Namaku Marya ulfa anak
pertama dari empat bersaudara, Lahir dan di besarkan di jakarta. Aku adalah
anak perempuan satu-satunya di antara ketiga adik-adikku, namun hal itu bukan
berarti aku selalu menjadi anak “ Emas”.
Ketika akan menginjak sekolah dasar aku lebih memilih
tinggal di kota Cirebon Bersama Kakek dan Nenekku. Masa kecilku sungguh indah,
apalagi desaku berada di antara perbikitan dan sawah-sawah hal itu membuatku
semakin betah tinggal di sana. Tak dapat di bayangkan ketika bangun tidur sudah
ada segelas susu dan sarapan, dan sepulang sekolah aku bisa bermain sesukaku.
Namun kakekku adalah orang yang sangat disiplin, selepas maghrib aku dan
teman-teman langsung berangkat ke masjid untuk shalat berjamaah dan mengaji.
Setiap hari selalu menjadi hari yang indah, bisa di bilang aku seperti seorang
putri saja yang tak pernah menyentuh pekerjaan rumah, karena semua pekerjaan
rumah sudah dikerjakan oleh nenekku.
Aku sering di bilang tomboy, karena didesaku anak
kebanyakan laki-laki. Tak heran jika setiap harinya aku selalu bermain dengan
mereka. Mungkin karena hal itulah aku menyukai hal-hal yang bersifat
psikis.Walaupun begitu aku selalu juara kelas.
Setelah lulus SD, kakek tercinta meninggal dunia. Hal itu
membuat aku sangat sedih dan terpukul, sampai akhirnya aku di masukan ke
pesantren. Namun ketika aku di pesanten, aku sering sakit-sakitan dan pulang.
Hingga suatu hari aku di pindahkan ke daerah Demak Jawa Tengah untuk bersekolah
dan mengaji.
Berkat semangat dan dukungan dari keluarga dan
teman-teman akhirnya aku bisa lulus sebagai Alumni pondok pesantren Al
Badriyyah dan sekolah Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Demak Jawa Tengah
Setelah lulus Madrasah Aliyah, aku berkeinginan
melanjutkan kuliah di Bandung mengambil Psikolongi atau Teknik Informatika,
namun seringkali harapan tak sesuai kenyataan. Ibuku tak menyetujui aku
mengambil Psikologi ataupun Teknik Informatika. Padahal aku mendapat surat
undangan dari Universitas Padjadjaran fakultas Teknik. Hingga suatu saat ibuku
mendaftarkan aku di UIN Jakarta dan mengambil PGMI, karena tak sesuai
keinginanku akupun tak lulus tes masuk di Uin jakarta.
Hingga Suatu hari aku di beri info oleh tanteku untuk
mencoba daftar di Unpam, akhirnya akupun mencoba daftar di Unpam dan lulus tes
masuk. Namun kali ini aku tak mengambil Prodi Psikolongi ataupun Teknik, tetapi
aku lebih memilih prodi sastra indonesia.
Hal itu tentu saja beralasan karena dulu di Madrasah
aliyah aku mengambil jurusan Bahasa. Sehingga aku bisa memperdalam lagi ilmu
sastra di Unpam. Saat ini usiaku 21 tahun, dan menurutku itu adalah usia untuk
menunjukan siapa diri kita sebenarnya. Harapan Kedepannya aku ingin mencari
kerja dan melanjutkan kuliah S2 Ku lalu menikah dan menjadi seorang anak dan
istri yang shalihah bagi orang tuaku dan suamiku kelak. Amin....
1 komentar:
Masih narasi, belum deskripsi ya
Posting Komentar