Autobiografi
Novia Indriyani itulah nama lengkap
saya. Lahir di Tangerang 06 Nopember 1993. Banyak orang yang memanggil hanya
dengan sebutan Novia. Anak pertama dari
dua bersaudara, adik saya bernama Mela Ilyassani, ia duduk di bangku kelas 2 di
Madrasah Tsanawiyah Negeri di Tangerang tempat dulu aku bersekolah, SD kami pun
sama yaitu di SDN Pak-Bar 11. Kami lahir dari keluarga yang sederhana, ayah
hanya seorang pegawai biasa. Sedangkan ibu, beliau hanya seorang penjahit baju.
Kebanggaan tersendiri memiliki mereka. Ayah yang setia mengantarku ke sekolah
dan ibu yang selalu membuatkanku baju semasa kecil.
Tak pernah terpikirkan aku akan
seperti saat ini, duduk di bangku kuliah dengan tekad belajar dan membanggakan
orang-orang tersayang, semua itu karena perjuangan ayah ibu. Sebenarnya
cita-citaku ingin bekerja sambil kuliah, agar dapat meringankan beban meraka
dalam membiayaiku. Dengan seiring berjalannya waktu akhirnya semua itu dapat
terwujud. Mimpiku menjadi guru atau seorang jurnalis mulai terwujud secara
perlahan. Kini aku menjadi seorang pengajar TPA di TK/TPA Asy-Syifa. Aku
mengajar di sore hari, bila libur kuliah maka aku mengajar TK di pagi hari. Aku
bisa bekerja disana berkat kedua temanku yang mengajakku bergabung bersama
mereka. Mengenai jurnalis, aku sudah merasakan bagaimana rasanya menunggu dan
mencari narasumber yang akan kita wawancarai itu berkat tugas yang di berikan
oleh salah satu dosenku.
Pengalaman dan hikmah yang
benar-benar dapat aku rasakan adalah ketika masuk SMK dan Perguruan Tinggi. Aku
mencoba mengikuti tes Universitas Negeri, tetapi ternyata aku gagal untuk yang
kedua kalinya. Pertama saat aku ingin masuk SMK Negeri dan ternyata gagal hanya
karena salah mengambil jurusan. Karena gagal itu aku sangat merasa mengecewakan
kedua orang tuaku, tapi mereka hanya tersenyum dan tetap memberiku semangat
agar melanjutkan sekolah. Akhirnya ibu menyuruhku sekolah di sekolah swasta
yang biayanya sedikit mahal dibandingkan sekolah negeri. Ibu menyuruhku sekolah
di kejuruan yaitu SMK, akhirnya ibu yang memilihkan sekolah untukku yaitu SMK
Islamic Village Tangerang, dan aku pun menyetujuinya begitupun dengan ayah. Aku
mengambil jurusan Administrasi Perkantoran. Aku sudah tak bersedih lagi karena
gagal masuk negeri, dengan semangat baru, tahun ajaran baru, cerita masa indah
pun di mulai saat itu, karena di sekolah
yang tidak aku inginkan sebelumya itu, aku menemukan banyak kegiatan dari mulai
paskibra, paduan suara, cinta, dan yang terpenting sahabat-sahabat yang sangat
setia sampai saat ini, semua belum tentu aku dapatkan bila aku sekolah di sekolah
lain. Beda halnya dengan kampus, disanalah aku menemukan kalian: Dosen-dosen
baik, ilmu yang banyak, dan penyemangat baru dengan cinta yang baru. Mungkin
semua hanya kebetulan, tapi inilah cara Tuhan menentukan jalan hidup manusia. “Karena
kebetulan adalah suatu pertemuan”, begitulah kutipan dari sebuah novel yang
pernah saya baca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar