TARIAN JAIPONG
oleh
nurkomariah
Di ceritakan di
sebuah desa bernama suka maju, tinggal seorang gadis yang cantik jelita benama
Dewi Kusuma Sari dan memiliki teman bernama Nani Rahayu. Suatu ketika Dewi
hendak pergi menari dengan Nani serta teman-teman lainnya yang mengiringi
tariannya dengan tembang musik khas Jawa Barat. Suara suling dan gendang
tersebut terdengar sangat merdu apa lagi di tambah dengan kelihaian Dewi menarikan
tarian jaipong. Dewi dan Nani menari tanpa sepengetahuan orang tua mereka.
Tari Jaipong yang pertama dikenal oleh masyarakat adalah tarian yang
bernama “ Daun pulus keser bojong” dan juga rending bojjong yang sangat dikenal
oleh masyarakat. Tari Jaipong yang
pertama dikenal oleh masyarakat adalah tarian yang bernama “ Daun pulus keser
bojong” dan juga rending bojjong yang sangat dikenal oleh masyarakat. Awal
kehadiran tarian tersebut dinilai masyarakat sebagai suatu tarian yang terlalu
vulgar dan tidak pantas untuk dipertunjukkan kepada masyarakat umum, dan tarian
ini juga menuai banyak pro dan kontra dari media – media elektronik seperti
radio, surat kabar, dan televisi.
Hal ini lah yang membuat orang tua Dewi melarang jika anaknya
menjadi seorang penari. Mungkin di mata mereka penari itu suatu pekerjaan yang
kotor. Tapi tidak menurut Dewi, menurutnya menari itu sesuatu yang menyenangkan
dan bisa menghibur orang banyak.
Suatu ketika ketika
Dewi sedang menari disuatu acara pernikahan, sang ibu melihanya sedang menari
dan pada saat itu juga Dewi ditarik paksa agar segera berhenti menari dan lekas
pulang.
“Kenapa bu, apa ada
yang salah dengan tarian ku ini??”. Tanya Dewi.
“Sudah
lebih baik kamu ikut ibu pulang kerumah dan mulai saat ini kau ibu larang untuk
keluar rumah apa lagi menari”. Bental sang
ibu
Sesampainya di rumah Dewi langsung dikurung didalam
kamar selama beberapa minggu. Karena Dewi sudah merasa perlakuan ibunya sudah
sangat kejam terhadapnya maka Dewi pun memutuskan untu kabur dari rumah dan
melanjutkan apa yang menjadi kenginannya yaitu menari bersama kawan-kawannya.
Singkat cerita, setelah beberapa tahun setelah Dewi
melarikan diri dari rumahnya sekarang Dewi menjadi seorang penari yang cukup
dikenal oleh banyak orang. Dan pada saat itu terbersit didalam hatinya ingin
sekali ia pulang kerumah dan berkumpul lagi bersama-sama dan ia juga berharap
bahwa sang ibu dapat merestui hobinya ini. Maka dengan tekad yang kuat Dewi pun
memberanikan diri untuk pulang, ternyata ibu yang dulu ia sayangi sudah
meninggal dunia beberapa bulan yang lalau.
Setelah kejadian itu Dewi bertekad akan menjadi
seorang penari yang terhormat bukan lagi seorang penari yang menjua goyangannya
saja tetapi ia ingin menyampaikan peasan dari goyangannya ini dan Dewi ingin
melestarikan kebudayaan asali Jawa Barat.
Tari Jaipong ini pada
awalnya kurang diminati karena dianggap oleh masyarakat terlalu vulgar, namun
pada perkembangannya tarian jaipong ini menawarkan perpaduan dengan gaya yang
lain. Yang sekarang dikenal dengan nama kaleran yang memiliki pola ibing, pada
tarian ini ditarikan dengan sangat spontan, ceria dan bersemangat. Tarian ini
sangat berbeda dengan tarian yang biasanya dilakukan dengan gerakan erotis dan
vulgar, pada tarian ini busana yang digunakan juga lebih tertutup dan sopan
jika dibandingkan dengan tarian daun pulus keser bojong dan juga tarian rending
bojong.
3 komentar:
eva@ bagus saii, tp singkat bgt cerita'y. apalagi da kata : singkat cerita....
emang mau kmn ko d singkat" ?? heheh
Ya benar kata Eva, bagus sayang pakai singkat cerita. Lalu paragraf penutup seperti makalah coba buat lebih naratif, tak hanya informatif.
abis bingung bu saya belum terlalau paham sama cerpen dengan warna lokal
@nurkomariah
Posting Komentar