RATU
ALI
Hendri Adinata
Hendri Adinata
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang laki-laki
bernama Ratu Ali. Ia merupakan tokoh legandaris masayarakat lampung, khususnya
daerah Tanggamus. Beliau adalah orang yang pandai, berilmu dan berwibawa serta
penolong masyarakat sekitarnya bahkan sampai sekarang nama beliau masih
terkenang.
Awal cerita, di bagian teluk Lampung terdapat sebuah
pantai yang indah dan subur, pemandangan yang indah merupakan bagian dari alam
bawah laut dan gunung serta tanaman yang menghasilkan rempah-rempah yang
melimpah ruah. Gelombang laut yang tidak
terlalu besar, dan air lau masih kelihatan jernih. Lumba-lumba terlihat
berkejar-kejaran di sekitar tengah laut.
Di daerah pantai terdapat tanaman jenis rumput laut, kerang laut,
kepiting, dan cumi yang lalu lalang di bibir pantai. Selain itu tanaman paku
tumbuh di pinggitr pantai, maka tidak heran pantai tersebut dinamakan pantai
paku.
Tidak terlalu jauh dari pantai, terdapat sebuah kampung
disebut kampung kelumbayan. Pekerjaan mereka sehari-hari bertani, berladang,
dan mencari hsil hutan. Suatu ada seorang pemuda berjalan di sekitar pinggir
pantai sampai di daerah kampung paku. Alangkah terkejut baru kali ini ia
melihat pantai yang begitu indah dan memiliki tanah yang subur. Pemandangan pun
sungguh sangat menakjubkan seolah-olah pantai tersebut tidak pernah terjamah
oleh tangan manusia.
Usai
menyaksikan keindahan pulau paku, pemuda itu terus melangkahkan kakinya ke arah
kampung kalumbayan. Tiba di rumah warga ia lalu menceritakan perihal keindahan
pantai paku. Mendengar apa yang diceritakan pemuda tersebut, warga bergegas
menuju tepi pantai paku. Begitu tiba dui tempat warga terkagum-kagum akan
keindahannya. Setelah melihat mereka mendirikan perkampungan dan mereka membuka
lahan untuk dijadikan lahan bercocok tanam. Mendengar cerita warga dari mulut
ke mulut banyak mereka lebih memilih untuk tinggal di sana dan menetap. Mereka
menanam cengkeh, kopi, lada, kelapa, dan coklat. Selain itu mereka juga mencari hasil laut
seperti kerang, ikan, dan kepiting.
Selang
beberapa kemudian, datang seorang ulama dari daerah Jewalang teluk Betung. Dan
menetap di pantai Paku. Ulama itu bernama Ali, ia merupakan ulama yang alim,
pandai, dan suka menolong sesama. Kedatangan kepada warga untuk menyebarkan
agama islam. Setiap hari ia mengajarkan anak dan orang dewasa untuk mengaji
bersama. Karena kealimannya penduduk setempat memanggilnya Ratu Ali. Selain
mengajar beliau bertani, berkebun dan menangkap ikan di pinggir pantai.
Suatu
malam, Ratu Ali bermimpi di datangi seorang kakak yang berjenggot lebat dalam
mimpi Ratu Ali beliauy berpesan :
“Wahai Ratu Ali jika
engkau ingin menyelamatkan kampung ini dari mara bahaya, pergi lah bertapa
engkau ke pulau teluk paku selama empat puluh hari dan empat puluh malam. Tapi
ingat engkau harus lulus ujian dalam pertapaanmu. Jika engkau lulus ujian, maka
engkau akan mendapatkan kekuatan dari Allah yang sangat dahsyat. Kata si kakek
Ketika
ia hendak menanyakan bahaya kepada kampongnya, kakek lalu menghilang. Begitu
terbangun, alangkah kaget ia seolah-olah mimpinya tersebut nyata. Ia mendengar
sangat jelas apa yang disampaikan oleh kakek itu seolah-olah nyata. Ia
mendengar sangat jelas tentang nasehatnya. Ia pun sangat yakin dan percaya atas
pesan yang disampaikannya.
Pada
hari jumat setelah shalat jumat ia pun
pergi bertapa menuju teluk pulau paku dengan menyeberangi pantai. Pulau
tersebut, ulama yang memiliki jiwa penolong mulai bertapa di atas sebuah batu
besar yang berada di dalam gua. Di dinding sekitar gua terdapat banyak
kelelawar yang bergelantungan. Suasana di dalam gua agak menakutkan, kelelawar
yang bergelantungan terasa tenang atas kedatangan Ratu Ali, hanya suara
gemericik yang jatuh dari atas gua dan kesunyian malam disertai udara yang
dingin.
Pada
hari pertama, kedua, ketiga, sampai hari kesepuluh, Ratu Ali tampak tenag dan
khusuk dalam pertapaannya. Ulama merasakan kekuatan yang semakin bertambah di
dalam dirinya. Dan ia semakin khusuk untuk bertapa sampai ilmunya mendekati
sempurna. Namun, Ketika memasuki hari ke tiga puluh delapan, ganguan pun sudah
mulai dating. Raja setan beserta anak buahnya dengan menggunakan sebuah kapal untuk
mengganggu pertapaannya.
Lalu
Ratu Ali berkata : Hai kapal berubahlah menjadi batu besar.
Seketika
kapal yang ditumpangin setan berubah menjadi sebuah batu besar, tanpa harus
Ratu Ali meninggalkan dari tempat pertapaannya. Memasuki pertapaannya yang keempat
puluh godaan semakin kian bertambah. Suara angin kencang menderu-deru seperti akan menutupi
pulau di tempat ia bertapa. Suasana penduduk menjadi menjadi mencekam, merka
takut terjadi kenapa terhadap Ratu Ali. Akhirnya mereka berdoa kepada Allah Swt
agar terhindar dari bencana tersebut.
Setelah
kejadian yang dialami Ratu Ali, masyarakat dikejutkan kembali oleh sebuah benda
aneh yang terbang menuju pantai teluk paku. Kemudian benda itu berputar-putar
di langit dan terhempas di pantai teluk paku. Masyarakat paku ingin melihat
kejadian tersebut dari arah dekat, lalu benda itu terbang kembali di udara dan
terhempas di pantai. Penduduk baru menyadari bahwa apa yang mereka lihat adalah
Ratu Ali yang sudah memperoleh ilmu tinggi. Ratu Ali tidak sadar kalau ia
terbang di bawa angin.
Setelah
itu, suasana berangsur-angsur menjadi normal. Ratu Ali yang terhempas di pantai
teluk paku terombang-ambing oleh ombak dan menepi di pinggir tepi pantai teluk
paku. Hujan berhari-hari dan terus mengguyur tubuh Ratu Ali yang tidak sadarkan
diri. Tidak berapa lama kemudian, Ratu Ali sadarkan diri dan ia sangat kaget
disampingnya tiba-tiba muncul sebuah sumur.
Setelah
kejadian itu, Ratu Ali kembali bermimipi didatangi kakak itu. Kakek yang menggunakan kain putih
dan berjenggot panjang berpesan kepada Ratu Ali supaya tempat ia tidur itu
dijadikan sebuah masjid dan sumur yang muncul tiba-tiba dijadikan tempat wudhu.
Maka sumur itu dinamakan sumur Ratu Ali. Sebelum pergi kakek itu berpesan
kepada Ratu Ali.
Wahai
Ratu Ali! “Ilmu
yang engkau miliki sudahmenjadi ke tingkat kesempurnaan, kekuatanmu sama dengan
10 ekor gajah, dan ucapanmu adalah senjata yang sakti. Pergunakanlah ilmu yang
engkau miliki dengan sebaik-baiknya dan menolong dan melindungi sesama” Ujar kakek itu seraya
menghilang.
Setelah
kakek pergi Ratu Ali terbangun dari mimpinya. Lalu ia berjanji akan menjalankan
nasehat apa yang diucapkan kakek itu.
Kini,
Ratu Ali merupakan ulama yang berilmu tinggi dan berwibawa. Meskipun demikian , ia tidak pernah
merasa sombong dan angkuh. Ia menjalankan nasehat sesuai apa yang dikatakan
kakek dalam mimpinya.
Suatu
hari, kampung pantai teluk paku digegerkan oleh kedatangan dua ekor naga. Kedua
naga itu mengganggu penduduk yang ingin menangkap ikan di pantai. Seorang warga
penduduk datang dan melaporkan kepada Ratu Ali. Mendapat laporan dari orang
tersebut, Ratu Ali langsung menuju ke tepi pantai teluk paku. Dengan ilmu yang
dimilikinya langsung seketika kedua naga berubah menjadi dua buah batu besar
Setelah
peristiwa tersebut, tidak ada satupun makhluk yang berani datang ke pantai
teluk paku. Ratu Ali mendirikan masjid dan pondok pesantren untuk siapa saja
yang ingin belajar dan menuntut ilmu. Ratu Ali juga sebagai penolong penduduk
sampai akhir hayatnya. Bahkan sampai sekarang nama beliau masih terkenang
khususnya daerah Tanggamus, Provinsi lampung karena kedermawanandan sifatnya
yang suka menolong sesama.
2 komentar:
Ini konsep warna lokal atau dongeng?
hendri@ ya nanti saya rubah
heheheh
Posting Komentar