Ceritaku pada saat pulang kampung halaman
“ PULANG KAMPUNG”
Hendri Adinata
Pada
suatu hari tepatnya pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri entah kenapa,
setiap mau pulang kampung perasaan senang banget dan
semangat dari pagi sudah dipersiapkan. Dari mulai baju dan barang-barang apa saja
yang mau dibawa. Walaupun badan terasa capek karena mempersiapkan semuanya tapi
hati senang dan
semangat rasanya gak sabar lagi pengen cepat-cepat sampai di kampung. Ingin
ketemu orang tua, saudara, kerabat, dan teman-teman semasa di kampung...
Tidak
terasa sore pun tiba, perasaan senang walaupun sibuk kesana kemari
mempersiapkan semuanya barang dan sudah siap untuk berangkat pulang
kampung. Kami pun mandi bergantian karna
kamar mandinya cuma ada satu, jadi kami mesti kalau urusan ke kamar mandi.
Sebelum berangkat kami terlebih dahulu makan mudah-mudahan di perjalanan nanti
tidak gampang masuk angin karena perut tidak terisi dengan nasi. Akhirnya waktu
magrib telah tiba dan kami pun shalat berjamaah dan berdoa semoga di perjalanan
nanti lancar dan selamat sampai tujuan...
Setelah
semua pada siap dan kami pun berangkat dan semua barang-barang yang mau dibawa
sudah dimasukkan ke dalam mobil, kami sekeluarga menyewa mobil pribadi jika
kami menggunakan angkutan umum akan terasa lebih capek karna naik-turun di
setiap terminal-terminal angkutan. Sebelum berangkat kami pun berdo’a kembali
mudah-mudahan selamat sampai tujuan...
Sekitar
pukul 20.00 WIB kami pun berangkat. Perjalanan masih sepi dan lancar, soalnya
Hari Rayatinggal satu minggu lagi karena orang-orang kebanyakan mudik 2 hari
sebelum Hari Raya, mengingat belum libur dari tempat perkerjaannya. Kami pun
begitu gembira rasanya tidak sabar lagi ingin buru-buru sampai...
Kemudian tidak terasa perjalanan
sudah kurang lebih 3 jam kami pun sampai di pelabuhan merak Banten. Kami pun
memesan tiket, kendaraan dan orang sudah dihitung semua, kami pun mengeluarkan
uang sekitar Rp. 450.000,- untuk sekali perjalanan menggunakan jasa
penyeberangan kapal Perri. Alhamdulillah perjalanan begitu lancar, kami pun
sesegera mencari tempat duduk di dalam kapal dan melihat-lihat ke atas
memandang hamparan laut terlihat dari jauh kerlap kerlip lampu di pinggir laut.
Kami duduk paling atas, begitu banyak orang pada mudik entah darimana dan mau kemana
mereka tujuannya, tidak terlalu lama kapal pun berangkat. Selama di kapal kami
menyempatkan diri untuk beristirahat. Selang 2 jam jam kapal pun bunyi
mengeluarkan klaksonnya bertanda dah sampai di Pelabuhan Bakauheni. Kami pun
siap-siap untuk turun ke parkiran kapal untuk menaiki mobil kami. Hati pun
bertambah senang dan gak sabar ingin cepat-cepat sampai, walaupun perjalan
masih lama...
Kami
pun melanjutkan perjalanan dan memacu mobil kami dengan kecepatan 60 km/jam,
sengaja santai saja biar sampai di kampung sudah pagi, soalnya terburu-buru
pasti sampai di kampung masih gelap. Maklum di kampung masih sepi tidak seperti
di Jakarta ramai, sumpek, macet. Dengan hati gembira kami pun terus melanjutkan
perjalanan, terlihat remang-remang lampu sepanjang perjalanan soalnya masih
gelap dan penerangan untuk lampu jalan raya masih sedikit tidak seperti di
Ibukota...
Kami
pun sampai juga di kampung sepi dan dingin jauh beda dengan Jakarta yang panas
dan revolusi asap kendaraan. Kami pun begitu senang dan gembira akhirnya kami
sampai juga di kampung dengan selamat dan perjalanan yang lancar. Kami pun
disambut gembira sama saudara-saudara dan kerabat di kampung, walau badan
begitu terasa capek dan pegel-pegel karena semalam duduk di mobil. Tapi semua
itu tidak kami rasakan karna hati kami begitu senang dan akhirnya kami bisa
menikmati suasana di kampung. Karena tidak setiap saat kami pulang, yah
paling tidak setahun sekali.
Karena mengingat jarak tempat rantauan kami Terlalu jauh
dan biaya pulang kampung terlalu mahal.Tidak terasa waktu liburan pulang kampung
tinggal satu hari lagi, saya dan saudara mempersiapkan pakaian dan barang-barang
yang akan dibawa pada esok hari karena kami akan kembali ke Jakarta untuk beraktifitas
seperti biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar