2013/03/27

KANGEN AKAN PRESTASI


KANGEN AKAN PRESTASI
     Sepuluh tahun sudah berlalu, namun tak ada lagi satu prestasi yang  direkrut oleh saya. Jelas saya merasa nostalgia dan menginginkan prestasi lagi. Ketika di SLTP dan SMA saya pernah mendapatkan berbagai prestasi, dan prestasi-prestasi itu saya dapatkan karena atas kerja keras saya dan dukungan dari seorang ibu serta teman-teman.
   Di SLTP saya mendapatkan prestasi dari berbagai perlombaan baik didalam linkungan sekolah maupun di tingkat kecamatan, disaat itu saya duduk di kelas 2 SMPN 1 NANGAPANDA yang berada di Flores. Prestasi yang pertama saya miliki dalam bidang olah raga yaitu bola voli, dari situlah saya mendapatkan penghargaan dari sekolah hingga samapai kecamatan.
   Bukan hanya dibidang olah raga saja yang saya mendapatkan prestasi itu, namun dibidang mata pelajaran saya sangat dominan terutama mata pelajaran bahasa inggris, waktu itu saya sangat kagum dengan guru bahasa inggris yang sekligus menjabat sebagai kepala sekolah, yang mempunyai nama lengkap “Andreas P. Labuan’’. Beliau sangat pintar dalam mengajar dan mendidik anak muridnya serta berdisiplin waktu. Dari situlah saya sangat hobi denga bahasa inggris, sehingga saya dipilih mewkili kelas untuk  mengikuti perlombaan bahasa inggris antar kelas dan saya keluar sebagai juara. Kala itu saya menulis tentang The animals.sehingga ke tingkat kecamatan saya pun dipilih untuk mewakili sekolah saya, disaat itu sya memilih tema Human Cannibals atau manusai kanibal dan saya tidak menjuari, namun saya ada diposisi lima besar.
   Ketika di sekolah menengah atas sangat berbeda disaat saya masih duduk di bangku SMP. Di SMA saya hanya  mendapatkan satu prestasi yaitu dibidang olah raga belah diri. Namun mata pelajaran bahasa inggris bukan lagi hobi saya, kenepa? Karena saat itu saya ada masalah dengan guru yang bersangkutan, sehngga saya sangat bosan dan malas untuk mengikuti matapelajaran tersebut. Dan mulai saat itulah saya tidak berprestasi dan hilanglah berbahasa inggris hingga sekarang.
  Belajar mandiri
     Saya tamat tahun 2007, ketika mau melanjutkan ke perguruan tinggi namun tidak mempunyai uang yang cukup, terpaksa saya harus bekerja di bengkel kayu. Dengan  upahnya yang sangat sedikit membuat saya tidak  betah di bengkel itu meskipun saya dipercaya untuk memperbaiki mesin- mesin yang rusak dan menambah bonus. Keluar dari bengkel saya membuka usaha untuk berdagang namun lagi-lagi gagal karena kurangnya pembeli. Tidak lama kemudian saya dapat tawaran dari kakak yang sudah lama merantau ke Jakarta, dia menawarkan saya untuk menjaga gudang proyek dan saya menerima tawaran tersebut, dan berangkatlah saya ke Jakarta.
    Sesampai di Jakarta saya bekrja sesuai yang ditawarkan oleh abang saya, tidak lama kemudian saya di suruh untuk menjadi logistic saya pun menjalaninya. Tapi karena saya ingin melanjutkan pendidikan maka boss memberikan saya keposisi yang lebih ringan yaitu menjadi security. Sampai sekarang saya tetap bekerja dan bekerja demi masa depan, dan saya bangga selama saya masuk SMP,SMA,dan Perguruan tinggi, saya tidak meminta unag dari orang tua.



                          Nama       :      Blasius Rangga
                          

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Tulisan ini baru narasi, belum deskripsi ya Rangga. fokus pd satu kejadian.