PASAR
PARUNG
Saya
melewati pasar Parung sekitar pukul enam pagi.
Halaman parkir pasar yang lumayan luas kira-kira dengan ukuran panjang 30 meter
dan lebar 15 meter ini jalanannya sudah rusak dan becek karena hujan semalam, walaupun halaman parkir yang rusak dan
becek, pagi ini sudah dipenuhi motor para
pedagang dan pengunjung (pembeli), saya pun bingung motor mau saya taruh di
mana? Dengan kebingungan ku ini akhirnya ada seorang tukang parkir yang
membantu parkir motor ku ini.
Dari
halaman parkir para pedagang pun kelihatan, di samping kiri parkir kini ada
sebuah warung kopi susu dan gorengan, warung yang tidak kelihatan penjualnya
yang mana karena banyaknya pembeli. Dan di sebelah kiri warung kopi ini ada
warteg tetapi warteg ini tidak begitu rame seperti warung kopi mungkin karena
masih terlalu pagi jadi orang pada malas
untuk sarapan nasi. Kini yang ku lihat pedagang dari halaman parkir selain
warteg sama warung kopi juga ada penjual jam dinding, sandal, toko tekstil, toko
plastic kurnia makmur, penjual buah, toko mustika, toko kualatari, dan penjual
ubi dan singkong. Di dalam pasar pun masih banyak para pedagang apalagi hari
masih pagi masih banyak sayuran segar.
Kini aku telah masuk ke dalam pasar ternyata
sangat banyak para pedagang sayur mayur yang di letakkan di atas meja, orang
Jawa biasanya menyebut meja tersebut lincak dan banyak pula pembeli yang
berjalan ke sana ke mari, para pembelinya itu bukan hanya dari daerah parung
saja tetapi ada yang dari pamulang ataupun ciputat soalnya pasar parung ini
terkenal murah dengan sayur mayurnya, para penjual sayur keliling maupun
rumahan juga kebanyakan belanjanya di pasar parung. Selain ada penjual di dalam
pasar ini pun ada seorang anak kecil yang kira-kira masih tujuh atau delapan
tahun berjualan kantong pelastik. Kurus kering anaknya setiap ada orang belanja
ia menawarkan dagangannya itu “teh kantong teh atau teh saya bawakan ya
belanjaannya” dalam hati aku bicara “Ya Allah kasian banget anak sekecil itu
sudah jualan”. Dan selain berjualan di lincak kini juga ada yang berjualan di
gendong di atas punggung yaitu penjual jamu.
Hari pun mulai siang jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan
kini yang tadi pagi aku lihat banyak orang berlalu lalang ke sana ke mari
kini telah mulai sepi, yang tadinya lincak-lincak ini di penuhi dengan dagangan
kini pun sebagian telah di tutup dan sama sekali tidak ada barang dagangan di
atas meja tersebut dan ada juga meja yang sengaja di balik, kaki meja menjadi
di atas. Padahal pasar ini buka 24 jam mungkin karena terlalu cape sebagian
pedagang ada yang istirahat sebentar soalnya pasar ini buka dari jam tiga pagi wajar
jika pedagang cape.
Di depan parkir yang tadinya tidak ada
penjual es siang ini ada penjual es keliling dan
menggunakan gerobak dorong, di depan toko plastic kurnia pun ada sebuah lincak
yang untuk jualan ayam tapi kini telah di duduki seorang laki-laki karena
barang dagangannya sudah kosong, walaupun hari sudah begitu siang tapi pembeli
pun sedikit-sedikit masih ada biasanya pembeli yang jam segini itu orang
rumahan yang hanya untuk makan kelurganya saja (tidak untuk di jual).
Karena
hari sudah sangat siang penjual pun sudah
tidak selengkap tadi pagi, jadi saya memutuskan untuk keliling pasar parung
ini, ternyata pasar parung ini sangat luas dan ada ruko-ruko yang tinggi bercat
hijau muda, tapi ruko ini belum ada yang menempatin karena harga rukonya
lumayan mahal. Di siang hari begini pun masih
ada barang dagangan yang baru saja turun yaitu pisang raja, pisang yang
berwarna hijau dan sedang di turunkan oleh dua orang pemuda yang di ambilnya di
dalam truk. Sampah-sampah pun sedang di bersihkan oleh para petugas kebersihan
dan keranjang-keranjang dagangan pun di angkatin ke dalam truk oleh seorang
pemuda yang kira-kira berumur 22 tahun.
Sore ini pada pukul
lima yang tadinya di depan toko plastic kurnia makmur ini ada sebuah
lincak kini telah diganti dengan gerobak penjual goreng-gorengan, dan di
samping kanannya ada penjual martabak. Walaupun sore
begini pembeli pun mulai banyak seperti tadi pagi dan lincak-lincak yang ada di
pasar pun penuh dengan barang dagangan. Kini suasananya pun dingin walaupun
sangat banyak orang tetapi tidak kerasa gersang ataupun panas.
Tapi
sore ini walaupun suasananya dingin tidak gersang
tetapi bau suasana dari pasar ini tercium tidak enak mungkin karena kotoran
dari pagi walaupun sudah di bersihkan tetapi bekas baunya belum hilang. Sore ini pun para petugas kebersihan masih
membersihkan sampah-sampah yang masih berserakan. Pedagang di sore ini
kebanyakan para laki-laki berbeda dengan pedagang di pagi hari kebanyakan
perempuan. Pasar parung ini turun barang dari jam tiga
pagi, dan pedagang pun lansung menjualnya barang-barang yang turun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar