Kopi Susu
Saja
Oleh: Muhammad
Iqbal Hikmatyar
Hitamnya kopi yang
dibalut dengan putihnya susu kental manis, seperti itulah pengimajian seorang
Yopi. Pria muda dengan segala petualangannya. Sore yang teduh menimbulkan awan putih dibalut birunya langit. Yopi duduk di hamparan rumput lapangan sepak bola
yang sepertinya sudah tak terurus nasibnya. Rumput tebal dan panjang menghiasi
sekeliling Yopi sore itu. Datanglah pria dengan tubuh memakai jaket kulit
berwarna hitam dengan celana jeans dan sepatu tinggi membawakan kopi susu panas
dengan gelas plastik. Pria itu adalah Ronald sahabat Yopi sejak SMA. Pria keren
yang sangat mengagumi Aerosmith bintang rock yang sangat terkenal dan fenomenal
itu. Kopi adalah Yopi dan susu adalah Ronald begitulah gambaran untuk kedua
sahabat ini.
Walau mereka seorang
sahabat namun dalam hal perasaan Yopi selalu kalah oleh Ronald. Ia dan Yopi mencintai seseorang yang sama. Sudah sejak lama Yopi memendam rasa
cintanya yang besar kepada Nona. Wanita berparas cantik dan sederhana. Namun tak
sedikit pun Yopi mengungkapkan rasa cinta dan kagumnya kepada Nona. Ia hanya
menuangkan apa yang dirasakan lewat kertas putih yang dibalut dengan tinta
hitam.
Yopi tak pernah absen
untuk mengarungi dan menaklukan gunung-gunung di seluruh Indonesia dalam satu
bulan di akhir pekan, pasti Yopi bersilaturahmi kepada alam liar di pelosok
Nusantara.
Namun ada yang tak
biasa hari ini, Yopi pergi hanya seorang diri, ia terlihat sangat aneh
minggu-minggu ini tak seperti biasanya. Yopi berpamitan kepada Ronald dan Nona.
Ia berkata “aku ingin meminum kopi susu panas di dinginnya surya kencana, agar
kepalaku yang beku akan menjadi cair dengan kopi panas yang akan ku buat
sendiri.
Dengan langkah perlahan-lahan Yopi menapaki terjalnyalnya jalur putri, untuk mencapai surya kencana ia harus dihadang terjalnya track ini. Dua setengah jam berlalu, letih yang amat dalam dirasakan Yopi. Jika hanya fiisk mungkin bisa terobati dengan cepat. Namun Yopi juga lelah batin dan perasaan yang selalu menghantuinya.
Sesampainya di surya
kencana letih Yopi terbayarkan lunas walau tak mampu membayar batin Yopi. Hamparan
sabana, indahnya bunga abadi yang sudah mekar
memancarkan kecantikannya. Yopi menghirup nafasnya dalam-dalam ia mersa seperti
baru dilahirkan di dunia yang penuh tanda tanya yang tak satu orang pun tau.
Yopi mulai mendirikan tenda,
langit pun sudah ingin merubah wajahnya. Angin tak mau kalah ia semakin kejam
memberikan dinginnya. Awan putih berubah menjadi bintang, langit biru menjadi
hitam yang diselimuti kabuut tipis.
Kompor gas fortable
mulai di nyalakannya. Api biru di timpa panci kecil dengan air bersih yang
diambilnya di sungai yang mengaliri surya kencana. Kopi susu mulai di buka dari
bungkusnya. Dan di tuangkan ke dalam gelas yang sudah ia siapkan. Air pun mulai
mengeluarkan asap, dan sepertinya sudah mendidih. Dituangkan lah air panas itu
ke dalam gelas yang sudah di isi oleh kopi susu. Yopi mengaduknya dengan
perlahan, putihnya air perlahan berubah menjadi kecoklat-coklatan di iringi
adukannya yang perlahan.
Seketika Yopi mengingat
sesuatu, ia tak sengaja menemukan kertas di atas tempat tidur Ronald, Yopi
pikir itu hanya kertas yang terlepas dari buku-buku milik Ronald. Menyesal
menemukannya, bahkan Yopi membaca seluruh isi surat itu, jika ada pilihan
mungkin Yopi tidak akan memillih menemukan surat dan membaca suratnya. Namun tak
ada pilihan untuk Yopi.
Yopi sangat ingat sekali isi surat itu . .
“jika kamu
dan Yopi adalah kopi dan susu, begitu pun aku dan kamu. kopi adalah kamu dan susu adalah aku. walau hitam
penampilan luarmu, namun tak perlu khawatir ada susu di belakangmu, yang selalu
memotivasi kamu serta menjadikannya manis, aku juga mencintaimu”.
Tertanda
Nona
Air mata keluar dari
kelopak mata Yopi, terdiam tanpa mengeluarkan satu kata pun, tak ada kata-kata
yang mampu keluar dari mulutnya. Apa yang bisa Yopi lakukan, Ronald sahabat
baiknya sebagian jiwa Ronald ada di diri Yopi. Nona adalah gadis yang di
cintainya, gadis yang menjadi inspirasi bagi Yopi, seakan-akan seluruh panca
indra Yopi tak berfungsi sejak saat itu.
Tak lama Yopi meminum
kopi susu yang sudah selesai bercampur dengan air panas setelah ia aduk dengan
perlahan tadi. Ia meminumnya dengan perlahan, dan sangat menikmatinya, "dingin
mandala wangi sekejap menjadi hilang".
Yopi mengambil pena dan
selembar kertas di dalam tasnya. Apa yang telah di rencanakan Tuhan kepada
Yopi?. Dalam selembar kertas Yopi menuliskan sesuatu seakan-akan Yopi menemukan
sebuah teka-teki.
“
mencintai adalah pengabdian seseorang dengan objek yang dituju, ada dua hal yang
dapat dipilih, nyata dan tak nyata, nyata adalah Ronald dan Nona, tak nyata
adalah aku dan kamu seperti Tuhan yang di cintai umatnya itulah contoh tak
nyata. Namun tak sopan jika aku menyandingkan dengan Tuhan, dengan kopi susu saja”.
"Kamu bisa ku ajak menari-nari di atas
awan".jika bersamaku.
"Kamu bisa menunggu di belakang panggung". jika bersamanya.
1 komentar:
Perbaiki lg penulisan di- banyak sekali yang salah. Pun dgn tanda baca. Ide cukup baik, tp logika kalimat dan cerita yg tdk maksimal membuat pembaca kurang asik menikmatinya.
Posting Komentar