KANGEN
AKAN PRESTASI
Sepuluh tahun sudah berlalu,
namun tak ada lagi satu prestasi yang
direkrut oleh saya. Jelas saya merasa nostalgia dan menginginkan
prestasi lagi. Ketika di SLTP dan SMA saya pernah mendapatkan berbagai
prestasi, dan prestasi-prestasi itu saya dapatkan karena atas kerja keras saya
dan dukungan dari seorang ibu serta teman-teman.
Di SLTP saya mendapatkan prestasi dari berbagai perlombaan baik didalam
linkungan sekolah maupun di tingkat kecamatan, disaat itu saya duduk di kelas 2
SMPN 1 NANGAPANDA yang berada di Flores. Prestasi yang pertama saya miliki
dalam bidang olah raga yaitu bola voli, dari situlah saya mendapatkan
penghargaan dari sekolah hingga samapai kecamatan.
Bukan hanya dibidang olah raga saja yang saya mendapatkan prestasi itu,
namun dibidang mata pelajaran saya sangat dominan terutama mata pelajaran
bahasa inggris, waktu itu saya sangat kagum dengan guru bahasa inggris yang sekligus
menjabat sebagai kepala sekolah, yang mempunyai nama lengkap “Andreas P.
Labuan’’. Beliau sangat pintar dalam mengajar dan mendidik anak muridnya serta
berdisiplin waktu. Dari situlah saya sangat hobi denga bahasa inggris, sehingga
saya dipilih mewkili kelas untuk mengikuti
perlombaan bahasa inggris antar kelas dan saya keluar sebagai juara. Kala itu
saya menulis tentang The animals.sehingga
ke tingkat kecamatan saya pun dipilih untuk mewakili sekolah saya, disaat itu
sya memilih tema Human Cannibals atau
manusai kanibal dan saya tidak menjuari, namun saya ada diposisi lima besar.
Ketika di sekolah menengah atas sangat berbeda disaat saya masih duduk
di bangku SMP. Di SMA saya hanya mendapatkan
satu prestasi yaitu dibidang olah raga belah diri. Namun mata pelajaran bahasa
inggris bukan lagi hobi saya, kenepa? Karena saat itu saya ada masalah dengan
guru yang bersangkutan, sehngga saya sangat bosan dan malas untuk mengikuti
matapelajaran tersebut. Dan mulai saat itulah saya tidak berprestasi dan
hilanglah berbahasa inggris hingga sekarang.
Belajar mandiri
Saya tamat tahun 2007, ketika mau
melanjutkan ke perguruan tinggi namun tidak mempunyai uang yang cukup, terpaksa
saya harus bekerja di bengkel kayu. Dengan
upahnya yang sangat sedikit membuat saya tidak betah di bengkel itu meskipun saya dipercaya
untuk memperbaiki mesin- mesin yang rusak dan menambah bonus. Keluar dari
bengkel saya membuka usaha untuk berdagang namun lagi-lagi gagal karena
kurangnya pembeli. Tidak lama kemudian saya dapat tawaran dari kakak yang sudah
lama merantau ke Jakarta, dia menawarkan saya untuk menjaga gudang proyek dan
saya menerima tawaran tersebut, dan berangkatlah saya ke Jakarta.
Sesampai di Jakarta saya bekrja sesuai yang ditawarkan oleh abang saya,
tidak lama kemudian saya di suruh untuk menjadi logistic saya pun menjalaninya.
Tapi karena saya ingin melanjutkan pendidikan maka boss memberikan saya
keposisi yang lebih ringan yaitu menjadi security. Sampai sekarang saya tetap
bekerja dan bekerja demi masa depan, dan saya bangga selama saya masuk
SMP,SMA,dan Perguruan tinggi, saya tidak meminta unag dari orang tua.
Nama :
Blasius Rangga
1 komentar:
Tulisan ini baru narasi, belum deskripsi ya Rangga. fokus pd satu kejadian.
Posting Komentar