2013/04/26

Deskripsi Spasial Waktu


Ruang Belajar
Oleh: Novia Indriyani

Senin sampai jumat aku selalu berda di tempat ini, tepatnya pada sore hari. Tempat dimana aku menjadi seorang pengajar di TPA ini. Setelah aku membuka pintu gerbang aku berjalan menuju kelas yang berada di lantai dua. Pada saat mengajar biasanya aku duduk bersebrangan dengan  pintu. Aku duduk tepat  di belakang anak-anak yang sedang menulis materi yang di tulis di white board oleh bapak Bazri pemilik TPA ini sekaligus menjadi pengajar di sini. Murid-muridnya berjumlah 28 orang, terdiri dari 15 laki-laki dan 13 perempuan. Ruangan ini cukup besar mungkin dua kali lipat dari ruang kelas yang ada di kampus, karena ruangan ini juga biasa dipakai untuk acara-acara seperti pertemuan orang-orang yayasan dan lain-lain.

Setiap sore anak-anak selalu belajar di sini, mulai dari pukul lima sore sampai setengah enam sore. Tetapi pada saat waktu ashar tiba mereka bergegas mengambil air wudhu di kamar mandi yang ada di seberang sebelah kiri tempat aku duduk. Setelah mereka selesai shalat kira-kira pukul empat sore aku mulai menjalankan tugasku sebagai pengajar di sini. Aku mulai memanggil anak-anak satu per satu, setiap anak memiliki waktu dua sampai tiga menit untuk menjawab pertanyaanku secara lisan, kegiatan ini dilakukan setiap harinya. Mereka menunggu panggilan sambil menulis materi pelajaran yang diberikan oleh pak Bazri yang juga menjadi wali kelas mereka atau terkadang juga sambil mengaji.

Namun ada yang berbeda sore ini, pada saat aku memasuki ruangan ini, disebelah kanan aku melihat tumpukan-tumpukan bangku yang sangat banyak. Sehingga aku harus berpindah tempat duduk, karena bangku-bangku itu diletakkan di tempat yang biasa aku duduki. Aku jadi duduk di dekat kamar mandi sore ini.

Aku meletakkan tas ku di atas meja, setelah itu aku berjalan ke arah dispenser yang ada di dekat jendela untuk mengambil air minum. Saat itu ku alihkan pandangan ku ke langit cerah yang nampaknya menjadi gelap dan sepertinya akan turun hujan. Pukul empat sore pun hujan turun, suasana kelas menjadi semakin gelap dan pak Bazri mulai menyalakan lampu-lampu neon untuk menerangi ruangan ini. Ada 12 lampu di sini, namun hanya sebagian saja yang dinyalakan.

Kami berharap pukul setengah enam nanti hujan sudah reda, agar kami bisa kembali ke rumah tanpa ditemani air hujan. Ternyata sebelum pukul setengah enam pun hujan sudah reda. Sore ini kami mempercepat pembelajaran karena khawatir hujan akan turun kembali dan kami tidak bisa pulang. Pukul lima sore ini anak-anak pun mulai merapihkan meja-meja kecil yang telah mereka gunakan untuk belajar. Mereka menyusun meja-meja itu dengan rapih di pojokan ruangan di dekat kamar mandi laki-laki. Dan sebelum pulang kami membaca doa terlebih dahulu, ruangan ini pun seketika menjadi sepi bila sudah memasuki pukul setengah enam sore. Namun karena hari ini kami mempercepat pembelajaran maka pukul lima sore pun ruangan ini sudah terlihat sepi, Dan akan  terlihat ramai kembali esok hari.

1 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Buat judul yang lebih menarik, perhatikan penulisan whiteboard, bapak Bazri! Cukup deskriptif meskipun belum detail.