2013/06/23

Cerita pendek menggunakan konsep warna lokal



RATU ALI
Hendri Adinata

            Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang laki-laki bernama Ratu Ali. Ia merupakan tokoh legandaris masayarakat lampung, khususnya daerah Tanggamus. Beliau adalah orang yang pandai, berilmu dan berwibawa serta penolong masyarakat sekitarnya bahkan sampai sekarang nama beliau masih terkenang.
            Awal cerita, di bagian teluk Lampung terdapat sebuah pantai yang indah dan subur, pemandangan yang indah merupakan bagian dari alam bawah laut dan gunung serta tanaman yang menghasilkan rempah-rempah yang melimpah ruah. Gelombang laut  yang tidak terlalu besar, dan air lau masih kelihatan jernih. Lumba-lumba terlihat berkejar-kejaran di sekitar tengah laut.  Di daerah pantai terdapat tanaman jenis rumput laut, kerang laut, kepiting, dan cumi yang lalu lalang di bibir pantai. Selain itu tanaman paku tumbuh di pinggitr pantai, maka tidak heran pantai tersebut dinamakan pantai paku.
            Tidak terlalu jauh dari pantai, terdapat sebuah kampung disebut kampung kelumbayan. Pekerjaan mereka sehari-hari bertani, berladang, dan mencari hsil hutan. Suatu ada seorang pemuda berjalan di sekitar pinggir pantai sampai di daerah kampung paku. Alangkah terkejut baru kali ini ia melihat pantai yang begitu indah dan memiliki tanah yang subur. Pemandangan pun sungguh sangat menakjubkan seolah-olah pantai tersebut tidak pernah terjamah oleh tangan manusia.
Usai menyaksikan keindahan pulau paku, pemuda itu terus melangkahkan kakinya ke arah kampung kalumbayan. Tiba di rumah warga ia lalu menceritakan perihal keindahan pantai paku. Mendengar apa yang diceritakan pemuda tersebut, warga bergegas menuju tepi pantai paku. Begitu tiba dui tempat warga terkagum-kagum akan keindahannya. Setelah melihat mereka mendirikan perkampungan dan mereka membuka lahan untuk dijadikan lahan bercocok tanam. Mendengar cerita warga dari mulut ke mulut banyak mereka lebih memilih untuk tinggal di sana dan menetap. Mereka menanam cengkeh, kopi, lada, kelapa, dan coklat.  Selain itu mereka juga mencari hasil laut seperti kerang, ikan, dan kepiting.
Selang beberapa kemudian, datang seorang ulama dari daerah Jewalang teluk Betung. Dan menetap di pantai Paku. Ulama itu bernama Ali, ia merupakan ulama yang alim, pandai, dan suka menolong sesama. Kedatangan kepada warga untuk menyebarkan agama islam. Setiap hari ia mengajarkan anak dan orang dewasa untuk mengaji bersama. Karena kealimannya penduduk setempat memanggilnya Ratu Ali. Selain mengajar beliau bertani, berkebun dan menangkap ikan di pinggir pantai.
Suatu malam, Ratu Ali bermimpi di datangi seorang kakak yang berjenggot lebat dalam mimpi Ratu Ali beliauy berpesan :
Wahai Ratu Ali jika engkau ingin menyelamatkan kampung ini dari mara bahaya, pergi lah bertapa engkau ke pulau teluk paku selama empat puluh hari dan empat puluh malam. Tapi ingat engkau harus lulus ujian dalam pertapaanmu. Jika engkau lulus ujian, maka engkau akan mendapatkan kekuatan dari Allah yang sangat dahsyat. Kata si kakek
Ketika ia hendak menanyakan bahaya kepada kampongnya, kakek lalu menghilang. Begitu terbangun, alangkah kaget ia seolah-olah mimpinya tersebut nyata. Ia mendengar sangat jelas apa yang disampaikan oleh kakek itu seolah-olah nyata. Ia mendengar sangat jelas tentang nasehatnya. Ia pun sangat yakin dan percaya atas pesan yang disampaikannya.
Pada hari jumat setelah shalat  jumat ia pun pergi bertapa menuju teluk pulau paku dengan menyeberangi pantai. Pulau tersebut, ulama yang memiliki jiwa penolong mulai bertapa di atas sebuah batu besar yang berada di dalam gua. Di dinding sekitar gua terdapat banyak kelelawar yang bergelantungan. Suasana di dalam gua agak menakutkan, kelelawar yang bergelantungan terasa tenang atas kedatangan Ratu Ali, hanya suara gemericik yang jatuh dari atas gua dan kesunyian malam disertai udara yang dingin.
Pada hari pertama, kedua, ketiga, sampai hari kesepuluh, Ratu Ali tampak tenag dan khusuk dalam pertapaannya. Ulama merasakan kekuatan yang semakin bertambah di dalam dirinya. Dan ia semakin khusuk untuk bertapa sampai ilmunya mendekati sempurna. Namun, Ketika memasuki hari ke tiga puluh delapan, ganguan pun sudah mulai dating. Raja setan beserta anak buahnya dengan menggunakan sebuah kapal untuk mengganggu pertapaannya.
Lalu Ratu Ali berkata : Hai kapal berubahlah menjadi batu besar.
Seketika kapal yang ditumpangin setan berubah menjadi sebuah batu besar, tanpa harus Ratu Ali meninggalkan dari tempat pertapaannya. Memasuki pertapaannya yang keempat puluh godaan semakin kian bertambah. Suara  angin kencang menderu-deru seperti akan menutupi pulau di tempat ia bertapa. Suasana penduduk menjadi menjadi mencekam, merka takut terjadi kenapa terhadap Ratu Ali. Akhirnya mereka berdoa kepada Allah Swt agar terhindar dari bencana tersebut.
Setelah kejadian yang dialami Ratu Ali, masyarakat dikejutkan kembali oleh sebuah benda aneh yang terbang menuju pantai teluk paku. Kemudian benda itu berputar-putar di langit dan terhempas di pantai teluk paku. Masyarakat paku ingin melihat kejadian tersebut dari arah dekat, lalu benda itu terbang kembali di udara dan terhempas di pantai. Penduduk baru menyadari bahwa apa yang mereka lihat adalah Ratu Ali yang sudah memperoleh ilmu tinggi. Ratu Ali tidak sadar kalau ia terbang di bawa angin.
Setelah itu, suasana berangsur-angsur menjadi normal. Ratu Ali yang terhempas di pantai teluk paku terombang-ambing oleh ombak dan menepi di pinggir tepi pantai teluk paku. Hujan berhari-hari dan terus mengguyur tubuh Ratu Ali yang tidak sadarkan diri. Tidak berapa lama kemudian, Ratu Ali sadarkan diri dan ia sangat kaget disampingnya tiba-tiba muncul sebuah sumur.
Setelah kejadian itu, Ratu Ali kembali bermimipi didatangi  kakak itu. Kakek yang menggunakan kain putih dan berjenggot panjang berpesan kepada Ratu Ali supaya tempat ia tidur itu dijadikan sebuah masjid dan sumur yang muncul tiba-tiba dijadikan tempat wudhu. Maka sumur itu dinamakan sumur Ratu Ali. Sebelum pergi kakek itu berpesan kepada Ratu Ali.
Wahai Ratu Ali! Ilmu yang engkau miliki sudahmenjadi ke tingkat kesempurnaan, kekuatanmu sama dengan 10 ekor gajah, dan ucapanmu adalah senjata yang sakti. Pergunakanlah ilmu yang engkau miliki dengan sebaik-baiknya dan menolong dan melindungi sesama Ujar kakek itu seraya menghilang.
Setelah kakek pergi Ratu Ali terbangun dari mimpinya. Lalu ia berjanji akan menjalankan nasehat apa yang diucapkan kakek itu.
Kini, Ratu Ali merupakan ulama yang berilmu tinggi dan  berwibawa. Meskipun demikian , ia tidak pernah merasa sombong dan angkuh. Ia menjalankan nasehat sesuai apa yang dikatakan kakek dalam mimpinya.
Suatu hari, kampung pantai teluk paku digegerkan oleh kedatangan dua ekor naga. Kedua naga itu mengganggu penduduk yang ingin menangkap ikan di pantai. Seorang warga penduduk datang dan melaporkan kepada Ratu Ali. Mendapat laporan dari orang tersebut, Ratu Ali langsung menuju ke tepi pantai teluk paku. Dengan ilmu yang dimilikinya langsung seketika kedua naga berubah menjadi  dua buah batu besar
Setelah peristiwa tersebut, tidak ada satupun makhluk yang berani datang ke pantai teluk paku. Ratu Ali mendirikan masjid dan pondok pesantren untuk siapa saja yang ingin belajar dan menuntut ilmu. Ratu Ali juga sebagai penolong penduduk sampai akhir hayatnya. Bahkan sampai sekarang nama beliau masih terkenang khususnya daerah Tanggamus, Provinsi lampung karena kedermawanandan sifatnya yang suka menolong sesama.  


2 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Ini konsep warna lokal atau dongeng?

wadahpenasatra mengatakan...

hendri@ ya nanti saya rubah
heheheh