercaya berada di wilayah Ponorogo zaman dahulu. Sosok ini digambarkan dengan
topeng bermahkota, wajah berwarna merah, mata besar melotot, dan kumis tipis.
Selain itu ia membawa Pecut Samandiman; berbentuk tongkat lurus dari rotan
berhias jebug dari sayet warna merah diseling kuning sebanyak 5 atau 7 jebug.
-
Warok
Suromenggolo
Dalam
pentas, sosok warok lebih terlihat sebagai pengawal/punggawa raja Klana
Sewandana (warok muda) atau sesepuh dan guru (warok tua). Dalam pentas, sosok
warok muda digambarkan tengah berlatih mengolah ilmu kanuragan, digambarkan
berbadan gempal dengan bulu dada, kumis dan jambang lebat serta mata yang
tajam. Sementara warok tua digambarkan sebagai pelatih atau pengawas warok muda
yang digambarkan berbadan kurus, berjanggut putih panjang, dan berjalan dengan
bantuan tongkat.
Hingga kini masyarakat Ponorogo
hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan
budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi
manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun
dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi
orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut
garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.
3 komentar:
... itu cerpen dengan warna lokal, apa artikel tentang " reog "...ga mudeng tot. hehehe
ika_
eva@ ko kaya copas yaaa ?
nah itu sdh dikomentari Ika dan Eva
Posting Komentar