2013/06/23

Cerita gaya kilas balik


Gadis Penjual Korek Api
Oleh: Muhammad Iqbal Hikmatyar

Pagi yang cerah seakan-akan menjadi mendung, di sudut pinggir rumah terlihat gadis kecil di bawah tumpukan salju dengan menggenggam seikat korek api tertidur untuk selama-lamanya.
24 Desember pukul sepuluh malam semua warga di Stock City sibuk menyiapkan pernak pernik natal. Terlihat di sudut-sudut rumah, pohon-pohon natal yang indah. Ada juga yang menyiapkan orang untuk memanggang angsa. Menggantung kaos kaki berharap ada hadiah dari santaclos. Terlihat semua keluarga sangat bahagia untuk menyambut malam natal.
Salju turun perlahan di malam itu, terlihat gadis kecil yang cantik sedang gelisah di dalam rumah yang tak layak huni, dan di apit oleh rumah-rumah besar di sekelilingnya. Gadis itu tinggal bersama ayahnya, ibunya sudah meninggal dan satu-satunya orang yang menyayanginya belum lama meninggal juga meninggalkan dia, yaitu neneknya. Ayahnya seorang pemabuk dan tak mau bekerja, yang ayahnya lakukan hanyalah mabuk di tiap-tiap harinya.
Gadis itu ingin merayakan natal namun ia tak punya uang sama sekali. Uang hasil menjual korek kemarin-kemarin sudah dipakai oleh ayahnya untuk mabuk-mabukkan. Di malam itu sang gadis memutuskan untuk keluar rumah dan menjual korek ap miliknya. Dan berharap bisa merayakan malam natal ini.
Salju yang turun dari langit, membuat malam itu sangat dingin sekali. Ia terduduk di dekat rumah, ia melihat dari jendela ada keluarga yang sedang mempersiapkan untuk malam natal, sedang menghias pohon natal, menyiapkan bara untuk memanggang angsa. Tiba-tiba gadis itu ingat ketika neneknya masih hidup, malam ituia menyiapkan malam natal dengan sangat berkesan. Pohon natal yang indah dan kebahagiaan yang tak terlupakan.
Tiba-tiba seorang ibu keluar dari rumah dan menegur gadis penjual korek api itu. “hai nak sedang apa kau di sana ?” tiba-tiba gadis itu terkaget dan menjawab pertanyaan ibu itu “saya ingin menjual korek api miik saya, karena saya ingin merayakan malam natal ini”. sang ibu pun menjawab “maaf saya tidak dapat membeli korek apinya, karena saya sudah punya”, lalu sang ibu itu langsung menutup pintunya.
Gadis itu melanjutkan perjalanannya untuk menjual korek api miliknya. Kerena cuaca yang sangat dingin, ia menyalakan satu batang korek apinya. Lalu ia melihat cahaya terang yang memanggil-manggilnya, lalu ia menghampiri cahaya itu, ternyata cahaya itu adalah neneknya. Dipegang lah tangan gadis itu oleh neneknya lalu ia di ajak terbang ke langit luas. Ia melihat pemandangan indah malam natal ini dari atas langit, lampu-lampu yang indah, pohon-pohon natal yang dihiasi dengan lampu-lampu, ia merasa sangat bahagia sekali di malam itu. Tiba-tiba seorang ibu menyesal karena tidak mengajakknya masuk ke dalam rumah dan tak membeli korek apinya karena ia menemukan gadis itu sudah tak bernyawa sambil menggenggam korek apinya.

Tidak ada komentar: