2013/03/27

Autobiografi


Namaku Marya ulfa anak pertama dari empat bersaudara, Lahir dan di besarkan di jakarta. Aku adalah anak perempuan satu-satunya di antara ketiga adik-adikku, namun hal itu bukan berarti aku selalu menjadi anak “ Emas”.
            Ketika akan menginjak sekolah dasar aku lebih memilih tinggal di kota Cirebon Bersama Kakek dan Nenekku. Masa kecilku sungguh indah, apalagi desaku berada di antara perbikitan dan sawah-sawah hal itu membuatku semakin betah tinggal di sana. Tak dapat di bayangkan ketika bangun tidur sudah ada segelas susu dan sarapan, dan sepulang sekolah aku bisa bermain sesukaku. Namun kakekku adalah orang yang sangat disiplin, selepas maghrib aku dan teman-teman langsung berangkat ke masjid untuk shalat berjamaah dan mengaji. Setiap hari selalu menjadi hari yang indah, bisa di bilang aku seperti seorang putri saja yang tak pernah menyentuh pekerjaan rumah, karena semua pekerjaan rumah sudah dikerjakan oleh nenekku.
            Aku sering di bilang tomboy, karena didesaku anak kebanyakan laki-laki. Tak heran jika setiap harinya aku selalu bermain dengan mereka. Mungkin karena hal itulah aku menyukai hal-hal yang bersifat psikis.Walaupun begitu aku selalu juara kelas.
            Setelah lulus SD, kakek tercinta meninggal dunia. Hal itu membuat aku sangat sedih dan terpukul, sampai akhirnya aku di masukan ke pesantren. Namun ketika aku di pesanten, aku sering sakit-sakitan dan pulang. Hingga suatu hari aku di pindahkan ke daerah Demak Jawa Tengah untuk bersekolah dan mengaji.
            Berkat semangat dan dukungan dari keluarga dan teman-teman akhirnya aku bisa lulus sebagai Alumni pondok pesantren Al Badriyyah dan sekolah Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Demak Jawa Tengah
            Setelah lulus Madrasah Aliyah, aku berkeinginan melanjutkan kuliah di Bandung mengambil Psikolongi atau Teknik Informatika, namun seringkali harapan tak sesuai kenyataan. Ibuku tak menyetujui aku mengambil Psikologi ataupun Teknik Informatika. Padahal aku mendapat surat undangan dari Universitas Padjadjaran fakultas Teknik. Hingga suatu saat ibuku mendaftarkan aku di UIN Jakarta dan mengambil PGMI, karena tak sesuai keinginanku akupun tak lulus tes masuk di Uin jakarta.
            Hingga Suatu hari aku di beri info oleh tanteku untuk mencoba daftar di Unpam, akhirnya akupun mencoba daftar di Unpam dan lulus tes masuk. Namun kali ini aku tak mengambil Prodi Psikolongi ataupun Teknik, tetapi aku lebih memilih prodi sastra indonesia.
            Hal itu tentu saja beralasan karena dulu di Madrasah aliyah aku mengambil jurusan Bahasa. Sehingga aku bisa memperdalam lagi ilmu sastra di Unpam. Saat ini usiaku 21 tahun, dan menurutku itu adalah usia untuk menunjukan siapa diri kita sebenarnya. Harapan Kedepannya aku ingin mencari kerja dan melanjutkan kuliah S2 Ku lalu menikah dan menjadi seorang anak dan istri yang shalihah bagi orang tuaku dan suamiku kelak. Amin....

1 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Masih narasi, belum deskripsi ya