2013/05/11

DESKRIPSI BERBAGAI KEJADIAN DALAM WAKTU YANG LAMA (II)

PASAR PARUNG

Saya melewati pasar Parung sekitar pukul enam pagi. Halaman parkir pasar yang lumayan luas kira-kira dengan ukuran panjang 30 meter dan lebar 15 meter ini jalanannya sudah rusak dan becek karena hujan semalam, walaupun halaman parkir yang rusak dan becek, pagi ini sudah dipenuhi motor para pedagang dan pengunjung (pembeli), saya pun bingung motor mau saya taruh di mana? Dengan kebingungan ku ini akhirnya ada seorang tukang parkir yang membantu parkir motor ku ini.
Dari halaman parkir para pedagang pun kelihatan, di samping kiri parkir kini ada sebuah warung kopi susu dan gorengan, warung yang tidak kelihatan penjualnya yang mana karena banyaknya pembeli. Dan di sebelah kiri warung kopi ini ada warteg tetapi warteg ini tidak begitu rame seperti warung kopi mungkin karena masih terlalu pagi jadi orang pada malas untuk sarapan nasi. Kini yang ku lihat pedagang dari halaman parkir selain warteg sama warung kopi juga ada penjual jam dinding, sandal, toko tekstil, toko plastic kurnia makmur, penjual buah, toko mustika, toko kualatari, dan penjual ubi dan singkong. Di dalam pasar pun masih banyak para pedagang apalagi hari masih pagi masih banyak sayuran segar.
Kini aku telah masuk ke dalam pasar ternyata sangat banyak para pedagang sayur mayur yang di letakkan di atas meja, orang Jawa biasanya menyebut meja tersebut lincak dan banyak pula pembeli yang berjalan ke sana ke mari, para pembelinya itu bukan hanya dari daerah parung saja tetapi ada yang dari pamulang ataupun ciputat soalnya pasar parung ini terkenal murah dengan sayur mayurnya, para penjual sayur keliling maupun rumahan juga kebanyakan belanjanya di pasar parung. Selain ada penjual di dalam pasar ini pun ada seorang anak kecil yang kira-kira masih tujuh atau delapan tahun berjualan kantong pelastik. Kurus kering anaknya setiap ada orang belanja ia menawarkan dagangannya itu “teh kantong teh atau teh saya bawakan ya belanjaannya” dalam hati aku bicara “Ya Allah kasian banget anak sekecil itu sudah jualan”. Dan selain berjualan di lincak kini juga ada yang berjualan di gendong di atas punggung yaitu penjual jamu.
Hari pun mulai siang jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan kini yang tadi pagi aku lihat  banyak orang berlalu lalang ke sana ke mari kini telah mulai sepi, yang tadinya lincak-lincak ini di penuhi dengan dagangan kini pun sebagian telah di tutup dan sama sekali tidak ada barang dagangan di atas meja tersebut dan ada juga meja yang sengaja di balik, kaki meja menjadi di atas. Padahal pasar ini buka 24 jam mungkin karena terlalu cape sebagian pedagang ada yang istirahat sebentar soalnya pasar ini buka dari jam tiga pagi wajar jika pedagang cape.
Di depan parkir yang tadinya tidak ada penjual es siang ini ada penjual es keliling dan menggunakan gerobak dorong, di depan toko plastic kurnia pun ada sebuah lincak yang untuk jualan ayam tapi kini telah di duduki seorang laki-laki karena barang dagangannya sudah kosong, walaupun hari sudah begitu siang tapi pembeli pun sedikit-sedikit masih ada biasanya pembeli yang jam segini itu orang rumahan yang hanya untuk makan kelurganya saja (tidak untuk di jual).
Karena hari sudah sangat siang penjual pun sudah tidak selengkap tadi pagi, jadi saya memutuskan untuk keliling pasar parung ini, ternyata pasar parung ini sangat luas dan ada ruko-ruko yang tinggi bercat hijau muda, tapi ruko ini belum ada yang menempatin karena harga rukonya lumayan mahal. Di siang hari begini pun masih ada barang dagangan yang baru saja turun yaitu pisang raja, pisang yang berwarna hijau dan sedang di turunkan oleh dua orang pemuda yang di ambilnya di dalam truk. Sampah-sampah pun sedang di bersihkan oleh para petugas kebersihan dan keranjang-keranjang dagangan pun di angkatin ke dalam truk oleh seorang pemuda yang kira-kira berumur 22 tahun.
Sore ini pada pukul lima yang tadinya di depan toko plastic kurnia makmur ini ada sebuah lincak kini telah diganti dengan gerobak penjual goreng-gorengan, dan di samping kanannya ada penjual martabak. Walaupun sore begini pembeli pun mulai banyak seperti tadi pagi dan lincak-lincak yang ada di pasar pun penuh dengan barang dagangan. Kini suasananya pun dingin walaupun sangat banyak orang tetapi tidak kerasa gersang ataupun panas.
Tapi sore ini walaupun suasananya dingin tidak gersang tetapi bau suasana dari pasar ini tercium tidak enak mungkin karena kotoran dari pagi walaupun sudah di bersihkan tetapi bekas baunya belum hilang. Sore ini pun para petugas kebersihan masih membersihkan sampah-sampah yang masih berserakan. Pedagang di sore ini kebanyakan para laki-laki berbeda dengan pedagang di pagi hari kebanyakan perempuan. Pasar parung ini turun barang dari jam tiga pagi, dan pedagang pun lansung menjualnya barang-barang yang turun.

Tidak ada komentar: