2013/06/23

CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN WARNA LOKAL

TARIAN JAIPONG
oleh 
nurkomariah

Di ceritakan di sebuah desa bernama suka maju, tinggal seorang gadis yang cantik jelita benama Dewi Kusuma Sari dan memiliki teman bernama Nani Rahayu. Suatu ketika Dewi hendak pergi menari dengan Nani serta teman-teman lainnya yang mengiringi tariannya dengan tembang musik khas Jawa Barat. Suara suling dan gendang tersebut terdengar sangat merdu apa lagi di tambah dengan kelihaian Dewi menarikan tarian jaipong. Dewi dan Nani menari tanpa sepengetahuan orang tua mereka.

Tari Jaipong yang pertama dikenal oleh masyarakat adalah tarian yang bernama “ Daun pulus keser bojong” dan juga rending bojjong yang sangat dikenal oleh masyarakat.  Tari Jaipong yang pertama dikenal oleh masyarakat adalah tarian yang bernama “ Daun pulus keser bojong” dan juga rending bojjong yang sangat dikenal oleh masyarakat. Awal kehadiran tarian tersebut dinilai masyarakat sebagai suatu tarian yang terlalu vulgar dan tidak pantas untuk dipertunjukkan kepada masyarakat umum, dan tarian ini juga menuai banyak pro dan kontra dari media – media elektronik seperti radio, surat kabar, dan televisi.

Hal ini lah yang membuat orang tua Dewi melarang jika anaknya menjadi seorang penari. Mungkin di mata mereka penari itu suatu pekerjaan yang kotor. Tapi tidak menurut Dewi, menurutnya menari itu sesuatu yang menyenangkan dan bisa menghibur orang banyak.

Suatu ketika ketika Dewi sedang menari disuatu acara pernikahan, sang ibu melihanya sedang menari dan pada saat itu juga Dewi ditarik paksa agar segera berhenti menari dan lekas pulang.



“Kenapa bu, apa ada yang salah dengan tarian ku ini??”. Tanya Dewi.
“Sudah lebih baik kamu ikut ibu pulang kerumah dan mulai saat ini kau ibu larang untuk    keluar rumah apa lagi menari”. Bental sang ibu
Sesampainya di rumah Dewi langsung dikurung didalam kamar selama beberapa minggu. Karena Dewi sudah merasa perlakuan ibunya sudah sangat kejam terhadapnya maka Dewi pun memutuskan untu kabur dari rumah dan melanjutkan apa yang menjadi kenginannya yaitu menari bersama kawan-kawannya.

Singkat cerita, setelah beberapa tahun setelah Dewi melarikan diri dari rumahnya sekarang Dewi menjadi seorang penari yang cukup dikenal oleh banyak orang. Dan pada saat itu terbersit didalam hatinya ingin sekali ia pulang kerumah dan berkumpul lagi bersama-sama dan ia juga berharap bahwa sang ibu dapat merestui hobinya ini. Maka dengan tekad yang kuat Dewi pun memberanikan diri untuk pulang, ternyata ibu yang dulu ia sayangi sudah meninggal dunia beberapa bulan yang lalau.

Setelah kejadian itu Dewi bertekad akan menjadi seorang penari yang terhormat bukan lagi seorang penari yang menjua goyangannya saja tetapi ia ingin menyampaikan peasan dari goyangannya ini dan Dewi ingin melestarikan kebudayaan asali Jawa Barat.

Tari Jaipong ini pada awalnya kurang diminati karena dianggap oleh masyarakat terlalu vulgar, namun pada perkembangannya tarian jaipong ini menawarkan perpaduan dengan gaya yang lain. Yang sekarang dikenal dengan nama kaleran yang memiliki pola ibing, pada tarian ini ditarikan dengan sangat spontan, ceria dan bersemangat. Tarian ini sangat berbeda dengan tarian yang biasanya dilakukan dengan gerakan erotis dan vulgar, pada tarian ini busana yang digunakan juga lebih tertutup dan sopan jika dibandingkan dengan tarian daun pulus keser bojong dan juga tarian rending bojong.


3 komentar:

wadahpenasatra mengatakan...

eva@ bagus saii, tp singkat bgt cerita'y. apalagi da kata : singkat cerita....
emang mau kmn ko d singkat" ?? heheh

Ruang Kata-kata mengatakan...

Ya benar kata Eva, bagus sayang pakai singkat cerita. Lalu paragraf penutup seperti makalah coba buat lebih naratif, tak hanya informatif.

wadahpenasatra mengatakan...

abis bingung bu saya belum terlalau paham sama cerpen dengan warna lokal

@nurkomariah