2013/04/20

DESKRIPSI DENGAN PENGEMBANGAN OBSERVASI MENURUT SPASI DAN WAKTU

Suasana Pernikahan di Bulan April

Pukul setengah sepuluh, suatu pagi menjelang siang. Matahari yang telah memancarkan sinarnya ke sela-sela daun, pepohonan dan tepatnya di hadapanku. Pancaran sinar yang biasanya tajam menyengat di siang hari tapi kini rasanya sedang berjemur di siang hari tepatnya di Cidokom Kec. Gunungsidur-Bogor.
Sesampainya di lokasi, banyaknya ibi-ibu keluar masuk di acara tersebut, banyaknya para pedagang jajanan anak kecil (yang terletak di samping kanan panggung). Panggung yang sedang di desain oleh para laki-laki yang cukup dewasa. Panggung yang di desain di pagi menjelang siang ini kelihatan lumayan besar yang nanti malam akan ada seorang perempuan atau laki-laki yang menyumbangkan bakatnya di panggung tersebut.
Pintu utama yang terletak kira-kira lima meter dari depan panggung ini terbuka dan samping kanan-kiri pintu ada seorang laki-laki yang kira-kira 45 th ini sedang berdiri dan menyambut para tamu yang hadir di acara. Laki-laki itu berbaju tidak seragam layaknya bukan seperti penerima tamu. Setelah aku masuk ke acara tersebut banyak orang yang menyambut tamu undangan ternyata bukan hanya di samping kanan-kiri pintu saja. Orang yang menyambut tamu pun mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan sang tamu dan selalu memberikan senyuman kepada sang tamu.
Di sekelilingku yang ku lihat adalah pancaran warna ungu, warna yang begitu menerangkan suasana yang damai dan tentram. Warna yang menyala, terang, dan cerah, secerah yang sedang duduk di atas panggung, panggung yang berlantai karpet merah dan yang berada di dalam ruangan. Walaupun warna di ruangan ini orang sering menyebutnya (warna janda) tapi bagiku ini warna yang sangat bagus. Warna baju kedua sang pengantin pun serasi dengan ruangan acaranya sehingga orang melihatnya pun indah.
Pada saat ku duduk di kursi tepatnya depan panggung sang pengatin, kursi yang berbaju putih, suasananya pun berisik dengan suara-suara ibu pengajian yang sedang berceramah di acara ini. Suara yang sangat kencang sehingga semua orang pun mendengarkan ceramahnya.
Di sebelah kanan kursi tamu, ada sebuah meja yang di lapisi dengan kain putih dan di atasnya berisi bermacam-macam makanan, yang biasanya tamu mengambilnya ketika baru masuk ke acara tersebut. Makanan yang sekian banyak kini telah mulai habis, makin banyak tamu makanan pun mulai habis.
Pukul sebelas aku pun pulang, sebelum pulang aku pun naik ke atas panggung dan foto-foto bersama pengantin dan teman-teman yang lain. Suasananya sudah mulai sepi yang tadinya kursi penuh dengan orang duduk kini telah kosong. Dan setelah keluar dari ruang acara yang tadinya aku melihat seorang laki-laki sedang mendisain panggung kini sudah tidak ada. Suasana panas pun makin menjemur seluruh badan ku sampai tiba di rumah.

1 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Sudah merupakan deskripsi, tp pengembangan waktu blm terlihat. Buat judul yang lebih menarik.