DESKRIPSI SEBUAH RUANGAN,
PENGEMBANGAN OBSERVASI MENURUT SPASI
"KAMAR
TIDUR"
Tepat pukul
sembilan malam, malam yang damai di kamar tidurku. Bulan sabit yang indah di
temani satu bintang yang bersinar di sebelah kirinya. Kulangkahkan kaki menuju
kamar yang terletak di bagian depan ruang tamu sebelah kanan. Kubuka gorden
bermotif polos berwarna ungu muda sehingga membuat pintu kamar tidak
terlihat dari luar. Tepat di depan pintu terdapat jendela dengan daun
pintu berwarna cokelat tua yang sudah ditutup sejak tadi.
Meskipun ukurannya tidak terlalu luas, hanya tiga kali empat meter tetapi
isinya penuh dengan barang-barang layaknya kamar seorang gadis remaja yang
beranjak dewasa sepertiku.
Dinding cat
yang berwarna ungu muda, warna kesukaanku. Dinding dibelakang tempat tidurku
terdapat foto-fotoku, kaligrafi namaku, serta tempelan-tempalan kertas yang
bergambar burung hantu serta tupai yang lucu, terdapat pula tempelan kupu-kupu
yang berwarna merah muda sehingga membuat dinding kamarku semakin ramai dengan
tempelan-tempelan itu. Di sampingnya terdapat meja belajar, ukurannya tidak
terlalu besar.
Dinding sebelah
kanan berjajar foto-foto yang sengaja dipajang agar tidak terlalu polos. Dari
ujung kanan terpajang fotoku bersama teman-teman SMA ku dulu, dari
bingkai berwarna ke emas-emasan itu. Sejajar dengan foto itu, terpajang piagam
kelulusanku yang berwarna hijau bergaris putih, piagam itu kudapat ketika
perpisahan SMA. Di tengahnya terpajang banyak kupu-kupu. Hiasan hupu-kupu
tepatnya, karena bentuk dan warnanya mirip sekali dengan aslinya. Ku pandangi
satu per satu hiasan itu, seolah berimajinasi kupu-kupu itu akan terbang
kesana-kemari di sekitar kamarku. Di ujung kiri, terlihat satu buah sterefoam
yang diberi alas kertas kado bergambar kucing dengan warna dasar ungu muda
berkombinasi dengan warna putih. Banyak sekali foto-foto yang tertempel di
sana. Foto-foto pribadi dipisah dengan fotoku bersama teman-teman. Dari jauh
sudah tidak terlalu tampak jelas, karena tinta dari foto-foto itu sudah sedikit
pudar.
Kuarahkan
pandanganku ke sebelah kanan tempat tidur. kulihat tape recorder berwarna
hitam berukuran cukup besar bersimpan di atas meja belajar. Di bawahnya
tersusun rapi buku-buku dan kerta-kertas lengkap dengan alat tulis lainnya. Di sampingnya
terdapat laptop lengkap dengan aksesorisnya seperti speaker bulat dengan warna
merah muda, headset besar berwarna biru, mouse angry birds dan modem smart. Tak
jauh dari meja belajar yang di atasnya laptop, terlihat lemari berpintu dua,
berwarna cokelat bergaris-garis dari kayu. Di dalamnya tersusun empat tingkat
di pintu sebelah kanan dan gantungan baju di pintu sebelah kiri.
Sejenak
kurebahkan tubuhku ke sebuah ranjang tempat tidur yang memenuhi hampir dari
setengah ruang itu. Semakin terasa dengan seprei berwarna hijau muda
bermotif bundaran-bundaran seperti ular melingar, ditemani dua bantal, dan satu
selimut yang serasi. Di ujung ranjang selalu tersimpan selimut berwarna hijau
muda. Boneka beruang, babi yang semuanya berwarna merah muda selalu setia
menjadi pelengkapnya.
Sudah hampir
satu jam aku berada di kamar. Ku lihat jam dinding yang terpampang di atas
gantungan tas. Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. Seperti biasa, aku
nyalakan laptop yang terletak di atas meja belajar. Aku
beranjak dari tempat tidur kemudian nyalakan mp3. Lagu yang aku
dengarkan hampir tidak pernah diubah-ubah. Suara Connie Talbot penyanyi kecil
berusia lima tahun yang berasal dari Amerika Serikat sudah mulai terdengar
suara merdunya.
Aku kembali
merebahkan tubuhku di tempat tidur. Mendengarkan lagu-lagu Connie Talbot sambil
membaca buku. Salah satu mata kuliah yang besok akan kupelajari di kampus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar