Suka Duka Cerita Cinta
Siang itu selesai ganti baju dan lepas sepatu, dan melakukan kebiasaan yang hampir setiap hari di
lakukan, tiduran sambil lihat TV, yaaahh... hal yang biasa dilakukan oleh anak
sekolah setelah selesai sekolah. Sebut saja Megha. Saat berbaring di atas kasur
depan TV sambil chattingan lewat HP, Megha melihat ada satu pesan masuk di akun
Facebook nya. Lalu Megha membuka pesan itu dan ternayata itu sebuah pesan dari
seorang cowok, sebut saja Ghandy. Ternyata cowok itu mengomentari status yang
baru saja di tulis oleh Megha, sejenak Megha pun berpikir “kalau coment status,
kenapa gag langsung di status aja ku yaa, kayak yang lainnya??” . Karena
penasaran, Megha pun membalas pesan yang di kirim Ghandy lewat Facebook, dan
ternyata ada maksud tersendiri kenapa Ghandy mengomentari status lewat pesan,
yaa.... seperti kebanyakkan cowok lainnya, disitu Ghandy mengajak Megha
kenalan. Entah kenapa bukan bermaksud munafik, tapi itulah Megha, dari
sebelum-sebelumnya setiap kali ada cowok yang ngajakin Megha kenalan, apalagi
lewat dunia maya pasti nggak akan ada yang dapet respon dari Megha, tapi saat
si Ghandy ngajakin Megha kenalan, dengan penuh basa basi Megha mau berkenalan
dengannya.
Beberapa hari Megha berkenalan dengan Ghandy, lewat dunia
maya, akhirnya si cowok Ghandy pun memberanikan diri untuk meminta nomor HP si
Megha. Awalnya Megha berpikir “aduuuhh... kasiih nggak ya?? Kalau di kasih
takut nantinya tambah ada masalah sama cowok aku, tapi kalau nggak di kasih,
dia nya lumayan asyik sih buat di ajakin ngobrol, apalagi saat ini aku lagi
butuh banget temen cowok buat ngehibur aku.. haduhh....” dengan berpikir
panjang, Megha pun tidak langsung membalas pesan dari Ghandy. Namun tidak
sampai situ saja Ghandy meminta nomor HP Megha, hingga beberapa kali Ghandy
meminta nomor HP Megha, akhirnya Megha pun jera juga dan memberikan nomor HP
nya.
Kenalan pun berlanjut lewat sms dan juga telepon, tentunya
Ghandy yang telepon Megha. Namun sempat Megha risi dengan sikap Ghandy yang
baru awal berkenalan saja sudah bilang sayang dan juga cinta. Tetapi semua itu
tidak di respon oleh Megha, karena ia mengingat bahwa ia berstatus masih
menjadi kekasih dari cowok lain, beda dengan Ghandy yang mungkin sudah tak
menghiraukan lagi bahwa ia juga mempunyai seorang pacar. “yaa.. tampang-tampang
playboy cap kadal yaa kayak gini nih sob” ucap Megha kepada sahabat-sahabatnya
yang kebetulan saat Ghandy telepon Megha, ia sedang bersama teman-temannya.
Beberapa hari kemudian dengan penuh rasa percaya diri Ghandy
menyatakan cinta pada Megha, baik lewat sms atau bahkan lewat telepon sekali
pun, saat telepon Ghandy pun berkata “deg.. mau nggak jadi pacar aku??” hal itu
tentu sangat membuat Megha risi lebih dari yang sebelumnya pada Ghandy,
meskipun Ghandy baik dan juga sudah bisa menghibur hati Megha yang sedang
terluka karena saat itu Megha ada masalah dengan pacarnya. Namun seharusnya
Ghandy juga harus bisa berpikir secara lebih dewasa bahwa situasi saat dia
mengatakan cinta itu adalah di situasi yang tidak tepat. Karena Megha juga
bukan tipe cewek yang mau jika diminta untuk mendua. Dan akhirnya Megha pun
juga menjawab dengan rasa penuh percaya diri bahwa “maaf mas aku nggak bisa
jadi cewek kamu” dan langsung Megha menutup telepon dari Ghandy.
Pada awalnya memang Ghandy terlihat berbeda tidak seperti
biasanya, dia terlihat cuek, dan bahkan udah nggak asyik lagi. Megha pun juga
tidak mau ambil pusing dengan perubahan sikap Ghandy, karena dia juga menyadari
kenapa Ghandy bisa sampai seperti itu. Namun hal itu tidak berlangsung lama, kira-kira
dua minggu kemudian, Ghandy menghubungi Megha kemali sambil dia berkata “deg..
kamu kok gag hubungin aku duluan kalau aku nggak hubungin kamu??” pesan singkat
lewat HP itu tidak di gubris oleh Megha, dan tak lama kemudian Ghandy pun
telepon Megha, setelah lama telepon itu berdering, Megha pun akhirnya mau
menjawab telepon dari Ghandy. Disitu Ghandy sama sekali tidak membicarakan atau
bahkan mempermasalahkan masalah perasaannya yang pada saat itu di tolak
mentah-mentah oleh Megha. Saat mereka berbicara melalui telepon, Ghandy hanya
mengutarakan bahwa ia sangat merindukan Megha, dengan jawaban yang sama, Megha
pun tidak menanggapi perasaan rindu yang di utarakan oleh Ghandy. Dan akhirnya
saat mereka berdua ngobrol, Ghandy menceritakan bahwa ia sedang ada masalah
dengan pacarnya. Layaknya seperti seorang sahabat dekat, Megha pun menanggapi
masalah yang sedang di alami oleh Ghandy tersebut dan juga memberika sedikit
solusi yang baik supaya Ghandy bisa baikkan lagi dengan pacarnya.
Megha mungkin berbeda dengan wanita yang lainnya, Ghandy pun
semakin penasaran dengan satu cewek ini. Semakin besar pula keinginan Ghandy
untuk mendapatkan hati Megha, dengan penuh perlahan Ghandy terus mendekati
Megha, Ghandy juga pernah mengatakan bahwa “anggap saja aku ini kakak mu yang
bisa buat tempat curhat mu dimana kamu lagi sedih, tapi juga jangan lupain aku
kalau kamu lagi seneng yaa dek” begitu terharu Megha mendengarkan kata-kata
yang terlihat begitu tulus itu untuknya.
Dan hingga pada suatu saat, Ghandy pun pulang ke Kampung nya,
karena dia sebelumnya Kuliah di Jakarta. Sebenarnya Megha mengetahui jika
Ghandy pulang ke kampungnya yang dimana itu adalah satu daerah dengan rumahnya,
akan tetapi Megha sama sekali tidak pernah mengajak atau bahkan ingin bertemu
dengan Ghandy. Hingga samapai tiba waktunya saat itu sedang bulan puasa,
sekitar pukul 15.00 WIB Ghandy mengirim pesan untuk Megha yang isinya “deg..
lagi dimana?? Ketemuan yuukk J” saat itu kebetulan megha juga sedang keluar dengan
salah satu sahabatnya Wulan. Dan akhirnya Megha mau diajak ketemuan, setelah
menentukkan tempatnya dan juga memberikan ciri-cirinya, Megha dan temannya
Wulan bermaksud datang menghampiri Ghandy yang katanya dia disana denngan
seorang temannya. Namun, sesampainya di tempat yang sudah di sepakati, disana
Ghandy malah tidak hanya berdua dengan temannya, namun dengan banyak orang
teman-temannya. Langsung Megha dan Wulan tancap gas putar balik ke arah pulang
ke rumah. Rupanya dijalan Ghandy banyak sekali mengirim pesan untuk Megha yang
isinya menjelaskan bahwa memang tadi Ghandy hanya berdua tetapi tiba-tiba
banyak teman-temannya yang datang menghampiri, dan Ghandy bermaksud mengajak
Megha ketemu lagi saat itu. Namun Megha tidak mau karena ia sudah dalam
perjalanan pulang ke rumah, Ghandy pun mengatakan “kamu dimana deg?? Aku kesana
sekarang, kamu jangan pulang dulu please... L” akhirnya Megha menunggu Ghandy yang
katanya akan datang menemuinya. Waktu pun menunjukkan bahwa sudah saatnya
berbuka puasa, sambil menunggu Ghandy datang, Megha pun membeli segelas es teh
untuk berbuka puasa. Sekitar 15 menit kemudian Ghandy pun datang dan berjalan
menghampiri Megha yang sedang duduk sambil minum es teh, Megha bersalaman
dengan Ghandy dengan wajah memerah dan juga malu-malu karena ini merupakan hal
yang pertama kai di lakukan, yaitu ketemuan dengan cowok saat ia sudah
mempunyai pacar. Pertemuan itu pun tidak berlangsung lama, karena Megha juga
sudah disuruh ibu nya pulang untuk segera berbuka puasa. Sesamapainay di rumah
Megha menanti sms dari Ghandy karena ia tidak mau sms duluan dengan pemikiran
Megah yang lugu, ia berpikir “kalau Ghandy nggak sms aku berarti aku jelek”
dengan wajah cengar cengir sendiri. Namun ternyata Ghandy sms Megha, begiu
bahagianya Megha menerima sms itu layaknya ia lupa jika ia tak mempunyai
kekasih.
Saat Ghandy dan juga Megha sedang PDKT tak sering banyak
masalah yang menghampiri salah satu dari mereka karena hubungannya dengan pacar
masing-masing. Megha terutama yang sering ada konflik dengan pacarnya, dalam
hati Ghandy pun sedikit munafik, ia memberikan saran kepada Megha aar Megha
dengan pacarnya bisa baikkan seperti dulu lagi yang padahal Ghandy ingin bisa
sepenuhnya memiliki Megha. Hingga akhirnya masalah yang dihadapi Megha dengan
kekasihnya tak kunjung usai, sebenarnya Megha ingin menyudahi semua masalah
yang sedang di hadapinya, namun entah apa yang membuat ia berat meninggalkan
kkekasihnya saat itu. Hal itu membuat Ghandy merasa sangat kesal hingga mereka
tak lagi berhubungan hingga 2 minggu lamanya. Kembali lagi seperi sebelumnya
saat Ghandy sedang kuliah di Jakarta, selama tidak berhubungan dengan Megha,
Ghandy merindukan Megha, entah hal apa yang membuatnya selalu rindu dengan
Megha, hingga akhirnya Ghandy menghubungi Megha dan mereka ketemuan lagi.
Hingga sampai akhirnya tiba waktunya jika Ghandy harus kembali kuliah ke
Jakarta.
Selang beberapa waktu kemudian saat Ghandy sudah berada di
Jakarta, dia merelakan pulang lagi ke kampung halamannya dengan menggendarai
sepeda motor melawan teriknya sang mentari, dinginnya malam, dan juga tetesan
air hujan, itu semua dilakukan Ghandy untuk membuktikan cintaya kepada Megha
yang dimana saat itu Ghandy mengetahui bahwa Megha sudah tidak lagi bersama
kekasihnya yang dulu. Namun saat pulang ke kampung halamannya, sayang sekali
Ghandy hanya bisa bertemu dengan Megha sebanyak satu kali. Itu juga hanya
sekitar satu jam, saat Ghandy menjemput Megha yang sedang pulang sekolah, dan
hanya mamipir warung sebentar untuk membeli segelas es degan, saat itu merka
hanya mengobrol-ngobrol tetapi Ghandy juga sama sekali tidak menyatakan
cintanya lagi, tak lama kemudian Ghandy mengantarkan Megha pulang kerumah.
Hanya beberapa hari pulang, Ghandy pun berangkat lagi ke Jakarta.
Disana Ghandy hampir setiap hari menelpon Megha saat ia sudah
pulang dari sekolah, Ghandy juga selalu menemani Megha meskipun hanya bisa
lewat dunia maya saja, namun hal itu sungguh sangat membuat Megha simpati dan
juga sedikit demi sedikit rasa sayang itu tumbuh di hati Megha, namun Megha
juga menyadari “siapa aku??? Dia kan punya kekasih, nggak mungkin aku berharap
lebih yang nantinya hanya akan buat aku sakit, apalagi dia nggak pernah lagi
bilang sayang sama aku” dengan perasaan bahagia bercampur sedih Megha selalu
memikirkannya. Hingga pada suatu hari Ghandy pun sudah tidak bisa membohongi
perasaannya sendiri bahwa ia sangat mencintai Megha dan tidak mau kehilangannya
untuk kesekian kalinya lagi. Ghandy mengutarakan rasa sayang dan cintanya yang
tulus kepada Megha, sebenarnay Megha masih juga bingung dengan pengakuan Ghandy
yang untuk kesekian kalinya ini karena Ghandy masih memiliki seorang kekasih.
Yang akhirnya Megha meminta bukti dan berkata “jika sungguh perasaan itu ada,
aku minta bukti atas perasaan mu untukku” Ghandy pun menjawab “aku akan
membuktikannya, kamu minta apa dek??” dengan tegas Megha menjawab ”putus
pacarmu lewat telpon lalu sambungin ke aku, kamu mau??” tanpa berpikir panjang
Ghandy menelpon pacarkan mengucapkan kata-kata putus seperti bukti yang aku
ingainkan, meskipun dengan alasan Ghandy yang hanya singkat yaitu karena sudah
merasa tidak nyaman. Akhirnya mereka berdua putus dan Megha dan Ghandy akhirnya
merajut cinta hingga sekarang dan mereka sangat bahagia, karena mereka berdua
bisa saling melengkapi satu sama lain.
1 komentar:
Hindari penggunaan sebut saja dia....
Posting Komentar