Ruangan 408b UNPAM
Ketika
kubuka pintu ruangan 408b, udara udara sejuk begitu terasa di tubuhku, udara
yang begitu dingin berasal dari pendingin ruangan. Suara menderu bising dari ruangan
itu, serta wanginya ruangan begitu terasa
dihidung ketika kumenyabut udara yang datang dari ruangan. Ruangan yang tidak begitu
luas dan tidak begitu sempit, kursi-kursi
yang tidak tersusun rapi, dan berantakan hingga kelihatan ruangan itu
sedikit sempit.
Di
atas ruangan bergantung bolam lampu yang berbentuk jari-jari dalam keadaan menyala,
membuat ruangan ini cukup terang. Di samping lampu yang bergantung ada sebuah kipas
angin yang sedang berputar, sebelah pojok kanan atas tembok terdapat sebuah AC,
sehingga tambah dinginnya ruangan ini.
Ketika
kuarahkan pandanganku ke depan, terlihat
sosok seorang wanita cantik, berkulit putih, dan berambut panjang sedang duduk
di kursi. Di atas tempat duduknya terlihat sebuah laptop yang sedang menyalah,
dan sebotol parfum axe digenggam dengan kelima jari tangan kanannya. Ketahuilah
suara yang bising serta wanginya ruangan berasal dari wanita itu.
Dua
papan tulis berwarna putih menempel di dinding sebelah kiriku. Di sebelahnya ada
sebuah meja dan kursi dosen. Sisi tembok sebelah kananku terdapat selembar kertas
yang memuat jadwal perkuliahan. Ruangan ini tidak mempunyai jendela, yang ada hanya
tembok berwarna putih mengelilingi ruangan itu.
Udara
yang begitu dingin membuat saya tidak bertahan lama berada di ruangan ini. Sehingga,
terpaksa saya harus melangkah mundur dan menutup kembali pintu itu.
1 komentar:
spasi waktunya belum ya Ranggapa
Posting Komentar