2013/04/05

Badai Hujan

Mendung mulai menggelayut di antara awan biru,
Petir tak henti-hentinya menyambar langit,
Detik demi detik kian berlalu,
Butiran bening mulai berjatuhan menyentuh tanah,
Bak mutiara yang terjatuh dari langit,
Melewati dedaunan layu, mengikis tanah dan batu,

Matahari tak lagi menampakkan ronanya,
Seakan dilahap oleh pekatnya hari,
Dan siangpun berganti dengan senja yang gelap,

Butiran itu semakin kencang menghujam
Sungai-sungai coklat di pinggir kota mulai memuntahkan isi perutnya,
Yang penuh dengan sampah-sampah busuk
Got-got pun tak tinggal diam,
Mereka mulai menebarkan aroma,

Angin pun mulai menghembuskan nafasnya ke bumi,
Menggugurkan daun-daun kuning dari pepohonan,
Mengikis pohon-pohon lemah di tepi jalan,
Udara terasa makin dingin,
Dan ku hanya mampu melihat dari atas bilik,
Sambil terus bergumam ‘mengapa ini harus terjadi?’

3 komentar:

Ruang Kata-kata mengatakan...

Kalau badai, efek dasyatnya apa? Saya hanya merasakan hujan saja soalnya :)

Ruang Kata-kata mengatakan...

Kalau badai, efek dasyatnya apa? Saya hanya merasakan hujan saja soalnya :)

Ruang Kata-kata mengatakan...

Komentar sebelumnya sudah diposkan belum ya? Membaca "Badai Hujan" saya baru merasakan hujannya saja, badainya belum :)