MAHASISWA
PINTAR
Seorang
yang pintar belum tentu ia cerdas, kepintaran adalah banyaknya ilmu yang di
peroleh dari proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Sedangkan
seseorang yang cerdas itu biasanya bawaan sejak lahir, yaitu kemampuan seseorang
yang cepat mengerti, memahami, dalam kondisi apapun. Dan jika suatu bakat itu
biasaanya faktor dari keluarga, jika bapak atau ibu kita suka menyanyi biasanya
ada salah satu anaknya yang berbakat menyanyi juga.
Hari
Jumat, hari yang sepi tidak seperti biasanya, tidak seperti hari-hari biasa
banyak kendaraan roda dua, banyak orang berlalu lalang, penuh dengan suara,
banyak mahasiswa yang mengantri di depan lif. Tapi sekarang mana? Parkiran yang
begitu rame, kenapa sekarang menjadi sepi? Apakah karna hari Jumat? Banyaknya
mahasiswa libur? “pikir ku”.
Tapi
pada hari ini, aku duduk di teras depan lif tanpa rasa malu, segan, dan tanpa
rasa apapun. Sehingga aku bisa berbincang dengan seorang mahasiswa UNPAM yang
berkrudung pink dan membawa tas rangsel berwarna hitam, saya rasa tas yang
dibawanya itu sangat berat dengan isi di dalamnya. Mahasiswa itu ber-
Nama : Titik Maharani
Tgl
Lahir : 26 Maret 1992
Fakultas : Sastra
Jurusan : Sastra Inggris
Semester
: V (Lima)
Dan biasanya teman-temannya memanggilnya si
pintar karena kepintarannya dalam mengerjakan tugas ia selalu mendapatkan nilai
tinggi, tetapi saya memanggilnya hanya sebutan Rani. Walaupun ia pintar tetapi
ia tidak sombong ia selalu rendah hati baik sama yang lebih muda maupun tua,
dan ia pun tidak pilih-pilih teman selagi teman yang ditemani baik ia ok ok
saja. Titik Maharani ini hanya seorang mahasiswa ia belum bekerja menurutnya
belum tepat untuk mencari pekerjaan karena ia harus fokus pada kuliahnya.
Menurutnya belajar itu lebih penting soal biaya kuliah bisa orang tua dan kata
orang tuanya juga tidak usah bekerja dulu suruh kuliah saja yang benar.
Titik
Maharani ini mengambil sastra Inggris karena sangat menyukai seni dan baginya
sastra merupakan salah bagian dari seni. Drama, Puisi, dan tata bahasa adalah
seni; ia sangat menikmatinya. Dan ia pun memilih sastra Inggris karena untuk
mengetahui apa yang belum diketahui, menguasai apa yang belum dikuasai dan
menjadikan diri lebih baik dari sebelumnya. Dan ia sangat senang atas pemikiran-pemikiran
tokoh fiksi Sherlock Holmes, beliau adalah orang yang sangat hebat dan cerdik.
Di
dalam kelas Rani selalu mendengarkan penjelasan dosen dengan serius, dan selalu
membaca buku berulang kali walaupun bukan di hari UAS atau UTS sehingga ia bisa
memahami semua mata kuliah. Dan untuk menjadi seseorang yang pintar Rani pun
tidak ada yang namanya pilih-pilih makanan ia tidak percaya kalau makanan itu
membuat seseorang menjadi bodoh, contohnya seperti makanan yang terlalu banyak
mengandung mecin. Karena itu ia menganggap antara makanan dan kepintaran itu
tidak ada hubungannya, karena hubungan makanan adalah kesehatan bukan
kepintaran.
Angle : Mahasiswa Pintar
Narasumber : Titik Maharani ( Sastra Inggris)
1 komentar:
Kalau hanya pintar, setidak jurusan pasti punya juaranya. Lalu spesialnya apa?
Posting Komentar