2013/06/22

CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN WARNA LOKAL


BERTEMU TEMAN LAMA DI BANDUNG
Agnes Lidya

Pagi yang indah di Situ Patenggang. Pancaran sinar matahari begitu cerah menimpa pohon-pohon besar yang kelihatan daunnya berwarna hijau. Di sana terdapat tempat wisata yang bernama Batu Cinta, tempat itu banyak pengunjungnya. Sebuah danau yang ada di kaki gunung Patuha, udara yang dingin dan bersih serta langit begitu sangat cerah yang menghiasi gunung itu.
 Keindahan alam itu saya lihat dari kedekatan yang sangat jelas. Saya berjalan mengelilingi yang berada di sekitar tempat itu sambil berjalan saya memotret pemandangan yang indah, selesai memotret saya menemukan warung dan seorang wanita. Segera saya ingin mendekatkannya.
Saya berjalan kaki menemui wanita itu yang sedang duduk di luar warungnya. Saya melihat wanita berpakaian rapih sambil menunggu pelanggan yang ingin membeli dengan membawa serbet berwarna hijau. Terlihat cerah diwajahnya walaupun wanita itu sudDah tua, dengan memandangnya ke arah saya. Dia sangat menyadari tujuan saya berada di sini.
Terdengar suara mesin yang datang dari depan. Ternyata itu sebuah perahu yang membawa banyak penumpang dari Bandung-Situ Patenggang sedang berhenti secara pelan-pelan. Kelihatan banyak yang turun sambil melihat ke arah saya.
Saya mampir di sebuah rumah makan bu minah untuk makan siang. Di rumah makan yang rasanya “nyunda” dengan sambel ijo. Tercium wangi masakan dari arah dapur. Telah tersedia “ikan goreng, ayam goreng, sayur dan teh hangat” katanya. Di atas piring kelihatan ikan goreng dengan bumbu yang aromanya sangat lezat dan rasanya enak. Khas Bandung.
“Bade tuang naon, neng?” kata bu minah si pemilik rumah makan itu.
“Abdi bade tuang kadaharan sunda anu aya di die bu” kata saya.
Saya menikmati ayam  goreng dan sambal ijo. Pada saat itu ada seorang wanita yang datang dan menyapa saya,sambil memegang bahu. Saya menengok ke arahnya. Ternyata teman saya. Dia di rumah makan beristirahat sambil makan siang bersama keluarganya, menikmati makanan sunda  dengan berbagai macam pilihan. Selesai makan kami berdua duduk sambil ngobrol.
 “Agnes ya?” katanya sambol menatap karah saya.
Saya terharu ternyata dia masih ingat nama saya sampai sekarang. Rasanya senang dia masih mengenali saya di sini.
“Hai Agnes, apakah kamu masih ingat dengan saya,” dengan suara lembut sambil tersenyum menatap saya.
Saya lihat wajahnya sambil mengingat-ingat ternyata dia pernah menjadi teman dekat saya sudah beberapa tahun kami tidak bertemu.
“Masih ingatkah kamu dengan saya, Agnes.” Dengan wajah yang terkagum.
Rasanya saya senang. Dia, Rika adalah teman sekelas saya waktu di SMP, di Tangerang.
“Ya, saya masih ingat, dulu kita selalu bersama. Lama sekali kita tidak bertemu, ya? Terakhir bertemu kelas 3, sesudah itu kamu pidah ke Padang.
Kami bercerita tentang pengalaman. Banyak sekali Rika bercerita kepada saya. Kami sekarang sudah kuliah, dia sekarang kuliah di Padang, karena orang tuanya sekarang tinggal di sana. Rasanya saya ingin sekali terus bertemu dengan dia, perasaan kangen memang sudah lama. Baru sekarang saja kami di pertemukan di tempat ini. 
Rika senang kuliah di sana dan sekarang dia mengambil jurusan Ilmu Fisika. Saya kira setelah lulus sekolah dia ingin kuliah di Tangerang, ternyata tidak.
“Kenapa kamu tidak kuliah di Tangerang saja Rik?” tanya saya.
“Tidak, karena ini keinginan saya untuk kuliah di sana. Dan saya ingin mencari pengalaman kerja.” jawabnya.
“Semoga saja kamu mendapatkan apa yang di inginkan.” kata saya.
Saya mengajak Rika ke Tangerang. Dia tidak mau karena masih banyak tugas-tugas kuliah yang harus di selesaikan dan dia bingung karena jarak dari Tangerang ke Padang sangat jauh. Dia berkata ”Lain kali saja aku liburan ke sana sambil bertemu dengan teman-teman”
Lama kami di sini. Dia menunggu keluarga yang sedang mengelilingi sekitar danau. Dan saya menunggu teman-teman yang sedang menaiki perahu ke tempat Batu Cinta, tempat wisata yang bukitnya sangat tinggi dan indah kalau di lihat dari ketinggian bukit itu.
Tiba-tiba kami bangun dari tempat itu, untuk pergi ke pinggir danau. Kami duduk di atas batu besar pinggir danau sambil melihat perahu-perahu yang membawa penumpang ke tempat wisata. Ternyata bukan hanya perahu saja yang ada di danau, perahu bebek pun ada dan hanya di naiki dua orang saja.
“Tidak menyesal saya liburan ke tempat ini” kata Rika.
“Memangnya kenapa.” jawab saya.
Dan dia berkata “Selain tempat ini indah danaunya pun bersih tanpa ada sampah-sampah yang berserakan di pinggir danau ini.”
Hari minggu pasti banyak orang yang datang ke Batu Cinta. Rasanya kami berat untuk meninggalkan tempat ini karena lama untuk bertemunya lagi. Mudah-mudahan saja bisa bertemu dengan waktu yang cepat. Waktu tidak terasa sudah sore. Semoga saja suatu saat nanti kita bisa bertemu sambil makan bersama di rumah makan yang enak seperti tadi.
Dia membereskan tasnya. Kemudian bersiap-siap untuk pulang. “Aku pulang duluan ya nes, sampai ketemu lagi lain waktu.” katanya berbicara dengan perasaan sedih.
Kami berjabatan tangan sambil memandang. Sepertinya berat sekali untuk berpisah, “Salam untuk keluarga, semoga saja kamu secepatnya datang ke Tangerang, sampai bertemu lagi sahabatku.” kata saya.
Rika berkata “iya, nanti secepatnya saya kesana.” dia tersenyum kepada saya. Kemudian dia berjalan meninggalkan tempat itu. Saya masih menyimpan perasaan kangen kepada dirinya.
Matahari sudah tak tampak lagi. Saya dan teman-teman pulang ke rumah. gunung Patuha mulai tertutup dengan kabut tebal. Situ Patenggang terlihat sangat indah. Saya masih membayangi ketika Rika sedang bercerita.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           










2 komentar:

wadahpenasatra mengatakan...

itu cerpen. pengalaman asli yah nez.
bagus. . . kembangkan lagi nez..
hehe..
ika_

Ruang Kata-kata mengatakan...

Ya, bisa ditambahkan konflik biar lebih menarik. Gambaran ttg situ patenggang juga bs dikembangkan lagi. Semangat!